IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN HAMA KUTU PUTIH (MEALYBUG) PADA TANAMAN SINGKONG DI KECAMATAN WONGSOREJO DAN KALIPURO

  • Hadi Hariyanto Prodi Biologi FMIPA Universitas PGRI Banyuwangi
  • Nunuk Nurchayati Universitas PGRI Banyuwangi
  • Agus Sufajar Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas PGRI Banyuwangi
  • Tristi Indah Dwi Kurnia Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas PGRI Banyuwangi
Keywords: Singkong, Kutu Putih, dan Keanekaragaman.

Abstract

Kutuputih merupakan Hama yang dapat menurunkan produktifitas dari tanaman, salah satunya tanaman Singkong. Hama kutuputih biasanya bergerombol sampai puluhan ribu ekor. Mereka merusak dengan cara mengisap cairan. Semua bagian tanaman bisa diserangnya dari buah sampai pucuk. Serangan pada pucuk menyebabkan daun kerdil dan keriput seperti terbakar. Kabupaten Banyuwangi banyak lahan pertanian singkong yang terkena serangan hama kutu putih khususnya kecamatan Wongsorejo dan Kecamatan Kalipuro. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah Mengidentifikasi Keanekaragaman Hama Kutuputih (Mealybug) Pada Tanaman Singkong Di Kecamatan  Wongsorejo Dan Kalipuro.Dalam penelitian ini ditemukan dua jenis kutu putih yang didapatkan melalui hasil pengamatan langsung di lapangan. Dua jenis kutu putih yang ditemukan di lokasi penelitian di Kecamatan Wongsorejo dan kecamatan Kalipuro yaitu dari Famili Pseudococcidae, genus Ferrisia spesies Ferisia virgata dan Genus Pharacocusspesies Pharacocus marginatus. Indeks Keanekaragaman hama kutu putih jenis F. virgata di Desa Wongsorejo H’=0,368 kategori rendah, Indeks Keanekaragaman hama kutu putih jenis F. virgata di Desa Bangsring H’=0,267 kategori rendah, dan Indeks Keanekaragaman hama kutu putih jenis F. virgata di desa bengkak H’=0,367 kategori rendah. Sedangkan indeks keanekaragaman hama kutu putih jenis P. marginatus di Desa Wongsorejo H’=0,286 kategori rendah, indeks keanekaragaman hama kutuputih jenis P. marginatus di Desa Bangsring H’=0,280 kategori rendah dan indeks keanekaragaman hama kutuputih jenis P. marginatus di Desa Bengkak H’=0,280 kategori rendah. Sedangkan, Indeks Keanekaragaman hama kutu putih jenis F. virgata di Desa Ketapang H’=0,354 kategori rendah, Indeks Keanekaragaman hama kutuputih jenis F. virgata di Desa Bulusan H’=0,362 kategori rendah, dan Indeks Keanekaragaman hama kutuputih jenis F. virgata di desa Secang H’=0,366 kategori rendah. sedangkan indeks keanekaragaman hama kutuputih jenis P. marginatus di Desa Ketapang H’=0,286 kategori rendah, indeks keanekaragaman hama kutuputih jenis P. marginatus di Desa Bulusan H’=0,280 kategori rendah dan indeks keanekaragaman hama kutuputih jenis P. marginatus di Desa Secang H’=0,280 kategori rendah.

References

Amarasekare KG, Mannion KM, Osborne LS, Epsky ND. 2008. Life history of
Paracoccus marginatus (Hemiptera: Pseudococcidae) on four host plant species under laboratory conditions. Environ Entomol. 37:630-635.
Bellotti AC. 2002. Arthropod pests. Di dalam: Hillocks RJ, editor. Cassava: Biology, Production and Utilization. Wallingford (GB): CAB InternasionalPublishing. hlm 209-235.
Bellotti AC, Melo EL, Arias B, Herrera CJ, Hernandez MDP, Holguin CM, Guerrero JM, Trujillo H. 2003. Biological control in the neotropics: a selective review with emphasis on cassava. Biologic Contr Arthrop. Hlm 206-277.
Birch LC. 1948. The intrinsic rate of natural increase of an insect population. J Anim Ecol. 17:15-26.[BPS] Badan Pusat Statistik. 2012. Luas panen, produktivitas, produksi tanamanubikayu seluruh provinsi. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik. [internet].[diunduh 2014 Nov 3]. Tersedia pada:www.bps.go.id/tnmn_pgn.php?kat=3.
Calatayud PA, Le Rü B. 2006. Cassava Mealybug Interactions. Paris (FR): Institut De Recherche Pour Le Développement.
Chandra D. 2008.” Inventarisasi hama dan penyakit pada pertanaman Jarak pagar (Jathropa curcas Linn) di Lampung dan Jawa Barat”. Tidak Diterbitkan. Skripsi. Program Studi Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Ditjentan. 2012. Pedoman Teknis Pengelolaan Produksi Ubikayu. Jakarta (ID): Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementrian Pertanian.
Flint LM, Dreistadt HS. 1998. Natural Enemies Handbook, The Illustrated Guide to Biological Pest Control. UC Division of Agriculture and Natural Resources. University of California Press
Hafsah MJ. 2003. Bisnis Ubi Kayu Indonesia. Jakarta (ID): Pustaka Sinar Harapan.
Herren H. 1981. IITA’s role and actions in controlling the cassava mealybug in Africa. IITA Research Briefs. 2(4):1-4.
Herren HR, Neuenschwander P. 1991. Biological control of cassava pests in Africa. Annu Rev Entomol. 36:257-283.
Iheagwam EU. 1981. The influence of temperature on increase rates of the cassava mealybug Phenacoccus manihoti Mat-Ferr (Homoptera: Pseudococcidae). Rev Zool Afr. 95(4):959-967.
Iheagwam EU, Eluwa MC. 1983. The effects of temperature on the development of the immature stages of the cassava mealybug, Phenacoccus manihoti
Krebs, C.J. 1989 . Ecology, the Experimental analysisof distributions and abundance. Harper and Row Publication.Inc. New York
Lema KM, Herren HR. 1985. The influence of constant temperature on populatin growth rates of the cassava mealybug, Phenacoccus manihoti. Entomol ExpAppl. 38(2):165-169.
Maia AHN, Luiz AJB, Campanhola C. 2000. Statistical infence on associated fertility life table parameter using jackknife technique: computational aspects. J Econ Entomol. 93(2):511-518.
Muniappan R, Shepard BM, Watson GW, Carner GR, Rauf A, Sartiami D, Hidayat P, Afun JVK, Goergen G, Rahman AKMZ. 2011. New records of invasive insects (Hemiptera: Sternorrhyncha) in southern Asia and West Africa. J Agric Urban Entomol. 26(4):167-174.
Neuenschwander P. 2001. Biological control of the cassava mealybug in Africa: a review. Biol Control. 21:214–229.
Nwanze KF, Leuschner K, Ezaumah HC. 1979. The cassava mealybug, Phenacoccus sp. in the Republic of Zaire. PANS. 25(2):125-130.
Pramayudi N, Oktarina H. 2012. Biologi Hama Kutu Putih Pepaya (Paracoccus marginatus) pada tanaman pepaya. J. Floratek 7: 32 – 44
Purnomo H. 2010. Pengantar Pengendalian Hayati. Yogyakarta. Andi
Parsa S, Kondo T, Winotai A. 2012. The cassava mealybug (Phenacoccus manihoti) in Asia: first records, potential distribution, and ad identificationkey. PLOS ONE [Internet]. 7(10):e47675. DOI:10.1371/journal.pone.0047675.
Rauf, A. 2008 . Hama kutu putih Paracoccus marginatus. Pusat Penelitian Ilmu Hama Tanaman. Institut Pertanian Bogor.
Schulthess F, Baumgartner JU, Herren HR. 1987. Factors influencing the life table statistics of the cassava mealybug Phenacoccus manihoti. Int J TropInsect Sci. 8(4-6):851-856..
Tanwar RK, Jeyakumar P, and Vennila S. 2010. Papaya Mealybug and its Management Strategies. National Centre for Integrated Pest Management. New Delhi
Walker, A., M. Hoy and Meyerdirk. 2003 . Papaya mealybug (Paracoccus marginatus Williams and Granara de Willink (Insecta : Hemiptera; Pseudococcidae)). EENY – 302. Featured creatures. Entomology and Nematology Department, Florida Cooperative Extension Service, Institute of Food and Agricultural Sciences, University of Florida. Gainesville, FL. Available from http://if-srvv-edis.ifas.ufl.edu/pdffiles/in/in57900.pdf. diakses tanggal 5 April 2014
Williams DJ, Granara de Willink MC.1992. Mealybugs of Central and South America. Wallingford (GB): CAB International.
Zakaria.F. 2014. Kutu Putih Phenacoccus manihoti, hama “impor” baru pada tanaman ubi kayu. http://tanamanpangan.pertanian.go.id/ditlintp/berita-160-kutu-putih-phenacoccus-manihoti-hama-%E2%80%9Cimpor%E2%80%9D-baru-pada-tanaman-ubi-kayu.html Diakses pada tanggal 26 Januari 2014
Published
2020-06-29
How to Cite
HariyantoH., Nurchayati N., SufajarA., & KurniaT. I. D. (2020). IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN HAMA KUTU PUTIH (MEALYBUG) PADA TANAMAN SINGKONG DI KECAMATAN WONGSOREJO DAN KALIPURO. JURNAL BIOSENSE, 3(1), 1-15. https://doi.org/10.36526/biosense.v3i1.970