PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI GULA DAN LAMA WAKTU PROSES FERMENTASI PADA KARAKTERISTIK KEFIR SUSU KEDELAI
Abstract
Kefir susu kacang kedelai merupakan salah satu produk fermentasi Bakteri Asam Laktat (BAL). Kefir bermanfaat bagi kesehatan antara lain memperbaiki proses pencernaan dan memproduksi senyawa antibakteri. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh lama fermentasi dan konsentrasi glukosa terhadap mutu kimia kefir susu kacang kedelai. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dua faktorial dengan ulangan 3 kali. Materi yang digunakan adalah kacang kedelai, starter bakteri bibit kefir dengan perlakuan konsentrasi glukosa 5%, 10%, 15% dan lama fermentasi 12 jam, 18 jam, 24 jam. Variabel yang diukur adalah mutu kimia (Total asam laktat, pH, kadar alkoholdan viskositas) kefir susu kacang kedelai. Pengamatan yang dilakukan diketahui bahwa Total asam yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah antara 0,96%-1,48%, sesuai dengan Standar Nasional Indonesia yaitu 0,5%-2%. Konsentrasi glukosa tidak berpengaruh terhadap jumlah total asam hal ini disebabkan oleh kemampuan Lactobaccillus bulgaricus untuk memanfaatkan glukosa tersebut menjadi asam laktat hal ini karena Lactobacillus bulgaricus hanya dapat memanfaatkan glukosa sebanyak 2,0–3,5 gram/liter dalam fase eksponensial dan 8,0 gram/liter pada fase stasionert. Peningkatan akumulasi asam dalam kefir menyebabkan penurunan pH. Pada penelitian ini pH kefir Susu kedelai adalah 3,57– 4,14. Kadar alkohol pada penelitian ini adalah 0,96%-0,78%. Hasil penelitian ini sesuai dengan SNI bahwa kadar alkohol kefir adalah 0,5% -1,0%. Pada penelitian ini di dapatkan kadar viskositas antara 1,35-1,55. Pada penelitian di dapatkan secara keseluruhan bahwa konsentrasi gula tidak berpengaruh pada karakteristik kefir susu kedelai.
References
Astawan M.2008. Brem. (http://cybermed.cbn.net). Diakses 2 Juli 2018.
[BPS] Badan Pusat Statitik. (201)7. Tentang produktivitas kedelai menurut provinsi, 2013-2017. [diakses pada tanggal 30 April 2018]
Buckle, K. A., R. A. dkk. (1988). Ilmu Pangan. Penerjemah: Purnomo, H. dan Adiono. Jakarta: UI Press.
Hariyadi, Nurliana & Sugito. (2013). Nilai pH dan jumlah Bakteri Asam Laktat Kefir Susu Kambing Setelah difermentasi dengan Penambahan Gula dan
Lama Inkubasi yang Berbeda. Jurnal medika veteria. Vol 7. No. 1. ISSN: 0853-1943
Kunaepah, uun. (2008). Pengaruh Lama Fermentasi Dan Konsentrasi Glukosa Terhadap Aktivitas Antibakteri, Polifenol Total Dan Mutu Kimia Kefir Susu Kacang Merah. Universitas Diponegoro. Semarang
Magalhaes, K.T., G.V.M. Pereira, C.R. & Campos, G.D. (2011) Dragone and R.F. Schwan. 2011. Brazilian kefir : structure, microbial communities and chemical composition. Brazilian Journal Microbiol vol.42:693-702
Nelson, D.L. & M.M Cox, (2008). Lehning Principles of Biochemistry. 5th Edition. W.H. Freeman and Company. New York
Rahman, A. dkk. (1992). Teknologi Fermentasi Susu. Bogor: PAU Pangan dan Gizi IPB.
Rahman, A. (1989). Pengantar Teknologi Fermentasi. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. IPB. Bogor
Safitri M.E. (2011). Kajian Penggunaan Ekstrak Susu Kedelai Terhadap Kualitas Kefir Susu Kambing. Jurnal Ternak Tropika. Vol. 12, (1)
Usmiati, S. (2007). Kefir, Susu Fermentasi dengan Rasa Menyegarkan. Warta Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Vol. 29, (.2). Bogor.
Wijayaningsih, Wiwik. (2008). Aktivitas Antibakteri In Vitro dan Sifat Kimia Kefir Susu Kacang Hijau (Vigna radiate) Oleh Pengaruh Jumlah Starter dan Lama
Fermentasi. Tesis, Universitas Diponegoro. Semarang
Winarno, FG., S. Fardiaz, & D. Fardiaz. (1980). Pengantar Teknologi Pangan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Yusmarini & R. Efendi. (2004). Evaluasi Mutu Soygurt yang dibuat dengan Penambahan beberapa Jenis Gula. Jurnal Natur Indonesia 6(2): 104-110