Pemanfaatan Biomasa Kangkung Air (Ipomoea Aquatica Forsk) untuk Adsorpsi Pewarna Tekstil
Abstract
Zat warna yang digunakan pada umumnya beragam jenis dan golongannya tergantung dari jenis seratnya. Namun beberapa zat warna tekstil mengandung polutan berupa logam berat dan atau “intermediate dye” yang berbahaya. Logam berat tersebut antara lain adalah tembaga, nikel, krom, merkuri dan kobalt. Salah satu alternatif penanganan limbah adalah penggunaan adsorben sebagai pengikat atau pengadsorp bahan buangan berbahaya yaitu logam dan molekul organik yang tidak mudah terdegradasi.
Peroses adsorben zat pewarna tekstil meliputi preparasi biomassa batang kangkung air, pembuatan induk pewarna tekstil, preparasi sampel larutan induk pewarna tekstil lila(wantex), penentuan panjang gelombang maksimum pewarna tekstil lila, pembuatan kurva standar untuk spektroskopi UV-VIS, dan penentuan pengaruh adsorpsi larutan pewarna tekstil lila terhadap biomasa kangkong air.
Panjang gelombang maksimum untuk larutan standar pewarna tekstil lila 100 ppm menggunakan Spektofotometer UV-VIS yaitu 536 nm, Untuk mendapatkan panjang gelombang yang lebih optimum di lakukan scanning lagi dengan interfal 2 dan di dapat panjang gelombang maksimum 536 nm, larutan standar berasal dari larutan induk pewarna tekstil lila 100 ppm diencerkan menjadi 50 mL dengan konsentrasi yaitu 5, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 100 ppm. Semakin besar luas permukaan adsorben semakin besar pula kapasitas suatu adsorben dalam mengadsorpsi suatu adsorbat.
References
Ansari, R. 2005. Aplication of Polyaniline and its Composites for Adsorption Recovery of Chromium(VI) from Aquous Solution. Scientific Paper. Chemistry Department. Faculty of Science. Guilan University. Iran. Pp 53-94.
Atkins. 1999. Kimia Fisika Jilid Dua, Erlangga. Jakarta.
Azis. 2007. Analisis Kandungan Sn, Zn, dan Pb dalam Susu Kental Manis Kemasan Kaleng Secara Spektrofotometri Serapan Atom. Jurnal Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Islam Indonesia Jogjakarta. Tahun 2007. Jogjakarta.
Darmono. 2008. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup, UI Press, Jakarta.
Dasuki. 1991. Klasifikasi Kangkung Air. http://eyesbeam.wordpress. com/2009/03/ 11/ pengetahuan umum-tentang-kangkung-air. Diakses tanggal 29April 2021.
Deman, John M. 1997. Kimia Makanan, edisi dua. ITB. Bandung.
Isminingsih, G.L. Djufri, dan Rassid; 1982. Pengantar Kimia Zat Warna, ITB Bandung.
Kohar, Indrajati. Poppy Hartatie Hardjo, dan Imelda Inge Lika. 2004. Studi Kandungan Logam Pb dalam Batang dan Daun Kangkung (Ipomoea reptans) yang Direbus dengan Penmahan NaCl dan Asam Asetat. Jurnal Kimia Sains, vol. 8, no. 3, desember 2004: 85-88.
Prasetyawati, Reni. 2007. Uji Kandungan Logam Berat Merkuri (Hg) dan Kadmium (Cd) pada Kangkung Air (Ipomea aquatica Forsk) di Taman Wisata Wendet Malang. Skripsi Jurusan Biologi Fakultas SAINTEK. Universitas Islam Negeri Malang. Malang.
Zaqiyah E.A.H. 2016. Pengaruh Kesetimbangan Adsorpsi Pewarna Tekstil Pada Biomasa Kangkung Air (Ipomoea Aquatica Forsk) Proposal Penelitihan jurusan Kimia MIPA Universitas PGRI Banyuwangi. Banyuwangi.