https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/Crystal/issue/feed Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya 2024-04-01T18:04:18+00:00 Eko Malis malisgsn@gmail.com Open Journal Systems <p>Jurnal ini memuat dan menerbitkan artikel sesuai dengan bidang ilmu kimia murni dan terapan yaitu kimia analitik, kimia organik, kimia anorganik, kimia kosmetik, kimia bahan pangan, kimia lingkungan dan kimia edukasi. Terbit dua kali dalam setahun yaitu bulan maret dan september oleh Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi.</p> https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/Crystal/article/view/3299 STUDI IN SILICO SENYAWA HIBRID GABUNGAN PIRAZINAMIDA DENGAN ASAM 4-(2-AMINOTIAZOL-4-IL)BENZOAT 2024-04-01T18:04:18+00:00 Muhammmad Zulqurnain zulqurnain.chemistry@gmail.com Ana Nurjanah anna.nrjh345@gmail.com First Ambar Wati zulqurnain.chemistry@gmail.com <p>Saat ini, kasus TB terus menjadi tantangan global dengan lebih dari 10 juta kasus baru setiap tahun, dan lebih dari 500.000 di antaranya resisten terhadap obat TB. Indonesia menyumbang sekitar 10% dari total kasus TB global dan menempati peringkat kedua sebagai negara dengan jumlah kasus TB tertinggi di dunia. Peningkatan kasus TB kambuh dipicu oleh resistensi terhadap obat TB sehingga memerlukan pengembangan obat baru yang efektif, singkat dalam pengobatan, dan tidak rentan terhadap <em>Mycobacterium tuberculosis</em>. Pirazinamida merupakan salah satu obat komersial untuk menangani tuberkulosis. Cincin pirazin memiliki peran penting dalam aktivitas bakterisidal. Senyawa yang mengalami N-substitusi dengan 4-feniltiazol-2-amin dan perpanjangan fenil dengan subtitusi gugus asam karboksilat telah terbukti memiliki aktivitas yang efektif. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis in silico terhadap senyawa hibrid yang mengombinasikan pirazinamida dengan Asam 4-(2-aminotiazol-4-il)benzoat. Studi <em>in silico</em> melibatkan penelitian studi penambatan, sifat fisikokimia, dan sifat farmakokinetik. Hasil analisis menunjukkan bahwa senyawa hibrid (5) dan (6) memiliki potensi sebagai penghambat protein InhA dan dapat dianggap sebagai kandidat obat oral.</p> 2024-03-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/Crystal/article/view/3385 REDUKSI Cr(VI) MENJADI Cr(III) DALAM PERAIRAN MEMANFAATKAN ASAM OKSALAT DARI LIMBAH TONGKOL JAGUNG (ZEA MAYS L) SECARA FOTOKATALITIK 2024-04-01T18:04:14+00:00 Ana Nurjanah anna.nrjh345@gmail.com Mita Akbar Sukmarini anna.nrjh345@gmail.com Muh. Husriadi anna.nrjh345@gmail.com <p>Bahan pencemar yang sering menjadi perhatian adalah ion-ion logam berat, seperti kromium Cr(VI). efek samping kromium terhadap kesehatan jika terjadi kontak langsung dengan kulit (iritasi), jika terhirup akan menyebabkan iritasi pada gastro-intestinal atau saluran pernapasan, ditandai dengan rasa terbakar, bersin, batuk. Kromium ada di perairan alami diubah dalam dua keadaan yaitu, Cr(VI) dan Cr(III). Cr(VI) mudah larut dalam air dan membentuk divalent oxyanion yaitu kromat (CrO<sub>4</sub><sup>2-</sup>) dan dikromat (Cr<sub>2</sub>O<sub>7</sub><sup>2-</sup>) yang dapat menyebabkan penyakit ginjal dan kanker paru-paru. Spesies ion Cr(III) merupakan suatu spesies yang ada dalam makanan yang digunakan untuk untuk mengontrol metabolisme glukosa dan lipid dalam membran sel. Dalam penelitian ini dilakukan uji efektivitas katalis Fe(III) dengan penambahan asam oksalat (reduktor) dalam proses fotoreduksi Cr(VI) menjadi Cr(III). Dimana asam oksalat dari ekstrak tongkol jagung dan reaktor&nbsp; dengan tengangan lampu UV 30 Watt dengan variasi waktu 10; 20; 30; 40; 50; 60; 120; 180; 240 menit dan katalis 0; 3,8; 7,4; 10,7; 13,7; 16,8 mg/L diukur menggunakan Uv-Vis pada panjang gelombang 540 nm. Maka penelitian ini menghasilkan, asam oksalat dari tongkol jagung yang diuji dengan FTIR gugus O-H, gugus C=O dan gugus C – O. Uji titik leleh asam oksalat yaitu T= 106 – 107 <sup>0</sup>C. Kondisi setimbang untuk mereduksi Cr(VI) yaitu pada waktu kontak optimum 120 menit. Penggunaan katalis dapat mereduksi ion logam Cr(VI dengan konsentrasi katalis 13,7 mg/L Cr(VI) yang tereduksi sebanyak 71,94%.</p> 2024-03-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/Crystal/article/view/3508 PEMBUATAN DAN UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN TONER AMPAS TEH HITAM (BLACK TEA) 2024-04-01T18:04:04+00:00 marcel pangestu marcel marcelpangestu599@gmail.com Kusnadi marcelpangestu599@gmail.com Purgiyanti marcelpangestu599@gmail.com <p>Teh telah digunakan sebagai minuman ringan sejak zaman dahulu dan memiliki manfaat kesehatan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, teh diketahui memiliki efek sebagai bahan untuk perawatan kulit. Ampas teh bermanfaat untuk kulit wajah seperti membuat kulit tampak lebih awet muda, mengandung antioksidan. Dapat meredakan kulit kemerahan dan iritasi karena mengandung flavonoid dan tanin sebagai obat anti radang yang meredakan iritasi kulit. Toner digunakan untuk menyeimbangkan pH kulit, menyegarkan kulit, dan mempersiapkannya untuk langkah perawatan selanjutnya, seperti mengoleskan serum atau pelembab. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu inovasi sediaan pembersih wajah (toner) dari ampas teh hitam. Ampas teh diperoleh dengan mengekstraksi daun teh hitam kering dengan metode maserasi. Pengeringan dilakukan dengan menggunakan sinar matahari. Ampas teh hitam tersebut didapat dari hasil limbah rumah tangga di daerah tegal. Uji stabilitas fisik dilakukan dengan metode uji cycling test. Sediaan disimpan pada suhu kira-kira 4 °C selama 24 jam dan kemudian pada suhu kira-kira 40 °C selama 24 jam. Tes ini dilakukan selama enam siklus, dan diamati perubahan fisik meliputi organoleptis seperti bentuk, warna, bau, pH dan kejernihan. Hasil dari penelitian ini bahwa ketiga formula tersebut masih dalam bentuk sediaan cair, pada pengujian warna mendapatkan hasil akhir bahwa formula pertama bening, formula kedua dan formula ketiga berwarna coklat kekuningan. Bau yang didapatkan yaitu bau khas, hasil akhir pengujian pH pada formula pertama yaitu 6, pada formula kedua dan formula ketiga yaitu 7. Pada uji kejernihan yaitu formula pertama jernih, formula kedua dan formula ketiga terdapat partikel, tetapi dari ketiga formula tersebut yang memenuhi standar yaitu formula yang pertama.</p> 2024-03-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/Crystal/article/view/3590 ANALISIS KADAR TOTAL FENOL PADA MINYAK DAN SARI BUAH MERAH (PANDANUS CONOIDEUS) 2024-04-01T18:03:59+00:00 Trinoviani Agustin trinovianiagustin03@gmail.com Rizki Febriyanti phb.rizkifebriyanti@gmail.com Wilda Amananti trinovianiagustin03@gmail.com <p>Buah merah mengandung beberapa senyawa aktif diantaranya adalah karotenoid, tokoferol, asam oleat, asam linoleat, dekanoat, protein, vitamin B dan vitamin C. Fenol merupakan metabolit sekunder yang tersebar dalam tumbuhan. Senyawa fenol cenderung mudah larut dalam air karena umumnya mereka sering kali berikatan dengan gula sebagai glikosida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa kadar total fenol dalam minyak dan sari buah merah <em>(Pandanus conoideus).</em></p> <p>Metode penelitian yang dilakukan yaitu buah merah <em>(Pandanus conoideus)</em> diolah menjadi minyak menggunakan metode perebusan. Minyak dan sari buah merah (<em>Pandanus conoideus</em>) kemudian dilakukan uji identifikasi menggunakan metode kromatografi lapis tipis dan uji penetapan kadar total fenol minyak dan sari buah merah (<em>Pandanus conoideus</em>) dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada uji analisis kadar total fenol pada minyak dan sari buah merah yaitu terdapat kadar total fenol pada minyak dan sari buah merah dengan diperoleh kadar total fenol minyak buah merah 8,430% dan kadar total fenol sari 1,662%.</p> 2024-03-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/Crystal/article/view/3085 PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI CANGKANG BUAH KARET MELALUI KARBONASI SUHU 600ºC DENGAN AKTIVATOR KOH 2024-04-01T18:03:14+00:00 Diana Novitasari novitasaridiana27@gmail.com Afrianti S. Lamuru novitasaridiana27@gmail.com Mahirullah novitasaridiana27@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum konsentrasi aktivator KOH dari karbon aktif cangkang buah karet dan kualitasnya. Proses karbonisasi karbon aktif dilakukan dengan menggunakan alat <em>furnace</em> dengan suhu 600ºC. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah cangkang buah karet klon PB 260 yang terdapat di perkebunan Indralaya Palembang. Penelitian ini terdiri beberapa tahap yaitu tahap persiapan sampel, karbonisasi, aktivasi, dan karakterisasi karbon aktif. Aktivator yang digunakan adalah larutan KOH dengan variasi konsentrasi 5, 10, 15, dan 20%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum konsentrasi aktivator KOH yang diperoleh sebesar 15%. Rendemen karbon aktif kondisi optimum yang dihasilkan 68,4600%. Karakterisasi karbon aktif pada kondisi optimum diperoleh kadar air 1,5876%, kadar zat menguap 38,5436%, kadar abu 3,3800%, dan kadar karbon terikat 58,0774%. Hasil karakterisasi karbon aktif kondisi optimum juga menunjukan daya serap terhadap iodin 243,3406 mg/g, daya serap terhadap metilen biru 19,0822 mg/g, dan daya serap terhadap benzen 10,0300%. Karbon aktif yang memenuhi kualitas ialah uji kadar air dan kadar abu, sedangkan daya serap karbon aktif tidak memenuhi kualitas dalam penyerapan iodin, metilen biru dan benzene sehingga perlu untuk menggunakan aktivator lain dalam pembuatan karbon aktif dengan cangkang buah karet.</p> 2024-03-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/Crystal/article/view/3621 FORMULASI DAN PENENTUAN NILAI SPF (SUN PROTECTION FACTOR) BODY BUTTER DARI EKSTRAK BUNGA TELANG (CLITORIA TERNATEA) 2024-04-01T18:03:55+00:00 Mut Mainnah muetmainnah58@gmail.com Joko Santoso muetmainnah58@gmail.com Purgiyanti muetmainnah58@gmail.com <p>Indonesia merupakan negara tropis dengan paparan sinar matahari yang tinggi. Paparan sinar matahari yang tinggi dapat menimbulkan beberapa masalah terhadap kulit, mulai dari kulit kemerahan, pigmentasi, bahkan dalam waktu lama dapat menyebabkan resiko kanker. Salah satu cara untuk mengurangi dampak negatif dari paparan sinar matahari dengan menggunakan body butter. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hasil sifat fisik yang paling baik dan nilai SPF yang paling tinggi dari sediaan body butter ekstrak bunga telang (Clitoria ternatea L.). Metode yang digunakan untuk ekstraksi bunga telang menggunakan metode refluks dan di larutkan dengan etanol 70%, kemudian ekstrak bunga telang yang diperoleh diformulasikan ke dalam bentuk body butter dengan berbagai konsentrasi. Hasil diperoleh pada formula yang menghasilkan dari sifat fisik terbaik dari sediaan body butter yaitu formula 1 dan formula dengan nilai SPF yang paling tinggi dari sediaan body butter yaitu formula 3. Kesimpulan dari penelitian ini dihasilkan formula 1 memiliki sifat fisik yang baik dilihat dari organoleptis nya dan formula 3 dengan menghasilkan nilai SPF yang paling tinggi.</p> <p>&nbsp;</p> 2024-03-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/Crystal/article/view/3446 PENGARUH PEMBUATAN MIKROEMULSI TERHADAP SKRINING FITOKIMIA DAN PENENTUAN KADAR FENOL PADA MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus) 2024-04-01T18:04:09+00:00 Rizki Febriyanti phb.rizkifebriyanti@gmail.com Tya Muldiyana phb.rizkifebriyanti@gmail.com Mei Rosiyati phb.rizkifebriyanti@gmail.com <p>Minyak buah merah (<em>Pandanus conoideus</em>) memiliki manfaat yang luas. Sayangnya, bentuk konvensional minyak buah merah tidak mendukung efektivitasnya karena sulitnya kelarutan minyak dalam sistem pencernaan serta hambatan penetrasi lapisan kulit manusia, sehingga proses absorpsi menjadi lambat. Untuk mengatasi permasalahan ini, digunakan mikroemulsi yang dapat meningkatkan kelarutan minyak dalam sistem pencernaan dan memungkinkan minyak lebih mudah menembus lapisan kulit manusia. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui kandungan metabolit sekunder dan kadar total fenol yang ada di dalam mikroemulsi minyak buah merah (<em>Pandanus conoideus</em>). Penelitian ini terbagi dalam beberapa tahapan penelitian. Pertama pembuatan minyak buah merah dengan metode manual sama seperti masyarakat Papua membuat minyak buah merah pada umumnya. Selanjutnya pembuatan mikroemulsi dengan beberapa konsentrasi surfaktan. Tahap ketiga pengujian kandungan metabolit sekunder yang ada pada mikroemulsi minyak buah merah yang sudah dibuat, melalui metode dengan pereagen. Terakhir yaitu pengujian kandungan total fenol yang ada pada mikroemulsi minyak buah merah yang sudah dibuat, dengan pereaksi <em>Folin-Ciocalteau </em>menggunakan Spektrofotometri UV-vis. Hasil uji skrining fitokimia mikroemulsi minyak buah merah formula A, B, dan C menunjukkan hasil yang hampir sama dengan sampel D minyak buah merah (merk X) yang beredar di pasaran, bahwa ketiganya mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder yaitu Flavonoid, Triterpenoid dan Tanin. Kadar total fenol pada masing-masing sampel memiliki nilai yang berbeda, dimana sampel A, B, C dan D menghasilkan kadar fenol masing-masing yaitu 3,02% ; 6,18% ; 5,91% dan 17,48%.</p> 2024-03-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/Crystal/article/view/3622 PERBANDINGAN NILAI SPF (SUN PROTECTION FACTOR) PADA SEDIAAN TONER PEMBERSIH WAJAH DARI EKSTRAK AMPAS TEH HIJAU (GREEN TEA) DAN AMPAS TEH HITAM (BLACK TEA) 2024-04-01T18:03:49+00:00 Hikmatul Maula hikmahmaula177@gmail.com Purgiyanti hikmahmaula177@gmail.com Kusnadi hikmahmaula177@gmail.com <p>Tanaman teh (Camellia sinensis L.) merupakan tanaman penyegar yang termasuk dalam keluarga tehaceae. Tanaman teh merupakan tanaman mengandung senyawa polifenol yang berpotensi untuk diolah menjadi sumber antioksidan alami. Kandungan katekin sebagai antioksidan dapat memperlambat terjadinya penuaan dini . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toner manakah yang memiliki nilai SPF paling tinggi antara toner ekstrak ampas teh hijau dan toner ekstrak ampas teh hitam. Metode ekstraksi yang digunakan adalah metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Pengukuran nilai SPF dari toner ekstrak ampas teh hitam dan teh hijau dilakukan menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan pelarut etanol untuk menganalisis data yang diperoleh dengan metode mansur. Berdasarkan hasil yang diperoleh nilai SPF Toner Ekstrak Ampas Teh Hijau yaitu sebesar SPF 9,09 sedangkan rata-rata nilai SPF Toner Ekstrak Ampas Teh Hitam yaitu 7,73. Toner Ekstrak Ampas Teh Hijau dan Toner Ekstrak Ampas Teh Hitam memiliki kadar SPF terlihat dengan adanya hasil yang diperoleh setelah dilakukan pengukuran nilai SPF. Toner Ekstrak Ampas Teh Hijau memiliki proteksi maksimal sedangkan Toner Ekstrak Ampas Teh Hitam memiliki proteksi ekstra. Hal tersebut menunjukkan bahwa perbedaan zat aktif mempengaruhi nilai SPF pada sediaan toner.</p> <p>&nbsp;</p> 2024-03-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya