- From Problematic Village To Thematic Village. Effort To Erase The Negative Image Of Kampung Kuningan Semarang 1995-2017

Dari Kampung Problematik Menjadi Kampung Tematik. Upaya Menghapus Citra Negatif Kampung Kuningan Semarang 1995-2017

Authors

  • Dimas Said Fauzan Universitas Negeri Semarang
  • Nina Witasari Program Studi Ilmu Sejarah Universitas Negeri Semarang

DOI:

https://doi.org/10.36526/santhet.v9i3.5581

Keywords:

Semarang, Kuningan, Thematic, Change

Abstract

Urban villages are the term for housing or residences of lower-class people in the city. In the city, villages are closely associated with marginalization that grows and develops without normative standards. Villages that are mostly from lower-class communities are often victims of policies, isolated, and even complex about social problems such as slums and crimes committed. One of the villages with these social problems is the Kuningan village located in the city of Semarang. In general, the crimes committed in the Kuningan village form a negative image in the city, the crimes committed are a form of situational crime due to the pressure of fulfilling life's needs. In this study, the main focus is on efforts to eliminate the negative image of the Kuningan village in the city of Semarang in the period 1995-2017. Data collection was carried out by searching for document studies and literature studies. The results of this study provide information about the development of the community and the Kuningan village area of ​​Semarang in dealing with social problems in the period from 1995 to 2017 which has experienced fluctuations in environmental conditions due to both natural and human factors.

References

Achmad, F. (2016). KOMUNITAS MASYARAKAT PESISIR DI TAMBAK LOROK, SEMARANG. Sabda Volume 11, Nomor 2,.

Adinda, F. D. (2024). Perilaku dan Sikap Karakteristik serta Ekonomi Masyarakat Pesisir di . El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2.

Ambariyanto, D. (2012). Kajian Pengembangan Desa Pesisir Tangguh di Kota Semarang. Jurnal Riptek Vol.6 No.II, 29.

A'raaf, T. F. (2012). Perencanaan Kota Ramah Bencana. Alayuddin University Press.

Cyndiana Pawestri, M. M. (2019). PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM NEIGHBORHOOD UPGRADING AND SHELTER PROJECT PHASE-2 (NUSP-2) DI KELURAHAN KUNINGAN, KOTA SEMARANG. Jurnal Pengembangan Kota Vol 7 No 1.

Hafzhi Nur Azmi, S. S. (2020). KEBERLANJUTAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PRASARANA PERMUKIMAN KUMUH DI KELURAHAN KUNINGAN KOTA SEMARANG. Jurnal Riptek Vol 14 No I.

Ir RA Laksmi Widyawati, M. (2023). Arsitektur Kota Berkelanjutan. Universitas Borobudur, 4-37.

Joseph, S. A. (2014). “Dari “Kampung Gali” ke “Kampung Santri” Upaya Perubahan Citra Kaampung Baru tikung Semarang. Universitas Diponegoro.

Lestari, S. (2019). PROGRAM PERLINDUNGAN HAK ANAK DI KAMPUNG RAMAH ANAK KELURAHAN KUNINGAN KECAMATAN SEMARANG UTARA. Universitas Negeri Semarang.

Makelo, I. D. (2017). Sejarah Perkotaan:Sebuah Tinjauan Historiografis dan Tematis. Lensa Budaya, 83-101.

Maneka Budiman, P. (2017). Memahami Evolusi Budaya Urban. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, 16-30.

Mu'adz, S. (2022). Peran sosial Kh. R.Syamsuddin di Kelurahan Bandarharjo 1964-2014. IAIN Salatiga, 30.

Muhammad Iftar Aryaputra, D. T. (2017). EFEKTIVITAS WILAYAH RAMAH ANAK DI KELURAHAN KUNINGAN, SEMARANG UTARA, KAITANNYA DENGAN TINGKAT KRIMINALITAS YANG DILAKUKAN ANAK. Dinamika Sosial Budaya, Vol 19, No. 2.

Muhammad, S. (2019). KEKUMUHAN DI PERKAMPUNGAN NELAYAN TAMBAK LOROK KOTA SEMARANG 1970-1993. Universitas Diponegoro.

Rizky Amalia, A. P. (2016). Kampoengverbetering dan perubahan sosial masyarakat gemeente Semarang tahun 1906-1942. Journal of Indonesian History.

Rizka Nuri Widiastuti, D. D. (2019). Inovasi Kampung Tematik di Kota Semarang, Pembangunan Kawasan Kumuh Berbasis Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus: Kampung Sehat Ramah Anak). Journal of Politic and Government Studies, vol. 8, no. 03.

Saputri, A. N. (2020). Analisis Faktor-faktor Kenakalan Remaja di Kampung Barutikung Semarang. Universitas Negeri Semarang, 50.

Septian, E. (2024). Masalah dan Pengeculan sosial masyarakat kampung barutikung dalam cerpen "Gelang sipaku Gelang" karya Yusi Avianto Pareanom. Jurnal Aksara, 15.

Susanto Jumaidi, F. F. (2024). Gelandangan kepung kota Semarang1950-1964:kedatangan, kehidupan,dan penanggulangan. Historia Madania Volume 8(1).

Arif, A. (2019, Desember 6). Semarang utara dulu dikenal sebagai daerah hitam. Retrieved from Ayo Semarang: https://www.ayosemarang.com/netizen/pr-77780907/Semarang-Utara-Dulu-Dikenal-sebagai-Daerah-Hitam

Fitroh, N. (2024, Juni 12). Lokasi Favorit Tawuran, Jembatan Di Kota Semarang Ini Kerap Dijuluki Jalur Gaza. Retrieved from espos regional : https://regional.espos.id/lokasi-favorit-tawuran-jembatan-di-semarang-ini-kerap-dijuluki-jalur-gaza-1940410

“Jajasan Sosial Sugijapranata Dirikan 214 Rumah Untuk Para Tunawisma”, Suara Merdeka 7 November 1966

“1647 Gelandangan Kota Semg, Skg Sudah Dapatkan Tempat Berteduh”, Suara Merdeka 5 Mei 1969

“Gara2 Sepeda Hilang, Pamong Desa Kuningan Smg Dikroyok”, Suara Merdeka 27 September 1979

“Korbannya Kebal Senjata”, Suara Merdeka 12 November 1980

“Pelaku Pemerasan di Jln Tombro Diamankan: Residivist” Suara Merdeka 1 Juni1981

“Pemukiman Kumuh di Semarang”, Suara Merdeka 13 Juni 1990

“Selama 1992 Ada Kenaikan Beberapa Kasus Kejahatan” Suara Merdeka 6 Februari 1993

“Pemuda Kuningan-Dadapsari Berikrar Hapus Daerah Hitam” Suara Merdeka 25 Februari 1995

“Wakapoltabes : Tingkat Kriminalitas di Semarang Utara Cukup Tinggi”, Suara Merdeka 16 Februari 1996

“Gapensi Siap Tangani Rumah Kumuh”, Suara Merdeka 9 Desember 1996

“Gapensi Pugar 250 Rumah Kumuh”, Suara Merdeka 10 Maret 1997

“Warga Bandarharjo-Kuningan Sepakat Tak Saling Balas Dendam” Suara Merdeka 19 Maret 1999

- PERDA Daerah kota Semarang No 8 Tahun 2004 “Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Kota Semarang Bagian Wilayah Kota III” (Kecamatan Semarang Utara dan Kecamatan Semarang Barat) Tahun 2000-2004.

- SK Walikota Semarang Nomor 050/801/2014 “Penetapan Lokasi Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Kota Semarang

- SK Walikota Semarang Nomor 050/799/2016 “Penetapan Lokasi dan Tema Kampung Tematik Kota Semarang Tahun 2016”

- PP Pemerintah Republik RI No 50 th 1992 tentang Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten tingkat II Serta Penataan Kecamatan di Wilayah Kotamadya daerah Tingkat II.

- Wawancara Yoga (32), 14 Mei 2025 “Ketua Rt 2 Rw 9 sekaligus ketua Pelaksanaan Program Kampung Tematik Kuningan”

- WawancaraRofik (49), 14 Mei 2025 “ Ketua Rw 9 sekaligus Pembina Kegiatan Program Kampung Tematik Kuningan”

- Wawancara Endah Rusmeini (50), 14 Mei 2025 “Ketua Pkk RW 9 Sekaligus warga asli Kuningan Sejak Kecil

Downloads

Published

2025-07-19

How to Cite

Dimas Said Fauzan, & Nina Witasari. (2025). - From Problematic Village To Thematic Village. Effort To Erase The Negative Image Of Kampung Kuningan Semarang 1995-2017: Dari Kampung Problematik Menjadi Kampung Tematik. Upaya Menghapus Citra Negatif Kampung Kuningan Semarang 1995-2017. Santhet (Jurnal Sejarah Pendidikan Dan Humaniora), 9(3), 1124–1135. https://doi.org/10.36526/santhet.v9i3.5581