MAKROZOOBENTOS SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRAN DI SUNGAI TAJUM KABUPATEN BANYUMAS, JAWA TENGAH
Abstract
Sungai Tajum merupakan sebuah sungai di Kabupaten Banyumas yang digunakan masyarakat sekitar untuk kegiatan antropogenik seperti pertambangan, industri, maupun kegiatan rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas perairan di Sungai Tajum berdasarkan makrozoobentos sebagai bioindiktornya. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik purposive random sampling. Pengambilan sampel dilakukan di lima stasiun dengan empat kali pengulangan pada tiap stasiunnya. Analisis data menggunakan indeks keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi, serta menggunakan analisis komponen utama dan analisis regresi linier. Hasil analisis menunjukan bahwa pada Sungai Tajum ditemukan 3 filum, 5 kelas dan 12 spesies. Indeks keanekaragaman berkisar antara 0,83-0,91 (rendah). Indeks keseragaman berkisar antara 0,46-0,83 (sedang-tinggi). Sedangkan indeks dominansi berkisar antara 0,46-0,55 (sedang). Hasil Principal Component Analysis (PCA) dan regresi linier menunjukkan adanya hubungan linier positif antara suhu dan kedalaman dengan keanekaragaman makrozoobentos. Kualitas perairan di Sungai Tajum dari hulu hingga ke hilir semakin tercemar.
References
Azizah, N., Santoso, P. B., Nasrain. 2012. Model GR4J (Ge’nei a’ 4 Parame’tres Journalier) untuk Mendukung Analisis Ketersediaan Air di DAS Tajum. Jurnal Techno, 13(1): 1-11.
Brower, J. E. dan Zar, J. H. 1977. Field and Laboratory Method of General Ecology. Wm.C Brown Pulb. Qubuque. Iowa.
Dwirastina, M. dan Wibowo, Arif. 2015. Karakteristik Fisika-Kimia dan Struktur Komunitas Plankton Perairan Sungai Manna, Bengkulu Selatan. Jurnal Limnotek, 22(1): 76-85.
Fitriana, Y. R. 2006. Keanekaragaman dan Kemelimpahan Makrozoobentos di Hutan Mangrove Hasil Rehabilitasi Taman Hutan Raya Ngurah Rai Bali. Biodiversitas, 7(1): 67-72.
Gazali, M dan Widada, A. 2021. Analisis Kualitas dan Perumusan Strategi Pengendalian Pencemaran Air Sungai Bangkahulu Bengkulu, Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat, 9(1): 54-60.
Gitarama, A. M., Krisanti, M., Agungpriyono, D. R. 2016. Komunitas Makrozoobentos dan Akumulasi Kromium di Sungai Cimanuk Lama, Jawa Barat. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 21(1): 48-55.
Gultom, C. R., Muskananfola, M. R., Pujiono, W. P. 2018. Journal of Maquares, 7(2): 172-179.
Irmawan, R. N. 2010. Struktur Komunitas Makrozoobentos di Estuaria Kuala Sugihan Provinsi Sumatra Selatan. Program Studi Kelautan FMIPA, Universitas Sriwijaya, Sumatra Selatan.
Mardhia, D dan Abdullah, V. 2018. Studi Analisis Kualitas Air Sungai Brangbiji Sumbawa Besar. Jurnal Biologi Tropis, 18(2): 182-189.
Marwoto, R. M., dan Isnaningsih, N. R. 2014. Tinjauan Keanekaragaman Moluska Air Tawar di Beberapa Situ di DAS Ciliwung-Cisadane. Berita Biologi, 13(2): 181-189.
Masykur, H. Z., Amin, B., Jasril., Siregar, S. H. 2018. Analisis Status Mutu Air Sungai Berdasarkan Metode STORET Sebagai Pengendalian Kualitas Lingkungan (Studi Kasus: Dua Aliran Sungai di Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau). Jurnal Dinamika Lingkungan Indonesia, 5(2): 84-96.
Meisaroh, Y., Restu, I. W., Pebriani, D. A. A. 2019. Struktur Komunitas Makrozoobentos Sebagai Indikator Kualitas Perairan di Pantai Serangan Provinsi Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 5(1): 36-43.
Munandar, A., Ali, M. S., Karina, S. 2016. Struktur Komunitas Makrozoobentos di Estuari Kuala Rigaih Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah, 1(3): 331-336.
Odum, E. P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi Terjemahan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Pelealu, G. V. E., Koneri, R., Butarbutar, R. R. 2018. Kelimpahan dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Sungai Air Terjun Tunan, Talawaan, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Sains, 18(2): 98-102.
Ponder, W. F., Hallan, A., Shea, M., Clark, S. A. 2016. Australian Freshwater Molluscs.
Rosdatina, Y., Apriadi, T., Melani, W. R. 2019. Makrozoobentos Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Pulau Penyengat, Kepulauan Riau. Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan, 3(2): 309-317.
Rustiasih, E., Arthana, I. W., Sari, A. H. W. 2018. Keanekaragaman dan Kelimpahan Makroinvertebrata sebagai Biomonitoring Kualitas Perairan Tukad Badung, Bali. Current Trends in Aquatic Science, 1(1): 16-23.
Ruswahyuni. 2008. Hubungan Antara Kelimpahan Meiofauna dengan Tingkat Kerapatan Lamun yang Berbeda di Perairan Pantai Pulau Panjang Jepara. Jurnal Saintek Perikanan, 4(1): 35-41.
Sese, M. R., Annawaty., Yusron, E. 2018. Keanekaragaman Echinodermata (Echinoidea dan Holothuroidea) di Pulau Bakalan, Banggai Kepulauan Sulawesi Tengah, Indonesia. Scripta Biologica, 5(2): 73-77.
Siahaan, J. W., Warsidah., Nurdiansyah, S. I. 2021. Struktur Komunitas Makrozoobentos di Pantai Gosong Kecamatan Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat. Jurnal Laut Khatulistiwa, 4(3): 130-138.
Sidik, R. Y., Dewiyanti, I., Octaviana, C. 2016. Struktur Komunitas Makrozoobentos di Beberapa Muara Sungai Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah, 1(2): 287-296.
Sihaloho, I. Y. P., Samiaji, J., Nasution, S. 2018. Struktur Komunitas Epi-Makrozoobentos di Perairan Pulau Pandan Kawasan Taman Wisata Perairan (TWP) Pulau Pieh Sumatera Barat. Jurusan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau.
Suartini, N. E., Sudatri, N. W., Pharmawati, M., Dalem, A. A. G. R. 2010. Makrozoobentos di Tukad Bausan, Desa Pererenan, Kabupaten Badung, Bali. 5(2): 119-122.
Widiastuti, I. M., Maizar, A., Musa, M., Arfiati, D. 2018. Konsentrasi Timbal (Pb) dalam Air, Sedimen dan Tubifex sp. pada Perairan yang Tercemar Logam. Jurnal Ilmu Perikanan, 9(1): 23-30.