PENGARUH ZPT NABATI DAN MEDIA TUMBUH TERHADAP PEKEMBANGAN KOPI ROBUSTA
Abstract
Indonesia occupies the 4th position of the 5 main coffee producing countries in the world. Coffee plants are a high foreign exchange earner in the Indonesian economy. Data from the Central Statistics Agency (BPS) show that Indonesia's coffee production in 2021 was the highest in the last decade, reaching 774.6 tonnes. This number increased by 2.75% from the previous year of 753.9 thousand tonnes. Coffee seed germination takes a long time due to seed dormancy. Coffee growth can be optimal with the provision of growth regulators. Good planting media can produce quality coffee seeds, because in good media there are nutrients needed by plants. The research was conducted at the Jember State Polytechnic Soil Wire House Laboratory in February-May 2022. Data were analyzed using Factorial RAK with a 5% BNJ follow-up test. The results showed that the combination treatment of planting media and natural ZPT concentrations had a significant effect on the generative growth of Robusta coffee (Coffea canephora L) including germination percentage, root length, height and seedling diameter.
References
Fahmi, I. Z. (2013). Media Tanam Sebagai Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman. Surabaya: Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan.
Ferry, YH. Supriadi, dan M. S. D. I. (2015). Teknologi Budi Daya Tanaman Kopi Aplikasi Pada Perkebunan Rakyat Indonesian Agency ForAgricultural Research And Development (IAARD). Bogor: press.
Hartaji, P. 2009. Perubahan Anatomi dan Morfologi Daun Tanaman Kedelai yang Berasosiasi dengan Bakteri Fotosintetik Synechococcus sp. Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jember. Jember.
Hasriani, Dedi Kusnadi K, dan Andi S. (2013). Kajian Serbuk Sabut Kelapa (Cocopeat) Sebagai Media Tanam. Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.
Hendaryono, Daisy P. Sriyanti dan Ari Wijayani. (1994). Teknik Kultur Jaringan. Yogyakarta: Kanisius.
Hedty, Mukarlina, & Turnip, M. (2014). Pemberian H₂SO₄ dan Air Kelapa pada Uji Viabilitas Biji Kopi Arabika (Coffea arabika L). Jurnal Protobiont, 3(1), 7-11.
Irma. (2022). Perkecambahan Dan Pertumbuhan Benih Kopi Arabika (Coffea arabica L.) Berdasarkan Tingkat Kematangan Buah Dan Aplika. Ilmu Pertanian, 41–42.
Junaedi, Thamrin S. (2019). Respon Pertumbuhan Bibit Kopi Robusta (Coffea canephora L.) Terhadap Pemberian Berbagai Konsentrasi Pupuk Cair Hayati. Agroplantae, 8(12), 8–13.
Khair, H., Meizal, Zailani RH. (2013). Pengaruh konsentrasi ekstrak bawang merah dan air kelapa terhadap pertumbuhan stek tanaman melati putih (Jasminum Sambac L.). Jurnal Agrium,18(2), 130–38.
Lestari, D., Linda, R., & Mukarlina. (2016). Pematahan Dormansi dan Perkecambahan Biji Kopi Arabika (Coffea arabika L.) dengan Asam Sulfat (H2SO4) dan Giberelin (GA3). Jurnal Protobiont, 5(1), 8–13.
Marpaung, A. E., & Hutabarat, R. C. (2016). Respons Jenis Perangsang Tumbuh Berbahan Alami dan Asal Setek Batang Terhadap Pertumbuhan Bibit Tin (Ficus carica L.). Jurnal Hortikultura, 25(1), 37-40.
Mas’ud, H. (2009). Sistem Hidroponik dengan Nutrisi dan Media Tanam Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Selada. Media Litbang Sulteng, 2(2), 131– 136.
Pamungkas, S. T. P., & Nopiyanto, R. (2020). Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Alami dari Ekstrak Touge Terhadap Pertumbuhan Pembibitan Budchip Tebu (Saccharum officinarum L.) Varietas Bululawang (BL). Mediagro, 16(1), 68–80.
Penggabean. (2011). Buku Pintar Kopi. jakarta: PT.Agromedia Pustaka.
Pertiwi A, Ardian. (2016). Pemberian Pupuk Vermi kompos Pada Bibit Kopi Robusta (Coffea canephora Pierre). Jom Faperta. 3(1), 1-8.
Priyono dan Danimiharjo, 2010. Perananan Air Kelapa Terhadap Produksi Tunas Adventif In Vitro Beberapa Varietas Kopi Arabika. Ilmu pertanian. Peta Perkebunan, Jember, 57-61.
Purba, Y. N. (2020). Respons perkecambahan benih kopi robusta (Coffea robusta L.) terhadap pemberian dan lama perendaman zat pengatur tumbuh alami. Skripsi. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara
Rahardjo, P. (2012). Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta
(Trias QD, Ed.). Jakarta: Penerbar Swadaya.
Rajiman. (2017). Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Alami terhadap Hasil dan Kualitas Bawang Merah. Ilmu Pertanian. (April), 225–23.
Rauzana, A., Marlina, & Mariana. (2017). Pengaruh pemberian ekstrak tauge terhadap pertumbuhan bibit lada (Piper nigrum Linn). Agrotropika Hayati, 4(3), 178–186.
Rusmayasari. 2006. Pengaruh Pemberian IBA, NAA dan Air Kelapa terhadap Pertumbuhan Stek Pucuk Meranti Bapa (Shorea solanica BL.). Skripsi. Institute Pertanian Bogor.
Sutopo, L. (2010). Teknologi Benih. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Ulfa, F. (2014). Peran Senyawa Bioaktif Tanaman Sebagai Zat Pengatur Tumbuh Dalam Memacu Produksi Umbi Mini Kentang Solanum tuberosum L. Pada Sistem Budidaya Aeroponik. (Disertasi). Makassar: Universitas Hasanuddin.
Wattimena. G. A. 2000. Pengembangan Propagul Kentang Bermutu dan Kultivar Kentang Unggul dalam Mendukung Peningkatan Hasil Kentang di Indonesia. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Hortikulutra. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.
Widaningsih, R. (2019). Buku Oulook Komoditas Perkebunan Kopi (Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian, Ed.). Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.
Widiastoety D. (1994). Pengaruh Air kelapaTerhadap Pertumbuhan Protocorm like bodies dari Anggrek Vanda dalam Medium Cair. J Hort. 4(2), 71-75.