PERBANDINGAN ASAM OKSALAT (H2C2O4) DAN TITANIUM DIOKSIDA (TiO2) PADA PROSES FOTOREDUKSI ION Fe3+
Abstract
Dalam penelitian ini telah dipelajari pengaruh massa katalis, konsentrasi larutan FeCl3, keberadaan asam oksalat (H2C2O4) dan Titanium Dioksida (TiO2) terhadap efektivitas foto reduksi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengembangan metode foto reduksi yang dikatalis oleh asam oksalat dan titanium dioksida guna pengurangan konsentrasi ion Fe3+. Proses fotoreduksi ion Fe3+ dilakukan dalam suatu reactor tertutup yang dilengkapi lampu UV, yaitu dengan cara menyinari larutan yang terdiri dari larutan FeCl3 dan Kristal asam oksalat atau titanium dioksida, disertai pengadukan selama24 jam. Penentuan konsentrasi ion Fe3+ yang tidak tereduksi dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) tehnik pembangkitan uap dingin atau Cold-Vapor Atomic Absorption Spectrophotometry (CV-AAS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak penggunaan fotokatalis asam oksalat dapat meningkatkan hasil foto reduksi ion Fe3+. Akan tetapi, semakin banyak penggunaan fotokatalis titanium dioksida maka dapat menurunkan hasil fotoreduksi ion Fe3+. Waktu penyinaran 24 jam adalah waktu optimal yang menghasilkan kenaikan fotoreduksi yang besar. Pada tahap konsentrasi larutan dengan massa katalis TiO2 75mg menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan FeCl3, maka semakin besar efektivitas fotoreduksi. Hal ini dikarenakan kenaikan konsentrasi dapat menyebabkan peningkatan kekentalan yang diakibatkan oleh kenaikan populasi spesies ion Fe3+ dalam larutan, sehingga menghalangi tumbukan antara ion Fe3+ dengan elektron, yang mengakibatkan rendahnya fotoreduksi. Didapatkan konsentrasi larutan FeCl3 yang optimal yaitu pada 10 ppm dan FeCl3 tereduksi sebesar 96,05%. Akan tetapi pada tahap konsentrasi larutan dengan massa katalis Asam Oksalat (H2C2O4) 10 mg menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan FeCl3 maka efektivitas fotoreduksi semakin rendah. Hal ini dikarenakan semakin tinggi konsentrasi larutan FeCl3 maka elektron yang dihasilkan akan semakin tinggi yang mengakibatkan efektivitas fotoreduksi semakin rendah. Didapatkan konsentrasi larutan FeCl3 yang optimal yaitu pada 5 ppm dan FeCl3 tereduksi sebesar 89 %.
References
Dean, J. A., 1995, Analytical Chemistry Handbook, Mc. Graw Hill Inc., New York
Dahlia Rosma Indah danHendrawani, 2017, UpayaMenurunkan Kadar Ion LogamBesiPada Air SumurDenganMemanfaatkanArangAmpasTebu, Hydrogen: JurnalKependidikan Kimia, p-ISSN: 2338-6487 e-ISSN: 2656-3061 pp.58-66
Hoffman, M. R., Martin, S. T., Choi, W., dan Bahnemann, D. W., 1995, Environmental Application of Semiconductor Photocatalysis, chem. Rev., 95, 69-96
Hurum, D. C., Agrios, A. G., dan Gray, K. A., 2003, Titanium Dioxide Photocatalysts: Synthesis, Characterization, Testing,J. Phys. Chem. B, 107, 4545-4549
Linsebigler, A. L., Lu, G., dan yates, J. T., 1995, photocatalysis on TiOSurface: Principles, Mechanism, and Selected Result, Chem. Rev., 95, 735-758
Shen, X.H., Jiang, C.Y., Huang, Y., Liu, Z.P. & Liu, S.J. (2005).Functional identification of novel genes involved in the glutathione-independent gentisate pathway in Corynebacteriumglutamicum. Applied Environmental and Microbiology. 71(7): 3442-3452.