MANAJEMEN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) DI PT. SURYA WINDU KARTIKA DESA BOMO KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGI
Abstract
Untuk meningkatkan produksi udang secara maksimal, usaha budidaya udang memerlukan manajemen kualitas air yang bagus, mencakup kondisi semua parameter kualitas air tambak sehingga pertumbuhan udang dapat tercapai secara optimum. Tujuan dari praktik kerja lapang ini adalah untuk mempelajari manajemen kualitas air pada budidaya udang vanamei secara super intensif, mengetahui permasalahan apa saja yang mengganggu kualitas air pada budidaya udang vanamei, mempelajari secara langsung tentang teknik dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menjaga kualitas air pada budidaya udang vanamei di PT. Surya Windu Kartika. Praktik kerja lapang ini dilaksanakan di PT. Surya Windu Kartika (SWK) Desa Bomo, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur mulai tanggal 16 November-10 Januari 2021. Jenis usaha budidaya udang vanamei ini milik perseorangan. Kegiatan usaha budidaya udang vanamei (Litopenaeus vannamei) pada PT. Surya Windu Kartika unit Bomo C menggunakan sistem budidaya teknologi super intensif. Manajemen kualitas air pada udang vanamei meliputi: persiapan tambak dan pengisian air, penebaran benur, pengelolaan kualitas air. Pengambilan sampel air dilakukan setiap hari, pada pagi hari jam 05.00 WIB dan siang hari jam 12.00 WIB. Uji NO3, NO2, alkalinitas, NH4, PO4, dan Total Organic Matter (TOM) dilakukan seminggu 3 kali. Bertujuan untuk mengontrol fisika air, kimia air dan bilogi air. Pengontrolan kualitas air yang telah ditetapkan perusahaan adalah salinitas sebesar 31 ppt, pH sebesar 8,3, suhu sebesar 28,5oC, DO sebesar 5,5 ppm, kecerahan sebesar 55,5 cm, dan warna air dari hijau hingga coklat tua.
References
Amin, M, dan A. Masnyur. 2010. Pertumbuhan Plankton pada Aplikasi Probiotik dalam Pemeliharaan Udang Windu (Penaeus Monodon) Di Bak Terkontrol. Prosiding Forum Inovasi Dan Teknologi Akuakultur 2010. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau. Maros. 8 hal.
Atjo, H. (2013). Keberlanjutan Budidaya Udang Vaname Supra-Intensif Indonesia. Dipresentasikan Pada Workshop Keberlanjutan Budidaya Vaname Supraintensif. Makassar, 23-24 Oktober 2013, 42 Hlm.
Boyd, C. E., 1982. Water Quality Management for Pond Fish Culture. Cod. Water Quality Management for Pond Fish Culture. Amsterdam: Elsevier Scientific Publishing Co., 318 P., ISBN: 0444420541.
Daruti, D. N. (2019). Manajemen Kesehatan Ikan dan Budidaya Perairan. https://fpk.unair.ac.id/unduhan/. Diakses hari sabtu 30 januari 2021 pukul 16.16.
Fast, A. W. and Lester, L. J., 1992. Marine Shrimp Culture: Principles and Practices Development in Aquaculture and Fisheries Sciences. Fast, A. W. & Lester, L. J. (eds.), Volume 23 ed., Amsterdam: Elsevier, 862 p., ISBN: 9781483291048.
Hung dan Quy. (2013). On Farm Feeding And Feed Management in White Leg Shrimp (Litopenaeus vannamei) Farming in Viet Nam. FAO Fisheries and Aquaculture Technical Paper. Rome. Pp . 337-357.
Indramaulana, B. I. (2019). Pengaruh Penggunaan Alat Injeksi Hidrogen Peroksida (H2O2) terhadap Residu Hidrogen Peroksida (H2O2) pada Daging dan Media Budidaya Udang Vanamei (Litopenaeus vannamei). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Kalesaran, O. J., 2010. Pemeliharaan Post Larva (Pl4-Pl9) Udang Vannamei (Penaeus Vannamei) Di Hatchery Pt. Banggai Sentral Shrimp Provinsi Sulawesi Tengah Ockstan J. Kalesaran. VI(April): 58–62.
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomer: KEP.41/MEN/2001. (2001) tentang Pelepasan Varietas Udang vanamei Sebagai Varietas Unggul.
Kilawati dan Maimunah. (2014). Kualitas Lingkungan Tambak Intensif Litopenaeus vannamei dalam Kaitannya dengan Prevalensi Penyakit White Spot Syndrome Virus. Research Journal of Life Science. 01: 02.
Mahasri, G., A. S. Mubarak., M. A. Alamsjah dan A. Manan. 2013. Buku Ajar Managemen Kualitas Air. Buku Ajar. Fakultas Perikanan Dan Kelautan. Universitas Airlangga. Surabaya. Hal. 9-17.
MPEDA/NACA. (2003). Pengendalian Hama dan Penyakit Udang Windu Anonimus, Shrimp Health Management Extention Manual.
Rignolda, D. 1995. Kontribusi Hutan Mangrove Dalam Penyediaan Nitrogen dan Fosfor Potensi.
Subyakto, S., D. Sutende, M. Afandi dan Sofiati. 2009. Budidaya Udang vanamei (Litopenaeus vannamei) Semi Intensif dengan Metode Sirkulasi Tertutup untuk Menghindari Serangan Virus. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 01: 02.
Suharyadi. 2011. Budidaya Udang vanamei (Litopenaeus vannamei). Kementrian Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Hal. 3-6, 32
Susiana, 2011. Diversitas Dan Kerapatan Mangrove, Gastropoda Dan Bivalvia Di Estuari Perancak, Bali. Universitas Hasanuddin, 114 p.
Taqwa, F. H.; Djokosetiyanto, D. & Affandi, R., 2008. Pengaruh penambahan kalium pada masa adaptasi penurunan salinitas terhadap performa pascalarva udang vannamei (Litopenaeus vannamei). Jurnal Riset Akuakultur. Vol. 3(3): 431–436, ISSN: 2502- 6534, DOI: 10.15578/JRA.3.3.2008.431-436.
Umiliana, M.; Sarjito & Desrina, 2016. Pengaruh salinitas terhadap infeksi Infectious myonecrosis virus (IMNV) pada udang vaname Litopenaeus vannamei (Boone, 1931). Journal of Aquaculture Management and Technology. Vol. 5(1): 73–81.
Xu, W. J.; Pan, L. Q.; Sun, X. H. & Huang, J., 2013. Effects of bioflocs on water quality, and survival, growth and digestive enzyme activities of Litopenaeus vannamei (Boone) in zero-water exchange culture tanks. Aquaculture Research, 44(7): 1093– 1102, ISSN: 1355557X, DOI: 10.111.
Copyright (c) 2024
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.