Status stok perikanan tongkol abu-abu (Thunnus tonggol) yang didaratkan di Perairan Kranji, Lamongan, Jawa Timur
Abstract
Perikanan Tongkol merupakan perikanan prioritas di wilayah Jawa Timur yang direncanakan diajukan untuk mendapatkan sertifikasi perikanan Marine Stewardship Council (MSC) untuk menjamin kelestarian sumber daya ikannya. Dalam rangka pemenuhan sertifikasi tersebut, hasil pra-penilaian sertifikasi menunjukkan bahwa perikanan Tongkol, khususnya Tongkol abu-abu (Thunnus tonggol) di wilayah utara Jawa tidak memiliki informasi yang cukup terkait stok perikanan. Oleh karena itu dilakukan penelitian terkait status stok perikanan Tongkol pada bulan Juni 2023 yang didasarkan pada data statistik hasil tangkapan (kg) dan upaya penangkapan (trip) perikanan Tongkol abu-abu yang didaratkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kranji, Lamongan, Jawa Timur pada tahun 2013 – 2021. Model surplus produksi dengan pendekatan model Schaefer 1954 dan Fox 1970 digunakan untuk mengetahui model terbaik untuk menduga status pemanfaatan dari ikan Tongkol abu-abu. Hasil analisis dari model Schaefer 1954 dan Fox 1970 yang digunakan untuk menduga status stok ikan tongkol diketahui bahwa model Schaefer merupakan model terbaik yang digunakan untuk menduga status pemanfaatan ikan tongkol walang (Thunnus tonggol) dengan nilai potensi hasil tangkapan maksimum lestari (YMSY) sebesar 1113663 Kg dan upaya penangkapan maksimum lestari (FMSY) sebesar 2108 trip serta nilai hasil tangkapan yang diperbolehkan (YJTB) sebesar 556831 Kg dan upaya penangkapan yang diperbolehkan sebesar 473 trip, kemudian tingkat pemanfaatan yaitu sebesar 184% yang artinya pemanfaatan ikan tongkol walang di perairan Kranji sudah over exploited atau tereksploitasi secara berlebih. Diperlukan pengelolaan sumber daya perikanan Tongkol abu-abu dalam rangka membatasi laju tangkapan spesies tersebut.
References
Ardelia, V.; Boer, M.; Yonvitner; (2017). Precautionary Approach dalam Pengelolaan Sumberdaya Ikan Tongkol (Euthynnus affinis, Cantor 1849) di Perairan Selat Sunda. Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis. 1(1): 33–40.
Bioinspecta. (2019). Pre-assessment report of Tongkol Tuna (Thunnus tonggol; Euthynnus affinis) Purse seine Fishery in East Java (FMA-712). MSC Fish for Good project.
Hadi, A.P.; Sulistiono; Sulthoniyah, S.T.M.; (2020). Kajian Mutu Ikan Pindang Tongkol (Euthynnus affinis) dengan Teknik Pengemasan Vakum pada Penyimpanan Suhudan Lama Waktu yang Berbeda. Jurnal Lemuru. 2(2): 37-53.
Harlyan, L.I., Sari, W.K., Rahma, F.M., Fuad, Rahman, M.A., 2020. Mar. Fish. J. Mar. Fish. Technol. Manag. 11, 111–120. DOI: 10.29244/jmf.v11i1.34866
Hidayat, T.; Boer, M.; Kamal, M.M.; Zairion; Suman, I.; Mardlijah, S.; (2020). Population dynamics of Longtail Tuna (Thunnus tonggol) in the Java Sea and adjacent waters. AACL Bioflux. 13(3): 1428-1436. www.bioflux.com.ro/aacl
Kekenusa, J.S.; Rondonuwu, S.B.; Paendong, M.S.; Weku, W.C.D; (2014). Penentuan Status Pemanfaatan dan Skenario Pengelolaan Ikan Tongkol (Auxis Rochei) yang Tertangkap di Perairan Kabupaten Siau-Tagulandang-Biaro Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Sains. 14(2): 136. DOI: 10.35799/jis.14.2.2014.6268
Manach, F.L.; Jacquet, J.L.; Bailey, M.; Jouanneau, C.; Nouvian, C.; (2020). Small is beautiful. but large is certified: A comparison between fisheries the Marine Stewardship Council (MSC) features in its promotional materials and MSC-certified fisheries. PLOS ONE. 15(5): e0231073. DOI: 10.1371/journal.pone.0231073
Nara, S.M.; Bugis, I.; Kabrahanubun, I.; Tuarita, M.Z.; (2022). Karakteristik Proksimat dan Sensori Stik Tulang Ikan Tongkol (Euthynnus Affinis) dan ikan Kakap merah(Lutjanus Sp.). Jurnal Lemuru. 4(3): 183-191.
Nugraha, E.; Koswari, B.; Yuniarti; (2012). Potensi Lestari dan Tingkat Pemanfaatan Ikan Kurisi (Nemipterus japonicus) Di Perairan Teluk Banten. Jurnal Perikanan Dan Kelautan. 3(1): 91–98.
Pierucci, A.; Columbu, S.; Kell, L.T.; (2022). A global review of MSC certification: Why fisheries withdraw? Marine Policy. 143: 105124. DOI: 10.1016/j.marpol.2022.105124.
Rizal, D.R.; Adnina, G.S.N.; Agustina, S.; Natsir, M. (2023). Stock Status in the Indonesia Fisheries Management Area (FMA-712). Fisheries Resources Center of Indonesia. Rekam Nusantara Foundation. [diunduh pada 21 Jan 2024]. Tersedia pada: https://perikanan.org/storage/publications/yLnoDfbV1swJpi2CI7bjBBgQ942Q4IKpddBbJs4s.pdf
Southall, T.; Defeo, O.; Tsamenyi, M.; Medley, P.; Japp, D.; Oloruntuyi, Y.; Agnew, D.; Doddema, M.; Good, S.; Hoggarth, D.; Lefébure, R.; Atcheson, M.; Liow, S.Y.; Leisk, C.; Norbury, H.; Bianchi, P.; Anderson, L.; Bostrom, J.; Gutteridge, A. (2016). Working towards MSC certification: A practical guide for fisheries improving to sustainability. Marine Stewardship Council, London.
Suman, A.; Satria, F.; Nugraha, B.; Priatna, A.; Mahiswara, K. A.; Mahiswara; (2018). Status Stok Sumber Daya Ikan Tahun 2016 di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) dan Alternatif Pengelolaannya. Jurnal Kebijakan PerikananIndonesia.10(2):107–128. http://ejournal balitbang.kkp.go.id/index.php/jkpi/article/view/6994
Usman, L.; (2023). Strategi mempertahankan Kearifan Lokal Hading-Hoba Mulung pada Aktivitas Perikanan Tangkap di desa Baranusa–Alor. Jurnal Lemuru. 5(1): 97-107.
Wakamatsu, M.; Wakamatsu, H.; (2017). The certification of small-scale fisheries. Marine Policy. 77:97–103. DOI: 10.1016/j.marpol.2016.12.016
Wiranata, A. F.; Wiryawan, B.; Wisudo, S. H.; Zulbainarni, N.; (2018). Status Pemanfaatan Perikanan Tuna Madidihang (Thunnus albacares) Berdasarkan Model Biologi Schaefer. Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management. 9(1): 65–75. DOI: 10.29244/jmf.9.1.65-75