Persepsi Pelatih Perempuan Kota Batu Terhadap Profesi Melatih

  • Dwi Putri Wahyuningtias Universitas Negeri Malang
  • Kurniati Rahayuni Universitas Negeri Malang
Keywords: Persepsi; Pelatih Perempuan; Profesi Melatih

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang persepsi pelatih perempuan Kota Batu terhadap profesi melatih.  Penelitian ini melatarbekalangi oleh pelatih perempuan di Kota Batu masih tergolong sedikit, sebab pelatih perempuan masih dianggap lemah. Padahal  jika perempuan diberikan kesempatan sebagai profesi pelatih dengan sifat lemah lembut, hal itu akan membuat atlet lebih terbuka untuk menyampaikan hambatan kepada pelatih perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan persepsi pelatih perempuan Kota Batu terhadap profesi melatih. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, yang nantinya dapat mendapatkan informasi tentang persepsi pelatih perempuan di Kota Batu terhadap profesi melatih dengan secara mendalam. Partisipan dalam penelitian yaitu 5 orang pelatih perempuan Kota Batu. Data yang sudah didapat dalam hasil penelitian akan dilanjutkan pada analisis dengan menggunakan pendekatan induktif umum. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat beberapa aspek terkait persepsi pelatih perempuan di Kota Batu diantaranya yakni karakter feminim yang mendukung pelatih perempuan dan  kondisi sosial yang menghambat profesi pelatih perempuan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa profesi melatih khususnya perempuan sebenarnya dibutuhkan di setiap cabang olahraga. Selain itu pelatih perempuan biasaya dianggap lebih bisa mengorganisasikan timnya, agar tim tersebut menjadi lebih terstruktur mengingat pelatih perempuan biasanya lebih teliti dibandingkan pelatih laki-laki. Tetapi banyak pihak yang masih sering menyepelekan profesi pelatih perempuan karena status gender. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan untuk melibatkan lebih banyak partisipan serta melakukan wawancara di wilayah lain yang berpotensi memiliki banyak pelatih perempuan.

References

Amalia, S. Z. D. (2022). Ketidakadilan gender dan budaya patriarki di kehidupan masyarakat Indonesia. Murabbi, 5(1).

Aripin, & Yaqin, A. (2022). Analisis Pembinaan Atlet Pencak Silat Remaja Di Ipsi Kota Serang. Jurnal Pelita Ilmu Keolahragaan, 2(1).

Ganda, N., Muslihin, H. Y., Maryati, S., & Nur, L. (2020). Kepemimpinan Pelatih Wanita dalam Cabang Olahraga Beladiri: Tantangan dan Hambatan dalam Kontek Kearifan Lokal. JUARA : Jurnal Olahraga, 5(2), 192–200. https://doi.org/https://doi.org/10.33222/juara.v5i2.895

Haan, D. De, & Sotiriadou, P. (2019). An analysis of the multi-level factors affecting the coachingof elite women athletes. Managing Sport and Leisure, 24(5), 307–320. https://doi.org/https://doi.org/10.1080/23750472.2019.1641139

Hanum, F. (2022). Peran pelatih taekwondo dalam memotivasi belajar anak usia dini di club ganghan taekwondo surabaya. Jurnal Prestasi Olahraga, 5(2), 1–9.

Hovden, J., & Tjønndal, A. (2019). The gendering of coaching from an athlete perspective: The case of Norwegian boxing. International Review for the Sociology of Sport, 54(2), 239–255. https://doi.org/https://doi.org/10.1177/1012690217715641

Howells, K., & Lucassen, M. (2018). ‘Post-Olympic blues’–The diminution of celebrity in Olympic athletes. Psychology of Sport and Exercise, 37, 67–78.

Kane, M. J. (2016). A socio-cultural examination of a lack of women coaches in sport leadership positions. In Women in sports coaching. Routledge, 35–48.

Levi, H., Wadey, R., Bunsell, T., Day, M., Hays, K., & Lampard, P. (2023). Women in a man’s world: Coaching women in elite sport. Journal of Applied Sport Psychology, 35(4), 571–597. https://doi.org/10.1080/10413200.2022.2051643

Maksum, H. W., BEKTI, R. A., & PUSPODARI, P. (2022). PERBANDINGAN HASIL PRESTASI ATLET CABANG OLAHRAGA ATLETIK PUSLATKOT KOTA KEDIRI SEBELUM DAN SELAMA PANDEMI COVID-19. Universitas Nusantara PGRI Kediri.

Muhaji, M. B. (2020). Fenomena Perempuan Dalam Olahraga Bela Diri Tarung Derajat Di Kodim (Komando Distrik Militer) Klaten. Universitas Negeri Yogyakarta.

Murray, P., Lord, R., & Lorimer, R. (2018). The influence of gender on perceptions of coaches’ relationships with their athletes: A novel video-based methodology. The Sport Journal, 24.

Pfister, G. (2013). Female coaches intruding upon a male domain. Gender and Sport–Changes and Challenges, 71–103.

Pranata, C. N. W. S. R. D. (2024). Sosialisasi Tentang kesetaraan gender dalam Permainan Futsal. LIPAMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 1–6.

Putra, A. J. (2023). Modul Pembelajaran Filsafat Olahraga.

Rima, M., Weishaar, R., McGladrey, B., & Pratt, E. (2019). An Exploration of Female Athletes’ Experiences and Perceptions of Male and Female Coaches: Ten Years Later. The Sport Journal, 24.

Sugiani, N. (2017). Peran Kualitas Pelatih dalam meningkatkan motivasi berprestasi atlet tenis meja. Administrasi Pendidikan: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana, 2(2), 131–138.

Zainudin, M. M. (2021). Pengaruh keterbukaan-diri pelatih-atlet terhadap motivasi berprestasi pada atlet hoki Kabupaten Malang dimediasi oleh intimasi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Published
2024-10-27
How to Cite
WahyuningtiasD. P., & RahayuniK. (2024). Persepsi Pelatih Perempuan Kota Batu Terhadap Profesi Melatih. Jurnal Kejaora (Kesehatan Jasmani Dan Olah Raga), 9(2), 214-220. https://doi.org/10.36526/kejaora.v9i2.4174