KAJIAN ETNOZOOLOGI MASYARAKAT DI KECAMATAN RANTOE PEUREULAK DALAM KONSERVASI GAJAH SUMATRA (Elephas maximus sumatranus)

  • Muhammad Junaidi Universitas Samudra
  • Dwi Adrisa Zuhra Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Samudra
  • Setyoko Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Samudra
  • Ekariana S. Pandia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Samudra
Keywords: Etnozoologi, Konservasi, Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus)

Abstract

Konservasi satwa liar adalah tindakan melindungi spesies yang terancam punah dan hampir punah dengan melestarikan habitat aslinya. Konservasi ini dapat berhubungan langsung dengan etnozoologi. Etnozoloogi merupakan bagian dari bidang etnobiologi yang mempelajari tentang pengetahuan, pemanfaatan satwa berkaitan dengan budaya masyarakat. Etnozoologi juga dapat ditemukan pada  tipe masyarakat tertentu akan menggambarkan persepsi, pengetahuan, perlindungan, dan partisipasi masyarakat dalam konservasi satwa. Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) merupakan satwa yang termasu dalam spesies mamalia darat terbesar di Pulau Sumatra, yang saat ini telah berstatus terancam punah. Hal ini disebabkan oleh faktor masyarakat yang belum paham akan pentingnya menjaga lingkungan sebagai tempat tinggal dari Gajah Sumatra yang mengakibatkan gajah datang kedalam permukiman masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui Etnozoologi masyarakat dan upaya masyarakat dalam pelestarian Gajah Sumatra yang berada di Desa Seumanah Jaya Kecamatan Rantoe Peureulak. Hasil penelitian didasarkan dari survei di 6 dusun di  kabupaten Aceh Timur kecamatan Rantoe Peureulak tepatnya di desa Seumanah Jaya dengan sampel 90 responden yang diberikan kuesioner dan wawancara dengan teknik purposive sampling. Data etnis masyarakat terdiri dari; Aceh, Gayo, Jawa, dan Batak. Etnozoologi masyarakat diambil dari tingkat kesadaran masyarakat akan perlindungan satwa antara lain; pengetahuan, konflik, pelestarian dan partisipasi dengan persentase pengetahuan berada pada pesersentase 52,83%, Konflik 58,88%, Pelestarian 61,66%, Partisipasi 58,02%. Dari hasil tersebut diharapkan masyarakat untuk mengurangi kegiatan yang bersinggungan dengan Gajah Sumatra agar populasi Gajah terjaga dan masyarakat mendapatkan hasil yang baik pula.

References

Abdullah 2009. "Penggunaan habitat dan sumberdaya oleh Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus Temminck, 1847) di hutan Provinsi NAD menggunakan teknik GIS". Berkala Penelitian Hayati Edisi Khusus. 3B: 47–54.

Anderson EN. 2011. Ethnobiology: Overview of a Growing Field. Anderson EN, Pearsal DM, Hunn ES, Turner JN. 2011. Editor. Ethnobiology. Published by John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey.

Evans, L. J., Goossens, B., Davies, A. B., Reynold, G & Asner, G. P. (2020). Natural and antropogenic drivers of Bornean elephant movement strategies. Global Ecology and Conservation, 22: 1-11.

Febryano, I. G., Winarno, G. D., Rusita. & Yuwono, S. B. (2018). Mitigasi Konflik Manusia dan Gajah di Taman Nasional Way Kambas. Bandar Lampung: Aura Publishing.

Fitriah, Eka. 2017. “Penerapan Model Research Based Learning (RBL) Etnozoologi untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains dan Sikap Ilmiah Mahasiswa Calon Guru Biologi”. Penelitian Madya. Cirebon: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Garsetiasih, R. 2015. Persepsi masyarakat sekitar kawasan Taman Nasional Meru Betiri dan Taman Nasional Alas Purwo yang terganggu satwa liar terhadap konservasi banteng (Bos javanicus d'Alton 1832). Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 12(2), 119-135.

Hamdan, Amran, A., and Asar, S. M. 2017. Persepsi masyarakat terhadap status kawasan suaka margasatwa Ko’mara Kabupaten Takalar. Jurnal Hutan dan Masyarakat 9(2): 105–113. .

Ikhsan M. 2021. Mitigasi Konflik Manusia Dan Gajah Di Kawasan Sampoiniet Aceh Jaya. Skripsi. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.

Kuswanda, W. & Barus, S. P. (2018). Karakteristik sosial ekonomi dan kebijakan mitigasi konflik manusia-gajah di Resort Taman Nasional Gunung Leuser. Jurnal Inovasi, 15(2): 153-162.

Marjan, L., 2018. Hubungan Tingkat Pendidikan Terhadap Tingkat Pengetahuan Orangtua Dalam Swamedikasi Demam Pada Anak Menggunakan Obat Parasetamol. Skripsi. Malang: Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Muchlis, Imam and , Lukman Hakim, S.E., M.Si. 2015. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di PT. Batik Danar Hadi Surakarta. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakrta.

Mustafa, T., Abdullah. & Khairil. 2018. Analisis habitat gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) berdasarkan software smart di Kecamatan Peunaron Kabupaten Aceh Timur. Jurnal Biotik. 6 (1). 1-10.

Notoatmodjo, Soekidjo., 2014. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Paisal. Pemanfaatan Hewan Sebagai Alternatif Pengobatan Tradisional Suku Anak Dalam (Studi: Etnozoologi Di Kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas Kabupaten Serolangun),‖ 45. (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi), 2018.

Ranaweerage, E., Ranjewa, A. D. G. & Sugimoto, K. 2015. Tourism-induced disturbance of wildlife in protected areas: A case study of free ranging elephants in Sri Lanka. Global Ecology and Conservation, 4: 625-631.

Rianti, A., and Garsetiasih, R. 2017. Persepsi Masyarakat Terhadap Gangguan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan 14(2): 83–99.

Sugiharti, S,(2022). Analisis Konflik Manusia Dengan Gajah Berdasarkan Persepsi Masyarakat Di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta

Thakur, A. K., Yadav, D. K. & Jhariya, M. K. 2016. Social-economic status of human-elephant conflict: its assessment and solutions. Journal of Applied and Natural Science, 8(4): 2104- 2110.

Utami, Dina, F. 2015. Kajian Interaksi Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) dengan Masyarakat Kuyung Arang, Kabupaten Tanggamus.Mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.Jurnal Sylva Lestari.Vol. 3 No. 3 September 2015 (63-70) ISSN 2339-0913.

Wibowo, A., I Gusti, A. K. R. H., and Al Sentot, S. 2017. Implementasi Kebijakan dalam Penanggulangan Konflik antara Manusia dan satwa liar di Provinsi Jambi (Ditinjau dari Hukum dan Kebijakan Publik). in: Prosiding SnaPP 265–274

Published
2024-06-18
How to Cite
JunaidiM., ZuhraD. A., Setyoko, & PandiaE. S. (2024). KAJIAN ETNOZOOLOGI MASYARAKAT DI KECAMATAN RANTOE PEUREULAK DALAM KONSERVASI GAJAH SUMATRA (Elephas maximus sumatranus) . JURNAL BIOSENSE, 7(01), 70 - 85. https://doi.org/10.36526/biosense.v7i01.3740