PENGARUH KOMPOSISI PEREKAT TERHADAP KUALITAS BRIKET SEKAM KOPI
The Effect Of Adhesive Composition On The Quality Of Coffee husk Brikets
Abstract
The ever-increasing need for energy and the dwindling availability of fuel require humans to look for alternative energy sources. Bioarang briquettes are a type of fuel derived from biomass. Biomass is a renewable energy source. One of the biomass used in this research is coffee husks and tapioca as adhesive. This research aims to utilize biomass waste as an alternative fuel and determine the comparison of adhesives using tapioca to produce the best briquettes. In this research, a comparison was made between coffee husks and adhesive with a ratio of 5%, 10%. 15%, 20%, 23%. The tests carried out were water content, ash content, mass density and combustion rate. Based on the results of coffee husks using a variety of adhesives, namely tapioca can be used to produce briquettes. Optimal briquette characteristics were obtained in a 5% sample with a water content value of 3.66%, and a burning rate of 0.231 g/minute with a burning time of 124 minutes.
References
Adyaningsih, E., R, Mamin., dan P, Salempa. (2017). Pengaruh Variasi Perekat Tepung Sagu terhadap Nilai Kalor Briket Tongkol Jagung (Zea mays). Jurnal Chemica. Vol. 18 (1): 85 – 91.
Afriyanto, M. R. (2011). Pengaruh Jenis dan Kadar Bahan Perekat pada Pembuatan Briket Blotong sebagai Bahan Bakar Alternatif. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
BSN (Badan Standardisasi Nasional). (2017). Sekilas Tentang Standar Nasional Indonesia : Biji Kopi, Biji Kakao dan Rumput Laut. Kepala Bidang Pertanian, Pangan dan Kesehatan Pusat Perumusan Standar – BSN.
Budiawan, L., Hendrawan, Y., Susilo, B. (2014). Pembuatan Dan Karakterisasi Briket Bioarang Dengan Variasi Komposisi Kulit Kopi. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis, Vol 2, No. 2.
Badan Standardisasi Nasional. (2000). Wood Charcoal Briquette. SNI 01.6235-2000. Jakarta.
Bank, W. dan C.T. Greenwood. (1975). Starch Its Components. New York: Halsted Press, John Wiley and Sons.
Danarti dan Najayati,S. (2004). Kopi : Budidaya dan Penanganan Pasca Panen. Jakarta : Penebar Swadaya.
Esquivel, P. and Victor M. Jimenez. (2012). Functional Properties Of Coffee and Coffee by Producctst. Food Research International, 46, 488 – 495.
Fitri, N. (2017). Pembuatan Briket dari Campuran Kulit Kopi (Coffea Arabica) dan Serbuk Gergaji dengan Menggunakan Getah Pinus (Pinus Merkusii) sebagai Perekat. Skripsi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar.
Hambali, E., S. Mujdalipah, A.H. Tambunan, A.W. Pattiwiri dan R. Handroko, (2007). Teknologi Bioenergi. Jakarta: Agromedia.
Hendra, D. (2007). Pembuatan Briket Arang dari Campuran Kayu, Bambu, Sabut Kelapa, dan Tempurung Kelapa sebagai Sumber Energi Alternatif. Bul. Penelitian Hasil Hutan. Vol. 25: 242-255.
Jamilatun, S. (2008). Sifat-sifat penyalaan dan pembakaran briket biomassa, briket batubara dan arang kayu. Jurnal Rekayasa Proses Vol. 2, No. 2.
Jamaluddin dan Sudding. (2015). Pengaruh Jumlah Perekat Kanji terhadap Lama Briket Terbakar Menjadi Abu.Jurnal Chemica. Vol. 16(1) 27 – 36.
Jamilatun, S. (2008). Sifat Penyalaan dan Pembakaran Briket Biomassa, Briket Batubara dan Arang Kayu. Jurnal Rekayasa Proses. Vol. 2 (2) 37 –40.
Januardi, I. P. H. (1989). Pengaruh Tekanan Pengempaan dan Jenis Perekat terhadap Briket Arang dengan Bahan Baku Arang Pasar. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Kurniawan, O. dan Marsono. (2008). Super karbon Bahan Bakar Alternatif sebagai Pengganti Minyak Tanah dan Gas. Cetakan 1 (1) Jakarta: Penebar Swadaya
Lehninger, A.L. (1982). Dasar-dasar Biokimia. Penerjemah: M. Thenawijaya. Jakarta: Erlangga.
Lestari. L, Aripin, Yanti, Zainudin, Sukmawati, dan Merliani. (2010). Analisis Kualitas Briket Arang Tongkol Jagung yang Menggunakan Bahan Perekat Sagu dan Kanji. Jurnal Aplikasi Fisika. Vol. 6 (2) : 93 – 96
Mangkau, A., A. Rahman, dan G. Bintaro. (2011). Penelitian Nilai Kalor Briket Tongkol Jagung dengan Berbagai Perbandingan Sekam Padi. Prosiding. Vol. 5. Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Musabbikhah, Saptoadi, H., Subarmono, Wibisono, M.A. (2015). Optimasi Proses Pembuatan Briket Biomassa menggunakan Metode Taguchi Guna Memenuhi Kebutuhan Bahan Bakar Alternatif yang Ramah Lingkungan. J Manusia dan Lingkungan, 22(1), 121-128.
Mushlihah, Siti. (2011). Pengaruh Jenis Bahan Perekat dan Metode Pengeringan Terhadap Kualitas Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)”. Penelitia Hayati.
Muzi, Ilham Dan Surahma Asti. (2014) Perbedaan Konsentrasi Perekat Antara Briket Bioarang Tandan Kosong Sawit Dengan Briket Bioarang Tempurung Kelapa Terhadap Waktu Didih Air”. Kesmas, 1 no. 8.
Muh Khudori Bix. (2007). Pengaruh Variasi Tekanan Kompaksi Terhadap Karakteristik Briket Tongkol Jagung, Skripsi, FT UNNES (tidak dipublikasikan).
Ndraha, N. (2010). Uji Komposisi Bahan Pembuata Briket Bioarang Tempurung Kelapa Dan Serbuk Kayu Terhadap Mutu Yang Dihasilkan. Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatra Utara.
Ningsih, E. Mirzayanti, Y. W. Himawan, H. S. Indriani, H. M. (2016). Pengaruh Jenis Perekat pada Briket dari Kulit Buah Bintaro terhadap Waktu Bakar. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan”. Yogyakarta: Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya.
Nurhilal, O., dan Suryaningsih, S. (2018). Pengaruh Komposisi Campuran Sabut dan Tempurung Kelapa terhadap Nilai Kalor Biobriket dengan Perekat Molase. Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika. Vol. 02 (01) : 8 – 14.
Putri, E., Andasuryani. (2017). Studi Mutu Briket Arang dengan Bahan Baku Limbah Biomassa. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol. 21, No.2, EISSN 2579-4019.
Sri Najiyati dan Danarti. (2004) . Budidaya Tanaman Kopi dan Penanganan Pasca Panen. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sudjana. (1996). Metode Stastika. Taristo. Bandung
Sudrajat, R. (1983). Pengaruh Bahan Baku, Jenis perekat dan Tekanan Kempa terhadap Kualitas Briket Arang. Laporan No 165. Puslitbang Hasil Hutan, Bogor.
Sugiyono. (2005) . Statistika untuk Penelitian. CV. Alfa Beta. Bandung.
Sulistyanto, Amin. (2006). Karakteristik Pembakaran Biobriket Campuran Batubara dan Sabut Kelapa. Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta
Syafi’i, W. (2003). Hutan Sumber Energi Masa Depan. www.kompas.co.id. Harian kompas 15 april 2003. www.adobe.com/rdrmessage_CPDF04_ENU, Teknologi Pengolahan Briket di Jepang
Peraturan Menteri No. 047. (2006). Pedoman Pembuatan dan Pemanfaatan Briket Batubara dan Bahan Bakar Padat Berbasis Batubara, www. ilmubatubara.wordpress.com
Pari, G., dan Hartoyo. (1983). Beberapa Sifat Fisis dan Kimia Briket Arang dari Limbah Arang Aktif. Bogor: Puslitbang Hasil Hutan.
Patabang, D., (2012). Karakteristik Termal Briket Arang Sekam Padi dengan Variasi Bahan Perekat. Skripsi. Tadulako: Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Pertanian. Universitas Tadulako.
Samsul, M. (2004). Pengaruh Penambahan Arang Tempurung Kelapa Dan PenggunaanPerekat Terhadap Sifat-Sifa et Arang Dari Arang serbuk KayuSengon,t Fisika Dan Kimia Briket Universitas Gadjah Mada.
Silalahi. (2000). Penelitian Pembuatan Briket Kayu dari Serbuk Gergajian Kayu. Bogor: Hasil Penelitian Industri DEPERINDAG.
Sinurat, E. (2011). Studi Pemanfaatan Briket Kulit Jambu Mete dan Tongkol Jagung Sebagai Bahan Bakar Alternatif. Jurusan Mesin Fakultas Teknik. UNHAS.
Sobirin, A. A. (2015). Analisis Karakteristik Mekanik Briket Limbah Serbuk Gergaji Kayu Sengon dengan Variasi Bahan Perekat. Skripsi. Jember: Universitas Jember
Sudrajat, R. (1983). Pengaruh Bahan Baku, Jenis Perekat, dan Tekanan Kempa Terhadap Kualitas Arang Briket. Laporan LPHH. No. 165: Bogor.
Sumangat, D., dan Broto, W. (2009). Kajian Teknis dan Ekonomis Pengolahan Briket Bungkil Biji Jarak Pagar Sebagai Bahan Bakar Tungku, Jurnal Buletin Teknologi Pasca Panen Pertanian, 5(1), 18- 26.
Sulistyanto, A. (2006). Karakteristik Pembakaran Biobriket Campuran Batubara dan Sabut Kelapa. Media Mesin 7(2): 77-84.
Yuningtyas, S., Masaenah, E., dan Telaumbanua, M. (2021). Aktivitas Antioksidan, Total Fenol, Dan Kadar Vitamin C Dari Kombucha Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp.). Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal), 6(1): 10-14. https://doi.org/10.47219/ath.v6i1.116.
Zahro, L., Cahyono, B., dan Hastuti, R. B. (2009). Profil tampilan fisik dan kandungan kurkuminoid dari simplisia temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) pada beberapa metode pengeringan. Jurnal Sains dan Matematika, 17(1): 24-32.