Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) Pada Sektor Budidaya Laut Dengan Sistem Keramba Jaring Apung (KJA) Di perairan Teluk Ekas Lombok Timur Nusa Tenggara Barat
Abstract
Pengembangan sektor perikanan budidaya laut di perairan Nusa Tenggara Barat (NTB) salah satunya terletak diperairan Teluk Ekas, Lombok Timur, dimana umumnya kegiatan budidaya yang dilakukan merupakan budidaya ikan dengan sistem keramba jaring apung. Perairan Teluk Ekas sangat berpotensi bagi pengembangan budidaya laut, karena memiliki sumberdaya ikan yang cukup beragam serta karakteristik perairannya yang terlindung dan relatif tenang. Kawasan Teluk Ekas merupakan salah satu sentral terbesar budidaya laut di kabupaten Lombok Timur. Namun, patut disadari bahwa salah satu kunci keberhasilan budidaya adalah dengan penentuan lokasi yang sesuai dan memperhatikan aspek daya dukung lingkungannya. Kegiatan budidaya juga menghasilkan limbah organik yang berasal dari sisa pakan dan hasil metabolisme kultivan budidaya. Karena itu perlu dilakukan tinjauan terhadap daya dukung lingkungan perairan Teluk Ekas dari pra produksi-produksi dan pasca produksi. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis daya dukung lingkungan budidaya keramba jarring apung. Metodologi yang digunakan adalah dengan telaah pustaka dari beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan dampak kegiatan budidaya laut. Dari kajian diamati tahap produksi lebih menimbulkan banyak dampak negatif bila dibandingkan dengan tahap pra produksi dan pasca produksi. Dampak yang dihasilkan pada tahap produksi, lebih banyak ditimbulkan saat kegiatan pemeliharaan. Hal tersebut menimbulkan perubahan pada lingkungan sekitar seperti adanya perubahan bentuk lahan, penurunan kualitas air laut, dan terganggunya biota disekitar kawasan perairan.
References
Azizi, A., Mei, D.E., dan Nendah, K. 2009. Tingkat Adopsi Teknologi Perikanan Budidaya Ikan Kerapu Di Keramba Jaring Apung Di Nusa Tenggara Barat. J. Bijak dan Riset Sosek KP. 4 (1): 105-120.
BPS Kab. Lombok Timur. 2019. Kecamatan Jerowaru Dalam Angka 2019. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Timur. Nusa Tenggara Barat.
Dwi Putri, Tike, Putro Priadi Dwi, and Sriati. 2014. “Aquaculture Business Impact of Environmental Conditions and Socio-Economic Society At Tidal Land Banyuasin District of South Sumatra Province” 2 (1): 43–54.
Junaidi, Muhammad. 2016. “Pendugaan Limbah Organik Budidaya Udang Karang Dalam Keramba Jaring Apung Terhadap Kualitas Perairan Teluk Ekas Provinsi Nusa Tenggara Barat.” Jurnal Biologi Tropis 16 (2): 64–79. https://doi.org/10.29303/jbt.v16i2.225.
Junaidi, Muhammad, Dan Mat, Sardi Hamzah, Program Studi, Budidaya Perairan, and Universitas Mataram. 2014. “Kualitas Perairan Dan Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Dan Sintasan Udang Karang Yang Dipelihara Dalam Keramba Jaring Apung Di Teluk Ekas, Provinsi Nusa Tenggara Barat Water Quality and Its Effect on Growth and Survival Rate of Lobster Reared in Floating Ne.” Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis 6 (2): 345–54. http://itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt62.
Hamzah, F., Karina, S., Lusita, M., Farah, A. 2020. Pengelolaan Sumber Daya Ikan Berkelanjutan di Indonesia. Komisi Maritim dan Kelautan PPI Dunia. Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia.
Hendartomo, T. 2010. Permasalahan Dan Kendala Penerapan Amdal Dalam PengelolaanLingkungan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Marpaung, Friska F., Widodo S. Pranowo, Noir P. Purba, Lintang P.S. Yuliadi, Mega L. Syamsudin, and Nur A. R. Setyawidati. 2015. “Kondisi Perairan Teluk Ekas Lombok Timur Pada Musim Peralihan Kondisi Perairan Teluk Ekas Lombok Timur Pada Musim Peralihan Water Conditions of Ekas Gulf East Lombok on Transitional.” Jurnal Akuatika 6 (2): 198–205.
Permadi, Lalu Adi, Thatok Asmony, Harmi Widiana, and Hilmiati Hilmiati. 2018. “Identifikasi Potensi Desa Wisata Di Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur.” Jurnal Pariwisata Terapan 2 (1): 33. https://doi.org/10.22146/jpt.35380.
Radiarta, I Nyoman, and Erlania Erlania. 2015. “Indeks Kualitas Air Dan Sebaran Nutrien Sekitar Budidaya Laut Terintegrasi Di Perairan Teluk Ekas, Nusa Tenggara Barat: Aspek Penting Budidaya Rumput Laut.” Jurnal Riset Akuakultur 10 (1): 141. https://doi.org/10.15578/jra.10.1.2015.141-152.
Radiarta, I.N., Erlania., dan Ketut, S. 2015. Analisis Spasial Dan Temporal Komunitas Fitoplankton Sekitar Budidaya Laut Terintegrasi Di Teluk Ekas, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Riset Akuakultur. 10 (2): 283-291.
Ramdhan, Muhammad. 2015. “Studi Kualitas Perairan Teluk Ekas Berdasarkan Komponen Fisika-Kimia Pada Bulan Maret 2014.” SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal 2 (1). https://doi.org/10.15408/sd.v2i1.1378.
Setyowati, D.N., Nanda, D., dan Saptono, W. 2013. Budidaya Lobster (Panulirus homarus) Dan Abalon (Haliotis sp.) Dengan Sistem Integrasi Di Perairan Teluk Ekas. Jurnal Kelautan. 6 (2): 137-141.
Suniada, K.I., Eko, S., Radiarta, I.N., Agung, Y., Dessy, B., Teja, A.W., Bayu, P., Teguh, A.A., dan Wingking, E.R.S. Pemetaan Sebaran Spasial Keramba Lobster di Pulau Lombok. Technical Brief. Balai Riset dan Observasi Laut.
Supremeenergy. 2013. Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL). PT. Supreme Energy Muara Laboh. Sumatera Barat.
Tias, N.P. 2009. Efektivitas Pelaksanaan Amdal Dan UKL UPL Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Di Kabupaten Kudus. Tesis. Universitas Diponegoro.
WWF. 2011. Budidaya Ikan Kerapu Sistem Karamba Jaring Apung dan Tancap. WWF-Indonesia. Jakarta.
Zuhdi, Muh Fahmi, Karnan Karnan, and Abdul Syukur. 2019. “Struktur Populasi Ikan Ekonomis Penting Padang Lamun Di Teluk Ekas Lombok Timur.” Jurnal Biologi Tropis 19 (2): 229–38. https://doi.org/10.29303/jbt.v19i2.1318.