THE DEVELOPMENT AND LIMITATIONS OF DECENTRALIZATION IN INDONESIA WHEN LAW NUMBER 5 OF 1974 CONCERNING THE PRINCIPLES OF GOVERNMENT IN THE REGIONS CAME INTO FORCE
PERKEMBANGAN DAN BATASAN DESENTRALISASI DI INDONESIA PADA SAAT UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1974 TENTANG POKOK-POKOK PEMERINTAHAN DI DAERAH BERLAKU
Abstract
Artikel ini mengulas perkembangan desentralisasi pada masa orde lama khususnya setelah diundangkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 telah mengatur bagaimana pola hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah di daerah. Namun, sebagaimana terwujud dalam praktiknya, Undang-Undang tersebut tampaknya lebih disusun dalam kerangka sentralisasi ketimbang merupakan sebuah landasan bagi terlaksananya desentralisasi. Artikel ini mengulas terkait perkembangan dan batasan dari desentralisasi pada masa berlakunya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 dengan pendekatan metode studi literasi dari berbagai sumber bacaan terkait.
References
Alhamdali, H., Milia, J., Pristiyanto, Juliardi, B., & Patmawati, S. A. (2024). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan . Tri Edukasi Ilmiah.
Ama, J. T., & Kadir, S. A. (2024). Tinjauan Yuridis Peyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi yang Bersih Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme Menuju Good Governance. Media Hukum Indonesia (MHI), 2(3).
Andriyani, E. O. (2024). Politik Hukum Pembentukan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah: Kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Dalam Sistem Pemerintahan Daerah Yang Demokratis. In Bunga Rampai Politik Hukum Perundang-Undangan. UNDIP.
Aurora, P. A. (2024). Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Indonesia serta Perkembangan Ideologi Pancasila pada Masa Orde Lama Orde Baru dan Era Reformasi. Prosiding Seminar Nasional Hukum, Bisnis, Sains Dan Teknologi, 4(1).
Ferizaldi. (2016). Dinamika Otonomi Daerah di Indonesia. Unimal Press.
Hanum, N. (2024). Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Nomor 5 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa dalam Perspektif Fiqh Siyasah (Studi Kasus di Desa Sungai Alah Kecamatan Hulu Kuantan). UIN Syarif Kasim Riau.
Islamy, A. (2021). Landasan Filosofis dan Corak Pendekatan Abdurrahman Wahid Tentang Implementasi Hukum Islam di Indonesia. Al-Adalah: Jurnal Hukum Dan Politik Islam, 6(1), 51–73.
Jati, W. R. (2012). Inkonsistensi Paradigma Otonomi Daerah di Indonesia: Dilema Sentralisasi atau Desentralisasi. Jurnal Konstitusi, 9(4), 743–770.
Khair, O. I. (2022). Analisis Landasan Filosofis, Sosiologis dan Yuridis pada Pembentukan Undang-Undang Ibukota Negara. Academia: Jurnal Inovasi Riset Akademik, 2(1), 1–10.
Khairani, D. A., Sari, N., Ujung, S. K. K., & Febrianti, Y. (2024). Ontologi Sebagai Landasan Teologi Ekonomi Islam. Musytari: Neraca Manajemen, Akuntansi, Dan Ekonomi, 3(1), 142–152.
Koesoemahatmadja, D. H. (1978). Perkembangan Fungsi dan Struktur Pamong Praha Ditinjau dari Segi Sejarah. Alumni.
Koesoemahatmadja, D. H. (1979). Pengantar ke Arah Sistem Pemerintahan Daerah di Indonesia. Bina Cipta.
Lambelanova, R. (2022). Paradigma Baru Desentralisasi Asimetris di Indonesia. IPDN.
Marbun, B. N. (2005). DPRD & Otonomi Daerah Setelah Amandemen UUD 1945 & UU Otonomi Daerah 2004. Pustaka Sinar Harapan.
Purnasari, N. (2021). Metodologi Penelitian (Kuantitatif, Kualitataif, dan Mix Method). Guepedia.
Sembiring, G. A. (2024). Kebijakan Desentralisasi Asimetris. In Hukum Pemerintahan Daerah. PT Sada Kurnia Pustaka.
Simanjuntak, K. M. (2015). Implementasi Kebijakan Desentralisasi Pemerintahan di Indonesia. Jurnal Bina Praja, 7(2), 111–130.
Sufianto, D. (2020). Pasang Surut Otonomi Daerah di Indonesia. Academia Praja: Jurnal Ilmu Politik, Pemerintahan, Dan Administrasi Publik, 3(02), 271–288.
Wasistiono, S., & Polyandu, P. (2017). Politik Desentralisasi di Indonesia. IPDN Press.
Zubaedah, P. A., & Hafizi, R. (2022). Sentralisasi atau Desentralisasi: Pelaksanaan Otonomi Daerah di Indonesia. Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (Online), 865–878.