STUDI ANALISIS LAJU KOROSI PADA PERMUKAAN MATERIAL PAKU KOMERSIL DALAM MEDIA AGAR-AGAR
Abstract
Abstrak
Korosi merupakan fenomena alamiah yang terjadi pada material logam. Pengendalian korosi ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya korosi pada material logam dan baja. Teknik pengendalian korosi salah satunya pemanfaatan inhibitor. Pada penelitian ini menggunakan inhibitor organik yaitu agar-agar. Penelitian ini menggunakan larutan NaOH, NaCl, HCl, dan K3Fe(CN)6 untuk melihat lama waktu proses korosi mulai timbul dari material logam. Hasil penelitian menunjukkan . Larutan HCL dan K3Fe(CN)6 menjadi larutan tercepat dalam timbulnya korosi hal ini dikarenakan karateristik larutan HCL yang termasuk asam kuat sehingga mempercepat korosi. Sedangkan, K3Fe(CN)6 atau kalium ferisianida berfungsi menunjukkan keberadaan ion Fe2+ dan merupakan sebuah pengoksidasi lemah dalam kimia organik. Selanjutnya untuk larutan NaCl timbul korosi setelah 24 jam pengamatan dan NaOH mulai timbul korosi setelah waktu 12 jam pengamatan. Hal ini menunjukkan bahwa agar-agar sebagai inhibitor dapat berfungsi sebagai inhibitor yang dapat mencegah korosi pada material logam.
References
Chigondo, M., & Chigondo, F. (2016). Recent Natural Corrosion Inhibitors for Mild Steel: An Overview. Journal of Chemistry, 2016, 1-7. doi:http://dx.doi.org/10.1155/2016/6208937
Hasan, Z., Mulyono, T., & Winata, I. (2015). Studi Pemanfaatan Ekstrak Lignin Kulit Kopi Sebagai Inhibitor Organik Korosi Besi. Peran Kimia Dalam Meningkatkan (pp. 24-32). Jember: Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Jember.
Ilim, D, K., Pandiangan, & Sudrajat. (2007). Studi Penggunaan Tumbuhan Tembakau, Teh Dan Kopi Sebagai Inhibitor Korosi Baja Lunak Dalam Air Laut Buatan Yang Inhibitor Korosi Baja Lunak Dalam Air Laut Buatan Yang Jenuh CO2. Jurnal Sains MIPA, 13(2), 163-168.
Khasibudin, M. R. (2018). Analisis Laju Korosi Baja Karbon St 60 Terhadap Larutan Hidrogen Klorida (HCl) Dan Larutan Natrium Hidroksida (NaOH). Majapahit Techno, 1-12.
Mariana, E. (2018). Korosi. Jakarta: Kemdikbud.
Palou, R. M., Xomelt , O. O., & Likhanova, N. V. (2014). Environmentally Friendly Corrosion Inhibitors (Developments in Corrosion Protection). Iran.
Salsabilla, M. A., Muliastri, D., & Suminar, D. R. (2022). Analisis Laju Korosi Pada Plat Baja Spcc dengan Pengaplikasian Sistem Proteksi Katodik Impressed Current. Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar (pp. 688-694). Bandung: IRWNS.
Septiari, R., & Supomo, H. (2013). Studi Penggunaan Ekstrak Bahan Alami Sebagai Inhibitor Korosi Pada Cat Utuk Pelat Kapal A36. Jurnal Teknik Pomits, 2(1), 1-5.
Suparmi, & Sahri, A. (2009). Mengenaln Potensi Rumput Laut Kajian Pemanfaatan Sumber Daya Rumput Laut dari Aspek Industri dan Kesehatan. Majalah Ilmiah, 48(122), 1-22.
Trethewey, & Kenneth, R. (1991). Korosi untuk Mahasiswa dan Rekayasawan. Yogyakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Yanuar, A. P., Pratikno, H., & Titah, H. S. (2016). Pengaruh Penambahan Inhibitor Alami Terhadap Laju Korosi pada Material Pipa dalam Larutan Air Laut Buatan. Jurnal Teknik ITS, 5(2), 297-302.
Yolanda, N. T., & Agustono. (2018). Proses Ekstraksi dan Karakterisasi Fisiska Kimia Bubuk Agar Gracilaria sp. Skala Laboratorium di PT. Java Biocolloid Surabaya. Journal of Marine and Coastal Science, 7(3), 127-138.