MENGATASI PERILAKU TERISOLIR SISWA MENGGUNAKAN KONSELING BEHAVIOUR TEKNIK ASSERTIVE TRAINING PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BANGOREJO BANYUWANGI

  • Khawakib Jawahirul Dosen BK Universitas PGRI Banyuwangi

Abstract

Salah satu penyebab siswa terisolir diantaranya adalah kurangnya minat bersosial dan kurangnya kemampuan siswa menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Salah satu masalah yang dimiliki oleh siswa terisolir adalah kurangnya keasertifan pada siswa sehingga mengakibatkan semakin terasingkannya siswa dari pergaulan teman sekelasnya. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana menngatasi perilaku terisolir siswa menggunakan konseling behavior dengan teknik assertive training. Penelitian ini bertujuan menjawab pertanyaan penelitian pada rumusan masalah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subyek penelitian dalam penelitian ini berjumlah dua orang siswa dari kelas XI. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan pedoman observasi daftar cek dan skala penilaian siswa terisolir serta pedoman wawancara. Instrument tersebut telah diuji cobakan untuk digunakan dalam penelitian. metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik trianggulasi. Hasil penelitian perilaku terisolir siswa sebelum diberikan konseling behavior dengan teknik asertif menunjukkan bahwa minat bersosial siswa terisolir tergolong sedang, kemampuan menyesuaikan diri, kepercayaan diri, respon saat kegiatan, kemampuan bertenggang rasa, kemampuan sportif serta perlakuan teman juga tergolong sedang. Sedangkan kategori tinggi hanya dicapai pada aspek penampilan. Setelah siswa terisolir diberikan konseling behavior dengan teknik asertif, terjadi peningkatan pada beberapa aspek, diantaranya adalah minat bersosial meningkat 15%, kemampuan bersosial meningkat 7%, kepercayaan diri meningkat 4%, kemampuan bertenggang rasa meningkat 5%, dan perlakuan teman meningkat sebanyak 2%. Dapat dilihat dari meningkatnya minat bersosial siswa yang ditandai dengan bertambahnya teman yang dimiliki, siswa terisolir juga tidak lagi menjauhi ataupun ditolak ketika siswa ingin bergabung dalam kelompok. Keasertifan sangat penting dikuasai bagi siswa terisolir. Melalui penyampaian asertif yang tepat, siswa terisolir dapat mengurangi tekanan yang diberikan oleh pihak lain.

Published
2019-11-30
How to Cite
JawahirulK. (2019). MENGATASI PERILAKU TERISOLIR SISWA MENGGUNAKAN KONSELING BEHAVIOUR TEKNIK ASSERTIVE TRAINING PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BANGOREJO BANYUWANGI . SOSIOEDUKASI : JURNAL ILMIAH ILMU PENDIDIKAN DAN SOSIAL, 8(2), 91-100. https://doi.org/10.36526/sosioedukasi.v8i2.891