MODEL OF SUPERVISION OF THE IMPLEMENTATION OF CONSTITUTIONAL RIGHTS TO ENSURE THE PROTECTION AND WELFARE OF DOMESTIC WORKERS IN THE ADMINISTRATIVE CITY OF EAST JAKARTA
MODEL PENGAWASAN IMPLEMENTASI HAK KONSTITUSIONAL UNTUK MENJAMIN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN PEKERJA RUMAH TANGGA DI KOTA ADMINISTRATIF JAKARTA TIMUR
DOI:
https://doi.org/10.36526/sosioedukasi.v14i4.6316Keywords:
Constitutional Rights; Welfare; domestic workers; Supervision; Legal ProtectionAbstract
This study aims to analyze the legal protection of domestic workers (PRT) within the framework of constitutional and statutory law, identify the factors contributing to weak supervision over the fulfillment of domestic workers' rights in the household sector, and formulate an effective supervision model within the administrative context of East Jakarta. Employing a normative-empirical legal method with statutory, conceptual, and sociological approaches, this research integrates primary data obtained through interviews and Focus Group Discussions (FGDs) involving government institutions and civil society organizations. The findings reveal that constitutional protection for domestic workers is guaranteed under Article 27(2) and Article 28D(2) of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia (UUD NRI 1945). Nevertheless, implementation remains weak due to the absence of legal recognition of households as workplaces within the national labor law framework. The ineffectiveness of supervision in fulfilling domestic workers' rights is attributed to four key factors: limited scope of supervision, restricted jurisdiction and authority of local government agencies at the administrative city level, institutional fragmentation among state bodies, and a formalistic bureaucratic culture. As a solution, this study proposes an effective supervision model grounded in the principles of legal inclusivity, institutional collaboration, and community participation. The model consists of five main components: (1) neighborhood-based registration (RT/RW) to ensure that domestic employment relationships are officially recorded and monitored by the state; (2) strengthening the role of Domestic Worker Placement Agencies (LPPRT) as legal entities responsible for training and grievance mechanisms; (3) integration of cross-agency complaint systems through proactive technology-based coordination; (4) public education and empowerment of domestic worker communities to enhance legal awareness; and (5) establishment of complaint centers at the sub-district (kecamatan) level. This study concludes that labor law reform should aim to recognize domestic work as a legitimate form of employment, decentralize supervisory authority, and develop a living legal system rooted in the values of social justice.
References
Ahmad, P. M., & Omara, A. (2023). Interpretasi frasa adil dan layak dalam hubungan kerja dalam Pasal 28D ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Jurnal Hukum, 35(1). https://doi.org/10.22146/mh.v35i1.5158
Al Kautsar, I., & Muhammad, D. W. (2022). Sistem hukum modern Lawrance M. Friedman: Budaya hukum dan perubahan sosial masyarakat dari industrial ke digital. Sapientia et Virtus, 7(2), 84–99. https://doi.org/10.37477/sev.v7i2.358
Alrasyid, A. R. (2024). Analisis kewenangan Kementerian Ketenagakerjaan terhadap perlindungan pekerja rumah tangga perempuan [Undergraduate thesis, Universitas Sebelas Maret]. https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/111711
Alrasyid, A. R., & Husodo, J. A. (2024). Analisis kewenangan Kementerian Ketenagakerjaan terhadap perlindungan pekerja rumah tangga perempuan. Res Publica, 8(2).
Astuty, & Tohari, M. (2025). Analisis sosiologi hukum terhadap peran hukum dalam perubahan sosial. Journal of Innovation Research and Knowledge, 4(9).
Azhari, M. Y., & Halim, A. (2021). Hak-hak pekerja rumah tangga dan perlindungan hukum di Indonesia. Media Iuris, 4(2), 173–188. https://doi.org/10.20473/mi.v4i2.25492
BPS DKI Jakarta. (2023). Buku data statistik sektoral Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2023. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dayanti, I., & Junawan, J. (2018). Implementasi pemenuhan hak dan kewajiban pekerja rumah tangga dihubungkan dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga. Hukum Responsif, 9(2).
Emilia, S. H., & Susiyanti, A. (2024). Peranan hukum dalam menangani pengaruh budaya masyarakat patriarki. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 24(12), 671–681.
Faried, M. (2025). Membangun budaya hukum nasional melalui putusan hakim yang progresif. Jurnal Paradoks Hukum, 1(1), 1–27. https://doi.org/10.64147/dokhum.v1i1.1
Fauzani Raharja, I., & Awdia Ramadani, A. (2024). Perlindungan hukum terkait upah pekerja rumah tangga (PRT) berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan: Regulation of wages for domestic workers (PRT) in the perspective of legislation. Khazanah Intelektual, 8(1). https://doi.org/10.37250/khazanah.v8i1.268
Haekal Amalin Firdany Putra, Bangun, J. A. C., Pradipta, F. S., & Sari, E. K. (2025). Membangun budaya hukum yang kuat untuk mendukung supremasi hukum. Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial & Hukum, 3(2), 983–990. https://doi.org/10.61104/alz.v3i2.1256
Hartati, Raharja, I. F., & Ramadani, A. A. (2024). Perlindungan hukum terkait upah pekerja rumah tangga (PRT) berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Khazanah Intelektual, 8(2).
Hidayati, N. (2014). Perlindungan terhadap pembantu rumah tangga (PRT) menurut Permenaker No. 2 Tahun 2015. Ragam: Jurnal Pengembangan Humaniora, 14(3).
Irianto, S., Otto, J. M., Pompe, S., Bedner, A. W., Vel, J., Stoter, S., & Arnscheidt, J. (2012). Kajian sosio-legal (1st ed.). Pustaka Larasan.
Ista Pranoto, B. (2022). Perlindungan hukum bagi pekerja rumah tangga di Indonesia. Jurnal Lex Renaissance, 7(4), 745–762. https://doi.org/10.20885/JLR.vol7.iss4.art5
Komnas Perempuan. (2023). CATAHU 2023: Peluang penguatan sistem penyikapan di tengah peningkatan kompleksitas kekerasan terhadap perempuan. Komnas Perempuan.
Komnas Perempuan. (2025, May 23). Komnas Perempuan tegaskan urgensi pengesahan RUU PPRT dalam RDPU bersama Baleg DPR RI.
Madung, O. G. (2014). Pluralitas dan konsep pengakuan intersubjektif dalam pemikiran Axel Honneth. Diskursus: Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara, 13(2), 1–29. https://doi.org/10.36383/diskursus.v13i2.70
Mariyanawati, Y. A., & Saleh, M. (2023). Sistem pembuktian terbalik dalam pemberantasan tindak pidana korupsi. Perspektif, 28(3), 176–184. https://doi.org/10.30742/perspektif.v28i3.883
Miftaful Murachim Budy Kushadianto, & Putra, M. D. (2024). Implikasi hierarki hukum dalam pembentukan undang-undang: Pengaruhnya terhadap penafsiran dan penegakan hukum. Syntax Idea, 6(3), 1476–1484. https://doi.org/10.46799/syntax-idea.v6i3.3133
Mustajab, A. (2025). Pengawasan dan pengendalian lembaga penempatan tenaga kerja swasta. Focus Group Discussion: Model Pengawasan Implementasi Hak Konstitusional untuk Menjamin Perlindungan dan Kesejahteraan Pekerja Rumah Tangga di Kota Administratif Jakarta Timur.
Novita, H. I. S. (2023). Perlindungan hukum terhadap pekerja rumah tangga (PRT) dalam perjanjian kerja secara lisan dengan pemberi kerja. Hukum dan Dinamika Masyarakat, 21(2), 75–83. https://doi.org/10.56444/hdm.v21i2.4314
Prasetyo, K. C., & Azizah, F. (2024). Mewujudkan decent work: Menyorot perlindungan sosial untuk pekerja rumah tangga di Indonesia dengan praktik baik dari Brasil dan Italia. Jurnal Jamsostek, 2(2), 141–162. https://doi.org/10.61626/jamsostek.v2i2.60
Purnamasari, D., Hakim, N., & Mustofa, M. E. (2025). Perlindungan hukum bagi pekerja rumah tangga ditinjau dari Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003. Journal of Innovation Research and Knowledge, 5(1).
Raflis, R. I., & Rochaeti, N. (2016). Perlindungan hukum bagi pekerja rumah tangga perempuan korban tindak kekerasan. Diponegoro Law Journal, 5(1).
Rahmanto, F. (2025). Relasi politik hukum, nilai moral, dan kepastian hukum dalam perspektif asas keadilan di Indonesia. Jurnal Ilmiah Advokasi, 13(2).
Rayandi, N. A., & Fauzi, N. P. (2025). The urgency of ratifying ILO Convention 189 for the legal protection of domestic workers: Implications for Indonesia’s Domestic Workers Bill. Jurnal Hukum Lex Generalis, 6(1). https://kbr.id/berita/nasional/jala-prt-segera-sahkan-ruu-pelindungan-pekerja
Rola Pola Anto, T. K. H., Sastrini, Y. E., Juwita, S. N. I. T., Desri Ayu, J., Sariati, Y., & Mendo, A. Y. (2023). Perempuan, masyarakat, dan budaya patriarki (1st ed.). Tahta Media Group.
Seiffarth, M. (2023). The road to decent work for domestic workers. International Labour Organization. https://researchrepository.ilo.org/esploro/outputs/report/The-road-to-decent-work-for/995271896302676
Seiter, E. E. (2025). Seeing the invisible work of caring: Migrant domestic workers in East Asian films. Educational Philosophy and Theory, 57(3), 274–283. https://doi.org/10.1080/00131857.2024.2435331
Sinaga, H. (2025). Tantangan pengawasan dalam kerja domestik. Focus Group Discussion: Model Pengawasan Implementasi Hak Konstitusional untuk Menjamin Perlindungan dan Kesejahteraan Pekerja Rumah Tangga di Kota Administratif Jakarta Timur.
Sinombor, S. H. (2022, October 22). Penganiayaan pekerja rumah tangga terjadi lagi. Kompas. https://www.kompas.id/artikel/penganiayaan-pekerja-rumah-tangga-terjadi-lagi
Siregar, M., & Mustafid. (2024). Analisis implementasi teori hukum inklusif dalam pembentukan undang-undang yang Pancasilais di Indonesia. Indonesian Journal of Humanities and Social Sciences, 5(2). https://ejournal.uit-lirboyo.ac.id/index.php/IJHSS
Sucitianingrum, D. (2022, February 8). Miris, 5 juta PRT Indonesia tidak dapat pengakuan negara. IDNTimes. https://www.idntimes.com/news/indonesia/miris-5-juta-prt-indonesia-tidak-dapat-pengakuan-negara-00-481xk-6sfphq
Ujianto, A. (2022). Pengawasan PRT di area Jakarta.
Ujianto, A. (2025). Implementasi perlindungan PRT. Focus Group Discussion: Model Pengawasan Implementasi Hak Konstitusional untuk Menjamin Perlindungan dan Kesejahteraan Pekerja Rumah Tangga di Kota Administratif Jakarta Timur.
.png)
