DAMPAK PSIKOLOGIS SISWA DALAM MELAKUKAN KETEPATAN PUKULAN SMASH PADA OLAHRAGA BULUTANGKIS

  • Supono Pendidikan Jasmani kesehatan dan rekreasi University PGRI of Banyuwangi
Keywords: Psikologis, Pukulan Bulu Tangkis

Abstract

Kernarnpuan ketepatan smash peserta  ekstrakurikuler bulutangkis  putra  di  SMP N 1 Sempu rnasih bervariasi. Penelitian  ini bertujuan  untuk rnengetahui ketepatan pukulan smash siswa  peserta ekstrakurikuler bulutangkis putra SMP N 1 Sempu  tahun pelajaran 2022/2023.Jenis penelitian adalah deskriptif dengan teknik pengurnpulan data rnenggunakan tes dan pengukuran. Populasi penelitian   adalah   siswa putra   peserta ekstrakurikuler bulutangkis  di SMP N 1 Sempu yang berjurnlah 17 siswa  yang  diarnbil rnenggunakan teknik total sampling, sehingga disebut penelitian populasi. Instrurnen yang digunakan  adalah  tes smash bulutangkis  dari Saleh Anasir (2010: 27) dengan validitas 0,926 dari kriterion round robin tournament dan reliabilitas 0,90 dari test-retest. Analisis data rnenggunakan analisis deskriptif yang dituangkan   dalarn bentuk persentase.Hasil penelitian   rnenunjukkan  bahwa ketepatan pukulan smash  siswa peserta  ekstrakurikuler bulutangkis   putra  di  di  SMP N 1 Sempu  beradapada kategori  "sangat kurang  sebesar 5,88% (1 siswa), "kurang" sebesar 29,41% (5 siswa), "cukup sebesar 29,41 % (5 siswa), "baik"  sebesar  29,41 % (5 siswa), dan "sangat baik"  sebesar 5,88% (1  siswa).

References

Abin Syamsuddin Makmun. (2003). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Anas Sudijono. (2006). Statistik Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta
Bayu Jawi Utoro. (2012). Perbedaan Ketepatan Long Service Pada Posisi Nilai Ganjil Dan Posisi Nilai Genap Siswa Peserta Ekstrakurikuler Bulutangkis di SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten. Skripsi. Yogyakarta: FIK UNY.
Depdikbud. (1995). GPP. Pendidikan Jasmani SMA. Jakarta: PT. Rajasa Rasdakarya.
Depdiknas. (2003). Badan Peneliti dan Pengembangan Pusat Kurikulum. Jakarta.
Handoyo dan Marta Ade. (2003). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: CV Pioner Jaya.
Herman Subardjah. (2000). Bulutangkis. Solo: CV"Seti Aji" Surakarta. James Poole. (1986). Belajar Bulutangkis. Bandung Pionir Jaya.
Halim, K. (2015). Rexy: Perkembangan Bulu Tangkis Indonesia Tidak Seperti Negara Lain. Retrieved March 3, 2016 from http://olahraga.metrotvnews.com/ read/2015/04/27/119773/rexyperkembangan-bulu-tangkisindonesia-tidak-seperti-negara-lain
M.L. Johnson. (1990). Bimbingan Bermain Bulutangkis. Jakarta. PB. PBSI, (1996). Buku Pedoman Bulutangkis. Jakarta: PB. PBSI.
Moh. Uzer Uzman. (1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
PPITOR. (1999). Panduan Teknis Tes dan Latihan Kesegaran Jasmani untuk Anak Usia Sekolah, Jakarta.
Riza Irwansyah. (2012). Pengaruh latihan Plyometric terhadap Tinggi Lompatan Jumps Smash dan Ketepatan Smash Atlet Putra usia 13-17 tahun Gelora Muda Sleman Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: FIK UNY.
Rusli Lutan. (2000). Belajar Keterampilan Motorik Pengatar Teori dan Metode. Jakarta: P2LPTK Dirjen Dikti Depdikbud.
Saifuddin Azwar. (2001). Tes Prestasi: Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Sajoto. (1988). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dan Olahraga. Semarang: Dahara Prize.
Published
2023-03-31