Tradisi Barong Ider Bumi di Desa Kemiren, Banyuwangi: Dari Ritual Sakral ke Festival Kultural

Authors

  • Iin Isnaini UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Bella Riskika Taufik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.36526/santhet.v9i3.4940

Keywords:

Banyuwangi, Barong, Ider Bumi, Tradition, Transformation.

Abstract

Barong Ider Bumi is a unique tradition found in Kemiren Village, Banyuwangi, which functions as a village cleaning ritual as well as a means of warding off bad luck. This tradition involves Barong as a mediator between humans and the ancestral spirit, Buyut Cili, who is believed to be the protector of the village (dhanyang). The main purpose of this ritual is to express gratitude and ask for protection from various epidemics, with the hope that the people of Kemiren Village will live safely and peacefully. This research focuses on two aspects, namely: (1) the historicity of Barong Ider Bumi in Banyuwangi Regency, and (2) the changes of this tradition in the period 2000-2012. The research uses the historical method, which includes the stages of topic selection, heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. The results show that the Barong Ider Bumi tradition has been going on since the past, starting as a response to a disease outbreak (pagebluk) that attacked Kemiren Village. Since then, the tradition has evolved, especially after it became part of the Banyuwangi Festival (B-Fest) organized by the local government. The inclusion of this tradition in B-Fest broadens participation, by involving various local arts in the procession of the Barong procession.

References

Achmad, Chilman Fuad. 2022. “Dinamika Makna Tradisi Arak-Arakan Barong Suku Using Di Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi Di Tengah Globalisasi.” Undergraduate Thesis, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Bandem, I. Made, and Fredrik Eugene de Boer. 1995. Balinese Dance in Transition: Kaja and Kelod. Kuala Lumpur: Oxford University Press.
Bandem, I. Made, and Sal Murgianto. 1996. Teater Daerah Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Carey, J. W. 1992. Communicartion as Culture. New York: Routledge.
Darmana, Ketut. 2020. “Sakralitas Barong Using Dalam Kehidupan Masyarakat Using Kemiren Banyuwangi-Jawa Timur.” Universitas Udayana Bali.
Effendi: Pewaris Barong Ider Bumi. (November 11, 2022). [Wawancara Pribadi]
Eliade, Mircea. 1991. The Myth of the Eternal Return or Cosmos and History. New York: Princeton University Press.
Funk, and Wagnalls. 1984. Standard Desk Dictionary. Cambridge: Harper and Row.
Geertz, Clifford. 1989. Abangan, Santri, Priyayi Dalam Masyarakat Jawa. Jakarta: Pustaka Jaya.
Hariyadi, Edy, Titik, and Heru. 2020. “Barong Ider Bumi : Memaknai Nilai-Nilai Ritual Dalam Dinamika Peradaban.” Mudra: Jurnal Seni Budaya 1(1).
Hariyanto, Totok. 1995. Kesenian Singo Barong Merupakan Kesenian Asli. Banyuwangi: Sarasehan/Pelatihan Insan.
Indiarti, Wiwin, Arya Mahdi, and Tri Mulyati. 2013. Pengembangan Program Desa Wisata Dan Ekowisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Di Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi. Banyuwangi: Lembaga Penelitian Dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas PGRI Banyuwangi.
Irianto, Agus Maladi. 2010. “Pariwisata Jawa Tengah, Diskusi Tentang Manusia Dan Kebudayaan.” Pariwisata: Jurnal Ilmiah Universitas Trisakti 15(1):13–18.
Kayam, Umar. 1999. “Seni Pertunjukan Dan Sistem Kekuasaan.” Jurnal Seni Gelar 2(1):7–15.
Koentjaraningrat. 1985. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.
Koentjaraningrat. 1994. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.
Kusmayati. 2000. Arak-Arakan Seni Pertunjukan Dalam Upacara Tradisional Di Madura. Yogyakarta: Yayasan untuk Indonesia.
Mardiwarsito. 1990. Kamus Jawa Kuna (Kawi)- Indonesia. Ende-Flores NTT: Nusa Indah.
Pigeud, Th. G. Th. 1938. Javaanse Volksvertoningen. Batavia: Volkstectuur.
Poerwadarminta, W. J. S. 1985. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.
Rifai: Wakil Ketua Adat Desa Kemiren. (November 11, 2022). [Wawancara Pribadi].
Rifai, Abdul, and Huriah Rachmah. 2020. Selayang Pandang Desa Kemiren, Dari Sebuah Perseverasi Ke Perspektivisme. Bandung: Alfabeta.
Sari, Ardhika Mula, Sumarno, and Sumardi. 2015. “Dinamika Upacara Adat Barong Ider Bumi Sebagai Obyek Wisata Budaya Using Di Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Bayuwangi Tahun 1830-2014.” Artikel Ilmiah Mahasiswa 1(1):1–11.
Serad, Lilik. 2001. “Asal-Usul Selametan Ider Bumi.” Brosur Dalam Upacara Ider Bumi.
Shanti, Aprilia Dwi. 2018. “Etnografi Komunikasi Tradisi Barong Ider Bumi Bagi Orang Osing.” Undergraduate Thesis, Universitas Brawijaya, Malang.
Soedarsono, R. M. 1990. Upacara Perkawinana Agung Keraton Ngayoyakarta, Makna, Tatanan, Dan Fungsi Simboliknya. Yogyakarta: Makalah untuk Lokakarya Perkawinan Agung Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Soekanto, Soerjono. 1993. Kamus Sosiologi. Jakarta: PT. Raja Gravindo Persada.
de Stoppelaar, Jan Willem. 1927. Blambangansch Adatrecht. Wageningen: Veenman.
Suhaimi: Ketua Adat Desa Kemiren. (November 9, 2022). [Wawancara Pribadi]
Sulityani. 2008. “Ritual Ider Bumi Di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi.” Mudra: Jurnal Seni Budaya 22(1):28–38.
Suwandi: Perwakilan Pemerintah Desa Kemiren. (November 9, 2022). [Wawancara Pribadi].
Sztompka, Piotr. 2011. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada Media Group.
van Reusen. 1992. Perkembangan Tradisi Dan Kebudayaan Masyarakat. Bandung: Tarsito.
Wahyuni, Eko, and Totok Hariyanto. 2008. Barong Using Aset Wisata Budaya Banyuwangi. Banyuwangi: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi.
Zainudin, Sodaqoh, and et al. 1995. Pertahanan Bahasa Jawa Dialek Osing Di Kabupaten Banyuwangi. Jember: Pusat Penelitian Budaya Lembaga Penelitian Universitas Jember.

Downloads

Published

2025-06-25

How to Cite

Isnaini, I., & Bella Riskika Taufik. (2025). Tradisi Barong Ider Bumi di Desa Kemiren, Banyuwangi: Dari Ritual Sakral ke Festival Kultural. Santhet (Jurnal Sejarah Pendidikan Dan Humaniora), 9(3), 1006–1016. https://doi.org/10.36526/santhet.v9i3.4940