PENGARUH PEMBUATAN MIKROEMULSI TERHADAP SKRINING FITOKIMIA DAN PENENTUAN KADAR FENOL PADA MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus)

  • Rizki Febriyanti Politeknik Harapan Bersama
  • Tya Muldiyana Politeknik Harapan Bersama Tegal, Jl. Mataram No.9, Pesurungan Lor, Kec. Margadana, Kota Tegal, Jawa Tengah 52147
  • Mei Rosiyati Politeknik Harapan Bersama Tegal, Jl. Mataram No.9, Pesurungan Lor, Kec. Margadana, Kota Tegal, Jawa Tengah 52147
Keywords: mikroemulsi, buah merah, skrining fitokimia, fenol total

Abstract

Minyak buah merah (Pandanus conoideus) memiliki manfaat yang luas. Sayangnya, bentuk konvensional minyak buah merah tidak mendukung efektivitasnya karena sulitnya kelarutan minyak dalam sistem pencernaan serta hambatan penetrasi lapisan kulit manusia, sehingga proses absorpsi menjadi lambat. Untuk mengatasi permasalahan ini, digunakan mikroemulsi yang dapat meningkatkan kelarutan minyak dalam sistem pencernaan dan memungkinkan minyak lebih mudah menembus lapisan kulit manusia. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui kandungan metabolit sekunder dan kadar total fenol yang ada di dalam mikroemulsi minyak buah merah (Pandanus conoideus). Penelitian ini terbagi dalam beberapa tahapan penelitian. Pertama pembuatan minyak buah merah dengan metode manual sama seperti masyarakat Papua membuat minyak buah merah pada umumnya. Selanjutnya pembuatan mikroemulsi dengan beberapa konsentrasi surfaktan. Tahap ketiga pengujian kandungan metabolit sekunder yang ada pada mikroemulsi minyak buah merah yang sudah dibuat, melalui metode dengan pereagen. Terakhir yaitu pengujian kandungan total fenol yang ada pada mikroemulsi minyak buah merah yang sudah dibuat, dengan pereaksi Folin-Ciocalteau menggunakan Spektrofotometri UV-vis. Hasil uji skrining fitokimia mikroemulsi minyak buah merah formula A, B, dan C menunjukkan hasil yang hampir sama dengan sampel D minyak buah merah (merk X) yang beredar di pasaran, bahwa ketiganya mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder yaitu Flavonoid, Triterpenoid dan Tanin. Kadar total fenol pada masing-masing sampel memiliki nilai yang berbeda, dimana sampel A, B, C dan D menghasilkan kadar fenol masing-masing yaitu 3,02% ; 6,18% ; 5,91% dan 17,48%.

References

Ahmad, Aktsar Roskiana, dkk. 2015. Penetapan Kadar Fenolik dan Flavonoid Total Ekstrak Metanol Buah dan Daun Patikala (Etlingera elatior (Jack) R.M.SM). Pharm Sci Res (Vol. 2 No. 1).
Apsari, Dwi, P., Susanti, H., 2011, Penetapan Kadar Fenolik Total Ekstrak Metanol Kelopak Bunga Rosella Merah (Hibiscus Sabdariffa Linn) dengan Variasi Tempat Tumbuh secara Spektrofotometri, Jurnal Ilmiah Kefarmasian, 2(1), 73-80.
Asrianto, Rina Purwati, Dwi Setiani, dkk. 2023. Skrining dan Bioaktivitas Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoideus Lamk.) Asal Kabupaten Pegunungan Bintang terhadap Jamur Candida Albicans: Penelitian Randomisasi. Health Information: Jurnal Penelitian. Poltekkes Kemenkes Kendari, Indonesia. vol. 15, no. 1, 2023
Aulia, Ulvi. 2016. “Uji Aktivitas Antioksidan Dan Penentuan Kadar Fenol Total Ekstrak Maserasi Herba Pegagan (Centella asiatica L.Urban).” Karya Tulis Ilmiah. Tegal: Politeknik Harapan Bersama
Febriyanti, Rizki, dkk. 2023. Pembuatan Minyak, Skrining Fitokimia dan Penentuan Total Fenol Pada Minyak Buah Merah (Pandanus conoideus). Politeknik Harapan Bersama.
Jufri, Mahdi, dkk. 2009. Pembuatan Mikroemulsi dari Minyak Buah Merah. Laboratorium Farmasetika Departemen Farmasi. FMIPA-UI. Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. VI, No. 1, April 2009, 18 – 27
Kristiani, dkk. 2008. Buku Ajar FITOKIMIA. Surabaya: Airlangga University Press.
Putri, Puspa Anggraeni, dkk. 2023. Karakteristik Saponin Senyawa Metabolit Sekunder pada Tumbuhan. Jurnal Serambi Biologi Vol. 8 No. 2 pp. 251-258 2023.
Sari, Anna Khumaira. Ayuchecaria, Noverda. 2017. Penetapan Kadar Fenolik Total dan Flavonoid Total Ektrak Beras Hitam (Oryza sativa L) Dari Kalimantam Selatan. Jurnal Ibnu Sina. Vol2. No2.
Sarungallo, Zita Letviany, dkk. 2014. Pengaruh Metode Ekstraksi Terhadap Mutu Kimia Dan Komposisi Asam Lemak Minyak Buah Merah (Pandanus conoideus). Jurnal Teknologi Industri Pertanian. 24 (3):209-217 (2014)
Sarungallo, Zita Letviany, dkk. 2014. Sifat Organoleptik, Sifat Fisik, Serta Kadar Β Karoten Dan Α-Tokoferol Emulsi Buah Merah (Pandanus Conoideus). Jurnal Agritech Vol. 34, No.2.
Sulistiana, Sri. Sasanti TD. 2022. Formulasi Dan Evaluasi Mikroemulsi Gel Minyak Chamomile Serta Uji Aktivitas Antioksidan. Indonesian Journal of Pharmaceutical Education. 2(1): 52-66
Sumaryadi, Agus, dkk. 2019. Pengolahan dan Pemanfaatan Buah Merfah dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, Indonesian Journal of Community Engagement. Vol.5, No.1, April 2019, Hal 57-71
Tukiran, dkk.2014. Skrining Fitokimia Pada Beberapa Ekstrak Dari Tumbuhan Bugenvil (Bougenvillea Glabra), Bunga Sepatu (Hibiscus Rosa-Sinensis L.), Dan Daun Ungu (Graptophylum Pictum Griff). Surabaya: Universitas Negeri Surabaya
Yusnawan, Eriyanto, dan Joko Susilo Utomo. 2017. “Mikroanalisis Kandungan Senyawa Fenolik Total Ekstrak Biji Kedelai dengan Reagen Folin-Ciocalteu,” Maret.
Published
2024-03-29
How to Cite
FebriyantiR., MuldiyanaT., & RosiyatiM. (2024). PENGARUH PEMBUATAN MIKROEMULSI TERHADAP SKRINING FITOKIMIA DAN PENENTUAN KADAR FENOL PADA MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus). Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia Dan Terapannya, 6(1), 54-62. https://doi.org/10.36526/jc.v6i1.3446