From Pulpit to Sidewalk: Reverend Agus Sutikno’s Social and Symbloc Practices in Forming an Emancipatory Community for Street Children

From Pulpit to Sidewalk: Reverend Agus Sutikno’s Social and Symbloc Practices in Forming an Emancipatory Community for Street Children

Authors

  • Maria Dominika Tyas Kinasih Universitas PGRI Yogyakarta
  • Muhammad Iqbal Birsyada Universitas PGRI Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.36526/santhet.v9i4.5853

Keywords:

Social, Missiology, Economic Empowerment, Church-based Programs, Human Resource Development, Spiritual Integration., Social Phenomenon

Abstract

Street children are part of marginalized communities. The presence of street children often causes stigma, such as: synonymous with violence, juvenile delinquency, and moral degradation. However, there are communities that accept, embrace, and care for street children. One of them, comes from a religious figure, namely Pastor Agus Sutikno. The figure, who has a unique and eccentric appearance, dedicates his life to caring for street children. This type of research is an interpretative Phenomenological Research with a qualitative approach.  Data collection was done with data collection tools used in this study in the form of observation, documentation, in-depth interviews, and literature studies. The results of research showed that the ministry conducted by Pastor Agus Sutikno does not look at ethnicity, religion, race, and Customs and through this ministry, street children get education and work.

References

DAFTAR PUSTAKA

Andra, H. dan. (2025). Wawancara dengan Hengki dan Andra.

Ariefana, P. (2018). Agus Sutikno Pendeta Bertato Bertoleransi dengan Kaum Marginal.

Bambang, B, S. (1993). Meninos de Ruas dan Kemiskinan. Child Labour Corner Newsletter.

Birsyada, D. (2019). Nilai-nilai budaya keluarga pengrajin perak di Kota Gede Yogyakarta. Reorientasi Profesionalisme Pendidik dalam Menghadapi Tantangan Revolusi Industri.

Birsyada, M. I. (2016). Dasar-Dasar Pendidikan IPS. Ombak.

Birsyada, M. I., Kintoko, K., & Mehta, K. (2021). Motorbike gang network in Yogyakarta: Socio-cultural studies between the relation of moral and religion habituation of local teenagers. Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS, 8(1), 34–44. https://doi.org/10.21831/hsjpi.v8i1.39894

Birsyada, M. I., & Permana, S. A. (2020). The Business Ethics of Kotagede’s Silver Entrepreneurs from the Kingdom to the Modern Era. Paramita: Historical Studies Journal, 30(2), 145–156. https://doi.org/10.15294/paramita.v30i2.20691

Birsyada, M. I., & Utami, N. W. (2024). Social construction of kentongan for disaster risk reduction in highland java and its potential for educational tool. Heliyon, 10(9), e30081. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2024.e30081

Chintya, Y. (2025). Wawancara dengan Yolanda Chintya.

Febiana, H. (2024). Pemberdayaan Anak Jalanan Di Rumah Singgah Yayasan Emas Indonesia. Jurnal Obor Penmas, 7, 1–3, dan 10. https://doi.org/https://doi.org/10.32832/oborpenmas.v7i1.15912

Firhanussa, A. (2024). Hati Emas Agus Sutikno: Menolong Orang di Lembah Kegelapan dan Sinterklas dari Cerobong Asap bagi Anak-anak.

Handayani, D. (2023). Pentingnya Peran Pola Asuh Orang Tua untuk Membentuk Karakter Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi, 7, 2952. https://doi.org/https://doi.org/10.31004/OBSESI.V7I3.2968

Hasanah, H. (2016). Teknik-Teknik Observasi (Sebuah Alternatif Metode Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-ilmu Sosial). Jurnal At-Taqaddum, 8, 36.

Hasugian, D. (2020). Pendidikan Kristen Untuk Anak Jalanan: Rumah Singgah Berbasis Community Development. Jurnal Shanan, 4, 195–198 dan 202.

Hendrasyah, S. dan. (2019). Pengalaman Anak Jalanan Usia Remaja Dalam Perilaku Inhalasi Lysergic Acid Diethylamide. Jurnal Ilmu Keperawatan Anak.

Maknun, L. (2024). Pendeta Jalanan: Natal Adalah Tentang Welas Asih terhadap Sesama.

Muhammad Iqbal Birsyada. (2016). Dasar-Dasar Pendidikan IPS (Suatu Pendekatan Teoritis dan Praktis). Ombak.

Nail, R. A. (2022). Pendeta Jalanan Pejuang Kaum Marjinal. Metrotvnews.Com.

Nasution, A. (2023). Metode Penelitian Kualitatif. CV. Harfa Creative.

Nur, S. dan F. (2020). Pengalaman Hidup Anak Jalanan Usia Remaja. Jurnal Keperawatan Silampari, 4. https://doi.org/https://doi.org/10.31539/jks.v4i1.1329

Nurikhsan, F. (2024). Kisah Agus Sutikno Pendeta Jalanan yang Membantu Anak Terlantar di Semarang. Regional.Espos.Id.

Pancasila, R. (2022). Agus Sutikno Pendeta Jalanan: “Hukum Sosial Lebih Berat daripada Hukum Tuhan.”

Pratama, D. (2022). Implementasi Pembinaan Anak Jalanan Melalui Rumah Singgah di Kota Surabaya (Studi Kasus di UPTD Kampung Anak Negeri). Jurnal Inovasi Sektor Publik, 2, 122–128.

Rokhani, O. . (2018). Problematika Anak Jalanan di Kota Layak Anak (Studi Kasus Anak Jalanan di Kota Surakarta) . Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Ruswan, J. (2025). Agus Sutikno Kerja Apa Sampai Bisa Sekolahkan 200 Anak Sekaligus, Seorang Pendeta dan Punya Yayasan.

Sa’dullah, A. (2019). Ontologi Pendidikan Humanis dan Relevansinya dengan Pendidikan di Era Global. Vicrantina: Jurnal Pendidikan Islam, 4.

Setyowati, D. (2016). Sekolah Jalanan Srikandi Sebagai Model Pemberdayaan Pendidikan Humanis bagi Anak Jalanan Perempuan Nonrumah Singgah di Surabaya. Laporan Akhir Penelitian Dasar Percepatan Guru Besar, 62.

Sinambela, H. J. (2018). Kepedulian Sosial Agus Sutikno di Tanggul Indah Melalui Film Dokumenter “Agus Sutikno” Dengan Gaya Expository. Skripsi. Skripsi, 5–8.

Siswadi, G. A. (2022). Pemikiran Filosofis Paulo Freire terhadap Persoalan Pendidikan dan Relevansinya dengan Sistem Merdeka Belajar di Indonesia. Guna Widya: Jurnal Pendidikan Hindu, 9.

Steven. (2025). Inspiratif, Agus Sutikno Berhasil Menyekolahkan Ratusan Anak SD, SMP, dan SMA.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). CV. ALFABETA.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Suryanto. (2016). Masalah Sosial Anak. Prenadamedia Group Kencana.

Susanto, A. (2021). Pendidikan Anak Usia Dini : Konsep dan Teori. Bumi Aksara.

Sutikno, A. (2025). Wawancara dengan Pendeta Agus Sutikno.

Swasono, S. E. (1987). Sekitar Kemiskinan dan keadilan. UI Press.

TV, M. F. (2021). Pengabdian Hidup Pendeta Jalanan Bertato.

Ummatin, K. (2020). Kebijakan Proteksi Anak Jalanan di Kota Yogyakarta Menurut Perspektif Maqasid Syariah. Ulul Albab: Jurnal Studi Dan Penelitian Hukum Islam.

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. (n.d.).

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. (n.d.). Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Wacana, T. B. (2022). Menghargai Kemanusiaan.

Wehelmina, N. (2021). Agus Sutikno, Pendeta Banyak Tato.

Widodo. (2025). Profil Agus Sutikno, Pria yang Mampu Sekolahkan 200 Anak-anak Terlantar di Semarang.

Yustitianingtyas, D. (2021). Perlindungan Hukum terhadap Anak Perempuan sebagai Korban Tindak Pidana Perdagangan Manusia. 21.

Zulkarnain, D. (2021). Pembinaan Anak Jalanan oleh Rumah Singgah Al-Ma’un. Joournal of Lifelong Learning, 4.

DAFTAR INFORMAN

1. Wawancara dengan Bapak Agus Sutikno. Pendeta di salah satu Gereja di Kota Semarang. Pendiri Yayasan Hati Bagi Bangsa pada Kamis, 1 Mei 2025 pukul 17.00 WIB

2. Wawancara dengan Ibu Chyntia Yolanda, istri Pendeta Agus Sutikno pada Senin, 22 Juni 2025 pukul 16.00 WIB

3. Wawancara dengan Andra dan Hengki, anak-anak yang bertempat tinggal di Yayasan Hati Bagi Bangsa pada Senin, 22 Juni 2025 pukul 16.00 WIB

Downloads

Published

2025-07-27

How to Cite

Kinasih, M. D. T., & Birsyada, M. I. (2025). From Pulpit to Sidewalk: Reverend Agus Sutikno’s Social and Symbloc Practices in Forming an Emancipatory Community for Street Children: From Pulpit to Sidewalk: Reverend Agus Sutikno’s Social and Symbloc Practices in Forming an Emancipatory Community for Street Children. Santhet (Jurnal Sejarah Pendidikan Dan Humaniora), 9(4), 1167–1177. https://doi.org/10.36526/santhet.v9i4.5853