ANALISIS KADAR BIOETANOL DARI LIMBAH CAIR PULP KAKAO MENGGUNAKAN ADSORBEN ABU SEKAM PADI
DOI:
https://doi.org/10.36526/jc.v7i2.6211Keywords:
Pulp Kakao, Abu Sekam Padi, FermentasiAbstract
Pencarian sumber- sumber energi alternatif terutama berasal dari tumbuhan multiguna yang berbasis lokal dan berkelanjutan terus digalakan. Salah satu bahan bakar nabati (BBN) yang sangat prospektif dikembangkan di Indonesia adalah bioetanol, yaitu senyawa etanol yang dibuat dari tanaman yang mengandung komponen pati atau karbohidrat/gula seperti dari tanaman kakao. Salah satu komponen biji kakao adalah pulp yang mengandung glukosa 8-15% sehingga sangat potensial untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan etanol melalui proses fermentasi yang selama ini jarang dimanfaatkan cairan lendir pulp yang dihasilkan dari proses fermentasi satu ton biji kakao dapat mencapai 75-100liter dengan bau yang tidak sedap, sehingga dapat mencemari lingkungan. Kadar bioetanol hasil fermentasi pulp kakao dipengaruhi oleh factor pH, kadar ragi, dan lama fermentasi. Sebelum fermentasi dilakukan terlebih dahulu dibuat starter dengan tujuan untuk mengaktifkan enzim. Pemisahan dan pemurnian etanol hasil fermentasi dapat ditingkatkan kadarnya dengan penambahan adsorben abu sekam padi. Abu sekam adi terlebih dahulu dicuci sampai bersih dan terakhir dicuci dengan aquades dan dipanaskan dalam oven pada suhu 1050C. Sampel pulp kakao hasil fermentasi yang mengandung etanol ditambahkan dengan abu sekam padi sebelum di destilasi. Destilat etanol yang diperoleh diukur kadarnya menggunakan Alcohol Meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu fermentasi dan kadar ragi mempengaruhi kadar bioetanol dari pulp kakao yang dihasilkan. Lama fermentasi optimal yang diperoleh adalah 6 hari dengan kadar bioetanol sebesar 4,73%. Kadar ragi optimal terhadap starter (berat starter adalah 1 % dari sampel pulp kakao yang difermntasi) diperoleh pada kondisi dengan perbandingan 1 gram ragi: 1% starter. Kadar bioetanol yang diperoleh dengan penambahan abu sekam padi menggalami peningkatan dari 5,06% menjadi 8,52%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penambahan abu sekam padi pada sampel pulp kakao hasil fermentasi yang menggandung bioetanol dapat ditingkatkan dengan penambahaan abu sekam padi.
References
Abdullah, Baidhawi, Khaidir. (2019) Efektifitas Limbah Cair Hasil Fermentasi Kakao (Theobroma Cacao L) Terhadap Pengendalian Gulma Berdaun Lebar, Jurnal Penelitian Agrosamudra, Vol. 6 No. 2, 38-46.
Beigbeder,J.B., Julia, M.D.M.D, and Jean,M.J. (2021) Optimization of Yeast, Sugar and Nutrient Concentrations for High Ethanol Production Rate Using Industrial Sugar Beet Molasses and Response Surface Methodology. Journal of Fermentation, 7, 86, 1-15.
Desi,R.S.,Fenzy,P.L.,Stanislaus,D.I. (2021) Efek Biokonversi Pulp Kakao menjadi Bioetanol Sebagai Sumber Energi Alternatif melalui Fermentasi Aspergillus niger dan Saccharomyces cerevisiae dalam Fermentor Wadah Plastik dan Stainless Stee, Journal of Science and Applicative Technology,5,1,73-77
Herawati, B., Salma, I.Z., Nova,S. Haryadi, Emma, H.M., Bambang, S. Endang, W. Pratap, P. (2023) Effect of Fermentation Time on the Production of Ambon Banana Weevil Waste Bioetanol. International Journal Of Applied Technology Research, 4, 1, 17-28.
Iva, M.S.,Abdul,R.,Ni Ketut,S. (2025) Silika Gel Dari Sekam Padi Dalam Meningkatkan Kemurnian Bioetanol,Jurnalteknikkimia, 20, 1
Karim, Nur, U.P, St. Namira, A. (2023) Optimization of Bioetanol Production by Enzymatic Hydrolysis and Fermentation From Rind Cocoa Fruit (Theobroma Cacao L). Jurnal Bahan Alam Terbarukan. 12(2), 137-146.
Klis,V, Eva.P, Jeanny,J.J, Marco, A.F, and Holger. (20230. Fermentation of Cocoa (Theobroma cacao L.) Pulp by Laetiporus persicinus Yields a Novel Beverage with Tropical Aroma. J. Fermentation, 9, 533, 1-13.
Kristiani,P.(2015) Waktu Optimum Fermentasi Limbah Pulp Kakao (Theobroma Cacao L.) Menggunakan Kulit Bakau (Sonneratia Sp.) dalam Produksi Bioetanol.Skripsi, Universitas Halu Oleo, Kendari
La Harimu., La Rudi., Aceng, H., Giswa, A., Asriyanti. (2019) Studi Variasi Konsentrasi NaOH dan H2SO4 untuk Memurnikan Silika dari Abu Sekam Padi Sebagai Adsorben Ion Logam Pb2+ dan Cu2+. Universitas Halu Oleo. Kendari. Indo. J. Chem. Res. 6 (2), 81-87.
Ganda,P., Ni Wade, W.,Luh Putu, T.D. (2016) Kajian Metode dan Waktu Fermentasi Cairan Pulpa pada Perubahan Karakteristik Cuka Kakao, AGRITECH, 37,1
Musafira, Dzulkifli, Hikmah, Nizar. (2021) Pengaruh Penambahan Abu Sekam Padi Terhadap Peningkatan Kualitas Minyak Mandar. KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 7(1), 2021: 83-88.
Rezk,A., Gamze,G.I, Hasan,D.(2022) Experimental study on silica gel/ethanol adsorption characteristics for low-grade thermal driven adsorption refrigeration systems. J. Thermal Science and Engineering Progress, 34, 10, 1429
Rezk, A., Abdul,G.O, Abdul,H.A., Ali,R., Hasan,D., Shek,M.A.R, Sheikh,K.S. and Mohammad. 2023. Experimental Study on Utilizing Silica Gel with Ethanol and Water for Adsorption Heat Storage. J. Energies, 16, 444, 1-15.
Roini Chumidach, Nur Asbirayani, Limatahu, Tri Mulya Hartati, Sundari. 2019. Characterization of Cocoa Pulp (Theobroma cacao L) from South Halmahera as an Alternative Feedstock for Bioetanol Production. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 276 (2019) 012038.Sastrawijaya A. Tresna, 2000, Pencemaran Lingkungan, Jakarta, PT. Rineka Cipta
Vásquez, Z.S., Carvalho, N.D.P.d., Pereira, G.V.M., Vandenberghe, L.P.S., Oliveira, P.Z.d., Tiburcio, P.B., Rogez, H.L.G., Góes Neto, A., Soccol, C.R. (2019) Biotechnological Approaches for Cocoa Waste Management. J WasteManag. 90, 72–83.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 La Harimu, Haeruddin, Wa Ode Mulyana, Cahyana Mandasari, Afrianti S. Lamuru, Mahirullah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.