CURRICULUM AS CULTURAL ACCULTURATION

  • Aslan Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas
  • Hifza Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas
  • Abdul Wahab Syakhrani STAI Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai, Indonesia
  • Rif’an Syafruddin STAI Rakha Amuntai, Indonesia
  • Hadisa Putri Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas
Keywords: Curriculum, Acculturation, Culture

Abstract

Curriculum is change, which change is to answer the challenges of the times, according to the impact of cultural acculturation that is developing. The research in this study is a qualitative study with a document review. The results of this study, that each of the curriculum characteristics want to be changed, there are always weaknesses so that they want to be embroidered and want to be patched, so that the curriculum is more perfect, both from the teaching staff and the outputs produced by educational institutions. In fact, the nature of curriculum changes is in accordance with technological developments. When the curriculum changes, technology changes, but the teaching staff does not change, so the teacher experiences a dilemma. On one hand, teachers are required to teach according to curriculum changes, but on the other hand, students are more knowledgeable in technology than their teachers. The curriculum has changed, but the teaching style of the teacher has not changed, so what the teacher teaches does not match the characteristics of children in the current millineal generation. The curriculum is only capable of releasing a negative culture from the impact of technology, without as a whole.

References

Abong, R. (2015). Konstelasi Kurikulum Pendidikan Di Indonesia. 9 Nomor 2, 38–47.
Aisyah, S. (2018). Persepsi Tokoh Masyarakat Terhadap Kiprah Sosial Dan Kiprah Akademik Alumni IAIN Antasari Banjarmasin [Disertasi tidak diterbitkan]. UIN Antasari Banjarmasin.
Aslan. (2016). Pengembangan Kurikulum Ditinjau Dari Tingkat Kabupaten Sambas Pada Daerah Tertinggal di madrasah Ibtidaiyah Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat. Madinah: Jurnal Studi Islam, 3(1), 41–49.
--------. (2017). Pumping Teacher dalam Tantangan Pendidikan Abad 21. 2, nomor 2, 89–100.
--------, Setiawan, A., & Hifza. (2019). Peran Pendidikan dalam Merubah Karakter Masyarakat Dampak Akulturasi Budaya di Temajuk. FENOMENA: Jurnal Penelitian, 11(1), 11–30. https://doi.org/10.21093/fj.v11i1.1403
Asmani, J. M. (2012). Kiat Mengatasi Kenakalan Remaja di Sekolah. Bukubiru.
Baedhowi. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP): Kebijakan dan Harapan. Pendidikan dan Kebudayaan, 13(065), 171–181.
Haryanto. (2010). Diktat Bahan Kuliah: Pengembangan Pendidikan Kurikulum Luar Biasa. Jurusan Pendidikan Luar Biasa: Fakultas Ilmu Pendidikan.
Hendropuspito, D. (1989). Sosiologi Semantik. Kanisius.
Hidayati, L. (2014). Kurikulum 2013 dan Arah Baru Pendidikan Agama Islam. Insania, 19(1), 60–86.
HS, H. M., & Diktis, S. K. (2014). Islam, Budaya Indonesia, dan Posisi Kajian Islam di Perguruan Tinggi Islam. Khazanah, XXI(1), 16–26.
Iksan, M. A. B. (2010). Pengaruh Budaya Hedonisme di Kalangan Pelajar-Pelajar Islam: Kajian di SMK Tengku Idris Shah, Kapar, Klang [Disertasi tidak diterbitkan]. Universiti Malaya.
Indriani, F. (2015). Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Dalam Mengelola Pembelajaran Tematik Integratif Kurikulum 2013 Pada Pengajaran Micro di PGSD UAD Yogyakarta. Profesi Pendidikan Dasar, 2(2), 87–94.
Kaparang, O. M. (2013). Analisa Gaya Hidup Remaja Dalam Mengimitasi Budaya Pop Korea Melalui Televisi (Studi Pada Siswa SMA Negeri 9, Manado. Acta Diurna, II(2), 1–15.
Kodiran. (1998). Akulturasi Sebagai Mekanisme Perubahan Kebudayaan. Humaniora, 8, 87–91.
Madjid, N. (1977). Bilik-Bilik Pesantren: Sebuah Potret Perjalanan. Paramadina.
Maksum, M. (2007). Refleksi Pesantren: Otokritik dan Prospektif. Ciputat Institut.
Marzali, A. (2006). Pergeseran Orientasi Nilai Kultural dan Keagamaan di Indonesia (Sebuah Esai dalam Rangka Mengenang Almarhum Prof. Koentjaraningrat). Antropologi Indonesia, 30(3), 237–246.
Mastuhu. (1994). Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren. INIS.
Mas’ud, A. (2006). Dari Haramain Ke Nusantara: Jejak Intelektual Arsitek Pesantren. Paramadina.
Mayasari. (2016). Implementasi Kurikulum 2013 Pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta [Tesis]. Yogyakarta.
Misbahun Nadzir dan Tri Muji Ingarianti. (2015). Psychological Meaning of Money oengan Gaya Hidup Hedonis Remaja oi Kota Malang (hlm. 582–596) [(Laporan Hasil Penelitian Pusat Penelitian Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang)].
Muhammedi. (2016). Perubahan Kurikulum Di Indonesia: Studi Kritis Tentang Upaya Menemukan Kurikulum Pendidikan Islam Yang Ideal. Vol. IV, No. 1, 49–70.
Mujiburrahman. (2015). Agama, Media Dan Imajinasi: Pandangan Sufisme Dan Ilmu Sosial Kontemporer (Cetakan 2). Antasari Press.
-------------------. (2016, Maret 28). Sendiri Bersama-sama (Ponsel). Banjarmasin Post. http://banjarmasin.tribunnews.com/2016/03/28/sendiri-bersama-sama-ponsel
------------------. (2017). Agama Generasi Elektronik (Cetakan Pertama). Pustaka Pelajar.
------------------. (2017). Dari IAIN ke UIN Pangeran Antasari: Tantangan dan Peluang di Tengah Arus Perubahan Sosial dan Budaya. Khazanah, XII(01), 63–77.
------------------. (2017). Humor, Perempuan dan Sufi. Kompas, Gramedia.
Munawar. (2003). Potret Perempuan Terpinggirkan: Fenomena Pekerja Karaoke Dan Salon “Plus” Di Kota Pontianak. Bulan Sabit Press.
Nata, A. (2003). Kapita selekta pendidikan Islam. Angkasa.
Nur Hidayati dkk. (t.t.). Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Berdasarkan Kurikulum 2013 Di Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar [Skripsi]. Negeri Semarang (UNS).
Nurzaelani, M. M. (2017). Desain Kurikulum Pelatihan Pengembangan Multimedia Interaktif. Teknologi Pendidikan, 6(2), 86–100.
Piliang, Y. A. (2011). Dunia Yang Telah Diliipat: Tamasya Melampaui Batas-Batas Kebudayaan. Matahari,.
Rahayu, N. T. (2009). Tayangan Hiburan TV Dan Penerimaan Budaya Pop. Scriptura, 3(1), 24–36.
Rofi, S. (2018). Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Deepublish.
Samsila Yurni, H. Erwin Bakti. (t.t.). Pengembangan Kurikulum di Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Palembang Sumatra.
Sariono. (t.t.). Kurikulum 2013: Kurikulum Generasi Emas. 3.
Shirazy, A. M. E., & Muniry, F. A. E. (2007). Landasan Etika Belajar Santri (Cet-II). Sukses Bersama.
Steenbrink, K. A. (1994). Pesantren Madrasah Sekolah: Pendidikan Islam Dalam Kurun Modern, terj. Karel A. Steenbrink dan Abdurrahman (Cetakan II). LP3ES.
Subhan, A. (2012). Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia Abad Ke 20: Pergumulan Antara Modernisasi dan Identitas (Pertama, Cet. ke 1). Kencana Prenada Media Group.
Suplemen Bahan Ajar. (t.t.). Sejarah Perkembangan Kurikulum di Indonesia.
Tafsir, A. (2007). Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam (Cet-7). Rosdakarya.
Toffler, A. (1970). Future Shock. Bantam Books.
-----------. (1980). The Third Wave. William Morrow and Company, INC.
Umiarso. (2018). Kepemimpinan Transformasional Profetik Kajian Paradigmatik Ontos Integralistik Di Lembaga Pendidikan Islam (Cetakan ke 1). Kencana Prenada Media Group.
Wulandari, F., Susanto, & Dafik. (2012). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dalam Pembelajaran Matematika Di SMPLB TPA Jember. Kadikma, 3(3), 71–80.
Zaini, H. (t.t.). Karakteristik Kurikulum 2013 Dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Idaroh, 1(1), 15–31.
Published
2020-04-07
How to Cite
Aslan, Hifza, Abdul Wahab Syakhrani, Rif’an Syafruddin, & Hadisa Putri. (2020). CURRICULUM AS CULTURAL ACCULTURATION. Santhet (Jurnal Sejarah Pendidikan Dan Humaniora), 4(1), 1-9. https://doi.org/10.36526/santhet.v4i1.860