The 1971 Election in Semarang City: Golkar’s Curated Contestation in Newspaper

Authors

  • Lamia Rozianna Putri Universitas Negeri Semarang
  • Putri Agus Wijayati Universitas Negeri Semarang, Semarang

DOI:

https://doi.org/10.36526/santhet.v9i4.5488

Keywords:

Golkar, Newspaper, Election, Semarang

Abstract

This research is a study of Golkar news curated in newspapers during the 1971 election. The writing uses historical research methods consisting of heuristics, verification, interpretation, and historiography stages. As a result, Golkar, to win the campaign, used the ABG (ABRI, Bureaucracy, Golkar) strategy. Newspaper reports revealed the strategy's implementation through a variety of tactics, including songs, rhymes, and slogans. Golkar used these methods to convey his presence among the people. The news also narrated how much the people supported Golkar. Furthermore, one can observe the disparities in coverage between government-affiliated and independent newspapers. In the end, the propaganda through these newspapers succeeded in making Golkar win the election contest in Semarang City with 58% of the vote. After the victory, the government established KORPRI and conducted party diffusion.

References

Ahmad, N. R., Wasino, & Wijayati, P. A. (2019). Kampanye Patai-Partai Politik Menjelang Pemilihan Umum 1955 Di Kota Semarang (Studi Kasus PNI, PKI, Nu, dan Masyumi). Journal of Indonesian History, 8(1), 62–71. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jih

Al Izzati, R., Dartanto, T., Suryadarma, D., & Suryahadi, A. (2024). Direct elections and trust in state and political institutions: Evidence from Indonesia’s election reform. European Journal of Political Economy, 85(June), 102572. https://doi.org/10.1016/j.ejpoleco.2024.102572

Angkatan Bersendjata. (1971a). 10 Km Pawai Golkar Ketjamatan Semarang Utara Tanpa Drop2an= Setjara Praktis Wilajah Semarang Utara Dilingkar Oleh Peserta Pawai Golkar.

Angkatan Bersendjata. (1971b). 3 Djuli Hari Sabtu Golongan Karya Itulah Pilihan Djitu.

Angkatan Bersendjata. (1971c). Baik Sebagai Peserta Maupun Sebagai Penonton, Maka Hampir 80 pCt Rakjat Kodya Semarang Mengikuti Pawai Pembangunan Golkar -pawai terbesar dalam sedjarah -suasana kota dibuatnja seperti hari raya.

Angkatan Bersendjata. (1971d). Bojolali Karanganjar Odjo Lali, Njoblos Golkar.

Angkatan Bersendjata. (1971e). Buat Hari Depan Anak Tjutju Kita Ajo Kita Pilih Golongan Karya.

Angkatan Bersendjata. (1971f). Demi anak Tjutju Kita Pilihan Tepat Tanda Gambar “Pohon Beringin.”

Angkatan Bersendjata. (1971g). Di Kapak-2-no Aku Tetep Njoblos Golkar.

Angkatan Bersendjata. (1971h). Jang Sadar dan Waspada Pasti Memilih Golongan Karya.

Angkatan Bersendjata. (1971i). Jen Nang Kedu, Adja Lali Mampir Tidar Suk Pemilu, Adja Lali Njoblos Golkar.

Angkatan Bersendjata. (1971j). Kopat-Kapito Kojo Ulo Tapak Angin Antepku Tetep Lan Djedjeg Njoblos Wit Ringin.

Angkatan Bersendjata. (1971k). Lagu-2 Golkar “Golkar Menang.”

Angkatan Bersendjata. (1971l). Memilih Golkar adalah Memilih Pembangunan.

Angkatan Bersendjata. (1971m). Memilih Golongan Karya Berarti M’bangun Negara.

Angkatan Bersendjata. (1971n). Mengapa Golkar Terdjun Dalam Pemilu?

Angkatan Bersendjata. (1971o). Pawai Besar “Kesadaran Golkar” Semarang Utara.

Angkatan Bersendjata. (1971p). Pawai Besar P’bangunan Golkar” Jg. Terpandjang Di Semg.

Angkatan Bersendjata. (1971q). Pilihan Terpertjaja Adalah Golongan Karya.

Angkatan Bersendjata. (1971r). Pohon Beringin Warisan Sunan Kalidjaga.

Angkatan Bersendjata. (1971s). Program Pembangunan Jang Realistis Dan Pragmatis Adalah Program Pembangunan Golongan Karya.

Angkatan Bersendjata. (1971t). Rakjat Indonesia Hrs Diatur Sesuai Dengan Proffesinja =Tidak Hanja Digunakan Sebagai “Kuda Tunggang”nja Politik.

Angkatan Bersendjata. (1971u). Salah Satu Andilku Dlm Membangun Neg Adalah Memilih Golongan Karya.

Angkatan Bersendjata. (1971v). Semarang Akan Dipenuhi Oleh Massa Golkar -Pawai Besar Golkar Hari MingguTgl 20 Djuni 1971 dimulai Djam 08.00 Pagi -Dalam Rangka Memastikan Perdjoangan Golkar Utk Memenangkan Orde Baru.

Angkatan Bersendjata. (1971w). Tanda Gambar No.5 Kanan Atas Adalah Tanda Gambar Plihanku.

Angkatan Bersendjata. (1971x). Tjoblos Nomer Lima Itulah Golongan Karya.

Angkatan Bersendjata. (1971y). Tjobloslah Podjok Kanan Atas Pohon Beringin.

Angkatan Bersendjata. (1971z). Tuku Tape Numpak Dokar Rame-rame Njoblos Golkar.

Angkatan Bersendjata. (1971aa, April 10). Karyawan Pengemudi Betjak Bergabung Dalam Golkar.

Angkatan Bersendjata. (1971ab, April 11). Kenapa Golkar Akan Menang?

Angkatan Bersendjata. (1971ac, April 11). Pohon Beringin.

Angkatan Bersendjata. (1971ad, April 14). Kalau Golkar Menang Tak Akan Ada Kerewelan Dibidang Politik = Kepala Daerah Jg. Tidak dpt. Mem-Pantjasil-kan Daerahnja Di-Kondite Buruk Sekali.

Angkatan Bersendjata. (1971ae, April 15). Penjegaran Pengurus PERIP”/ Sekber Golkar Tjabang Kodya Semarang.

Angkatan Bersendjata. (1971af, April 15). Tetap Waspada Tdp Sisa2 G 30 S/PKI Mendjelang Pemilu.

Angkatan Bersendjata. (1971ag, April 16). Pedagang Pasar Karangaju Masuk Golkar.

Angkatan Bersendjata. (1971ah, April 20). Pengumuman Pendaftaran Masuk Menjadi Anggauta Karyawan Pedagang Etjeran Sekber-Golkar Kodya Semarang.

Angkatan Bersendjata. (1971ai, April 22). Djam 0.00 Selasa Jad. Dimulai K’mpanje.

Angkatan Bersendjata. (1971aj, April 22). Obat Murah Bagi Karyawan Betjak.

Angkatan Bersendjata. (1971ak, April 22). Warga Asrama KusumaWardani Dapat Penerangan Pemilu.

Angkatan Bersendjata. (1971al, April 24). Kalau Golkar Kalah Jg. Menang Bukan Parpol.

Angkatan Bersendjata. (1971am, April 26). Ment. Amir Machmud Punja Bukti-Bukti Akan timbulnja Lagu Lama =Jg Berdtujuan Merobah Pantjasila & UUD’45 = De-Parpolisasi Pegawai Negeri Djustru Memantapkan Pantjasila Dan UUD’45.

Angkatan Bersendjata. (1971an, April 26). Pendjelasan Tentang Pemilu Untuk Ibu2 Warakawuri KODIM 0733.

Angkatan Bersendjata. (1971ao, April 28). Semarang Penuh “Pohon Beringin.”

Ashadi Siregar. (2000). Media Pers Dan Negara: Keluar Dari Hegemoni. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 4(2), 171–196.

Bangun, R. (1997). Dari Sekber Golkar Menjadi Golkar. DPP Pusat Golkar.

Baum, C. L., & Owens, M. F. (2023). Does personal door-to-door campaigning influence voters? Evidence from a field experiment. Journal of Behavioral and Experimental Economics , 105(April), 102043. https://doi.org/10.1016/j.socec.2023.102043

Biro Pusat Statistik. (1971). Kotamadya Semarang Dalam Angka Tahun 1971. Biro Pusat Statistik.

Biro Pusat Statistik. (1973). Kotamadya Semarang Dalam Angka Tahun 1973. Biro Pusat Statistik.

Bittner, A., & Peterson, D. A. M. (2018). Introduction: Personality, party leaders, and election campaigns. Electoral Studies, 54(April), 237–239. https://doi.org/10.1016/j.electstud.2018.04.005

Budiman, A. (1990). State and Civil Society in Indonesia. Clayton.

Cahyadi, H. (1992). “Louis Althusser, Telaah Negara dan Ideologi” Dalam Kemasyarakatan dan Kemanusiaan. Gramedia.

Crouch, H. (2007). The Army and Politics in Indonesia. Equinox.

Dewantarina, A. (2012). Partai Nasional Indonesia Pada Pemilihan Umum Tahun 1955 Di Semarang. Journal of Indonesian History, 1(2), 71–77.

Fahira, N. A. (2024). Pseudo Democracy Dalam Orde Baru ( 1966-1977 ).

Fermana, R. A., & Zetra, A. (2022). Relasi Media Massa Dan Politik Pada Pemilihan Umum Presiden 2019. JWP (Jurnal Wacana Politik), 7(1), 71. https://doi.org/10.24198/jwp.v7i1.32370

Gottschalk, L. (1975). Mengerti Sejarah: Pengantar Metode Sejarah. Yayasan Penerbit Universitas Indonesia.

Heri, S. (2016). Pengaruh Media Massa Terhadap Citra Partai Politik. Journal of Social Sciences and Humanities, 1(1), 214–226. http://pengaruhmediamassa.blogspot.my/

Jenkins, D. (1984). No Suharto and His Generals: Indonesian Military Politics, 1975-1983. Cornell University.

Juniardi, K. (2006). Dominasi Golkar Kotamadya Semarang Dalam Pemilu Di Semarang Tahun 1971-1997. Universitas Diponegoro.

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 1970.

Kuntowijoyo. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Bentang Pustaka.

Kuntowijoyo. (2008). Penjelasan Sejarah. Tiara Wacana.

Labolo, M., & Ilham, T. (2015). partai politik dan sistem pemilihan umum di Indonesia.

Mackie, J. A. C. (1970). Civil‐military relations and the 1971 elections in Indonesia. Australian Outlook, 24(3).

Muniarti, N. P. (2004). Getar Gender: Perempuan Indonesia dalam Perspektif Sosial, Politik, Ekonomi, Hukum, dan HAM. Indonesia Tera.

Poeponegoro, M. D. (2008). Sejarah Nasional Indonesia Jilid VI: Zaman Jepang dan Zaman Republik. Balai Pustaka.

Puspita, N. E. (2012). Strategi Politik Dan Kemenangan Golkar Di Semarang Pada Pemilu 1971. Journal of Indonesian History, 1(1), 30–34.

Putra, D. K. S. (2012). Media dan Politik: Menemukan Relasi antara Dimensi Simbiosis-Mutualisme Media dan Politik. Graha Ilmu.

Ricklefs, M. C. (2008). Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. PT. Serambi Ilmu Semesta.

Roslan, R. (2005). Kiat dan Strategi Kampanye: kampanye public relation. PT. Raja Grafindo Persada.

Sastrawati, N. (2015). Simbolisme dalam Pencitraan Partai Politik. Al Daulah : Jurnal Hukum Pidana Dan Ketatanegaraan, 4(1), 168. https://doi.org/10.24252/ad.v4i1.1499

suara Merdeka. (1971a). Di semg. Terdaftar 313 Ribu Tjalon Pemilih.

suara Merdeka. (1971b, April 29). “Patung Raksasa” Golkar Di Smg.

Suara Merdeka. (1971a). Bilik “Tjoblosan” Jang Unik Dikompleks WTS.

Suara Merdeka. (1971b). Dan Jang Mulai “Kasar.”

Suara Merdeka. (1971c). Di Indon. Tak Boleh Hanja Ada Satu Kekuatan Politik.

Suara Merdeka. (1971d). Ditahan Krn Robek Tanda Gambar Golkar.

Suara Merdeka. (1971e). Golkar Pawai Tgl. 20 Malam Hiburan Tgl 24.

Suara Merdeka. (1971f). Parpol-Golkar Diserukan Tepati Statement Bersama 25 Maret 1971.

Suara Merdeka. (1971g). Route Pawai Pembangunan Golkar Semg.

Suara Merdeka. (1971h). Sebagaian Karyawan Pertjetakan Semarang/Suara Merdeka Menggolong Golkar.

Suara Merdeka. (1971i). Suara Merdeka Tetap Indepent Tak Afiliasi Partij Politik Manapun Djuga Tak Masuk Golkar.

Sundhaussen, U. (1982). The Road to Power: Indonesian Miitary Politics 1945-1967. Oxford University Press.

Suryadinata, L. (2002). Elections and Politics in Indonesia. Institute of Southeast Asian Studies.

Ufen, A. (2009). The Rise of Political Parties in Indonesia: Between Institutinalization, Identity, and Patronage. South East Asia Research, 17(1).

Van Dijk, C. (1992). The Indonesian general elections 1971–92. School of Oriental & African Studies. Newsletter, 20(58).

Wijayati, P. A. (2009). Research Arsip dan Bahan Pustaka. Unesa University Press.

Downloads

Published

2025-07-27

How to Cite

Putri, L. R., & Putri Agus Wijayati. (2025). The 1971 Election in Semarang City: Golkar’s Curated Contestation in Newspaper. Santhet (Jurnal Sejarah Pendidikan Dan Humaniora), 9(4), 1196–1211. https://doi.org/10.36526/santhet.v9i4.5488