Menelisik Sejarah dan Nilai-Nilai Budaya Dari Keberadaan Masjid Jami Angke Al-Anwar

  • Melina Supriyanti Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
  • Nurul Haniifah Pendidikan Sejarah, Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka, Jakarta
  • Jumardi Pendidikan Sejarah, Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka, Jakarta
Keywords: History

Abstract

Abstrak :

Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya muslim, hal ini dibuktikan dengan banyaknya berdiri Masjid yang usianya sekitar ratusan tahun. Masjid yang didirikan di wilayah Jakarta bukan hanya sebatas tempat ibadah semata namun sebagai pusat budaya dengan komunitas lain dan sekaligus sebagai tempat bersejarah seperti Masjid Al-Anwar yang terletak di Jalan Tubagus Angke. Gaya arsitekturnya yang unik dengan berciri khas perpaduan hasil akulturasi unsur budaya Bali, Jawa, Cina dan Belanda menjadikannya sebagai simbol persatuan dan keragaman etnis di Indonesia.  Karena keunikan dan memiliki nilai-nilai sejarah, Pemerintah DKI Jakarta menetapkan Masjid Al-Anwar sebagai Cagar Budaya. Keberadaan Masjid Al-Anwar yang sudah berdiri selama 250 tahun merupakan bukti perjalanan sejarah yang panjang karena setiap periode tahun terus mengalami perubahan fungsi. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis untuk medeskripsikan sebuah objek penelitian. Sebagai sebuah asset budaya sudah selayaknya Masjid Al-Anwar tetap harus dijaga dan dilestarikan.

Indonesia is a country with a majority Muslim population, this is evidenced by the number of mosques that are hundreds of years old. The mosque that was established in the Jakarta area is not only a place of worship, but also as a cultural center with other communities and at the same time as a historical place such as the Al-Anwar Mosque which is located on Jalan Tubagus Angke. Its unique architectural style with a distinctive blend of acculturation results from Balinese, Javanese, Chinese and Dutch cultural elements makes it a symbol of ethnic unity and diversity in Indonesia. Because of its uniqueness and historical values, the DKI Jakarta Government has designated the Al-Anwar Mosque as a Cultural Conservation. The existence of the Al-Anwar Mosque which has been established for 250 years is evidence of a long historical journey because every year period continues to experience changes in function. In this study using qualitative research with an analytical approach to describe an object of research. As a cultural asset, Al-Anwar Mosque should still be maintained and preserved

 

References

Jumroni. (2011). Masjid Bersejarah di
Jakarta. Al-Turas, 12(2), 105–106.

Katarina, W. (2012). STUDI BENTUK DAN
ELEMEN ARSITEKTUR MASJID DI
JAKARTA DARI ABAD 18 - ABAD 20.
ComTech, 3(9), 917–927.

Kurniawan, S. (2014). Masjid dalam lintasan
sejarah umat islam. Khatulistiwa –
Journal of Islamic Studies,
4(September), 169–184.

Nadia Kurd. (2018). The Mosque as Heritage
Site: The Al-Rashid at Fort Edmonton
Park and the Politics of Location.
Journal of Canadia Studies, 52(1), 176–
192. http://10.0.12.66/jcs.2017-0068.r1

Narulita, S. (2019). Konstruksi Baru &
Pengembangan Wisata Religi di DKI
Jakarta Sari Narulita. Hayula, 3(2),
157–172.

Restiyati, D. W. dan N. R. (2018). Bangunan
Cagar Budaya Berlanggam Cina Di
Jakarta (Mona Lohanda (ed.)).
Direktorat Pelestarian Cagar Budaya
dan Permuseuman.

Rumondor, P. (2019). EKSISTENSI MASJID
DI ERA RASULULLAH. Tasamuh,
17(1), 245–264.

Suhartini, S., & dan Agus Saladin. (2020).
Kajian sejarah pelestarian masjid
angke jakarta. Teknik Sipil-Arsitektur,
19(2), 108–114
Published
2022-01-18
How to Cite
Melina Supriyanti, Nurul Haniifah, & Jumardi. (2022). Menelisik Sejarah dan Nilai-Nilai Budaya Dari Keberadaan Masjid Jami Angke Al-Anwar. Santhet (Jurnal Sejarah Pendidikan Dan Humaniora), 6(1), 21-26. https://doi.org/10.36526/santhet.v6i1.1353