PEMANFAATAN PEWARNA BRAZILIN DARI EKSTRAK KAYU SECANG (CAESALPINIA SAPPAN LINN) UNTUK PEMBUATAN HAND BODY

  • Indah Sri Ayu Wulandari Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas PGRI Banyuwangi
  • Rika Endara Safitri Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas PGRI Banyuwangi
  • Reni Evi Eka Susanti Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas PGRI Banyuwangi
Keywords: Brazilin, Kayu Secang, Spektrofotometri UV-Vis, Hand body (lotion)

Abstract

Batang kayu secang (Caesalpinia Sappan Linn) berbentuk bulat, berwarna orange kemerahan memberikan warna merah bila serutan kayunya direbus. Kandungan kimia pada kayu secang yaitu brazilin.Warna merah ekstrak kayu secang digunakan untuk pewarna hand body (lotion). Zat warna dalam kayu secang diekstraksi dengan pelarut aquadest, kemudian diuji stabilitas zat warna brazilin pada kayu secang dengan pengaruh pH, H2O2, ZnCl2, dan lama penyimpanan yang diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometri UV Vis, ekstrak kayu secang dengan pelarut aquadest dan hand body (lotion) dari ekstrak kayu secang di analisis mengunakan FTIR. Pembuatan hand body (lotion) dengan variasi minyak zaitun, VCO, dan kelapa dorang, variasi volume minyak kelapa dorang, variasi volume ekstrak kayu secang, dan diuji sifat fisik hand body (lotion) yaitu dengan uji pH dan total mikrobia dengan metode cawan hitung (plate count) agar sebar (SNI 2332.9: 2015). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan formulasi hand body / lotion ekstrak kayu secang yang memenuhi syarat SNI 2332.9: 2015. Hasil pengamatan hand body (lotion) tersebut memiliki nilai pH sebesar 6, nilai ini masuk dalam standart yang disyaratkan oleh SNI. Nilai pH produk pelembab kulit (yang diacu berdasarkan SNI 2332.9: 2015 disyaratkan berkisar antara 4,5-8,0. Hasil pengujian metode cawan hitung (plate count) agar sebar, hasil hand body / losion ekstrak kayu secang menunjukkan hasil total mikroba < 10 koloni/gram dengan artian hasil hand body / losion dari ekstrak kayu secang menunjukkan kualitas dan status baik atau higienis karena masih memenuhi syarat kualitas cemaran mikrobia pada kosmetik berdasarkan SNI 2332.9: 2015 yaitu 1 x 103koloni/gram

References

Adawiyah. D. R, Endang Prangdimurti dan Nuri Andarwulan. 2003. Karakterisasi dan Produksi Zat Warna Alami Kayu Secang (Caesalpinia sappan Linn) serta Aplikasinya pada Minuman Fungsional Rempah-Rempah. Bandung : Jurnal Departemen Teknologi Pangan dan Gizi Fatela IPB.
Adawiyah DR dan Indriati. 2003. Color stability (Caesalpinia sappan L.), Proceeding of the 8th Asean Food Conference, Hanoi : 8-11 October2003.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2011. Metode Analisis Kosmetika. Jakarta : Universitas Ahmad Dahlan.
Ching Man Cheung, Sabrina, Yim Tong Zseto, Iris F. F. Benzie. 2007. Antioxidant Protection of Edible Oils, Springer Science, vol 62, hal. 39–42. New York : John Wileys & Sons.
Dasli Nurdin. 1986. Eludasi Struktur Senyawa Organik. Bandung : Angkasa.
Ebtasari , Rossita Tri. 2010. Pengaruh Variasi Konsentrasi Ekstrak Etanol Wortel (Daucus Carota L) Terhadap Nilai Spf Dan Sifat Fisik Lotion. Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan.
Elbe VJH dan Schwartz SJ. 1996. Colorants di dalam : Fennema O. R. (ed.). Food Chemistry hlm 651-722. New York : Marcel Dekker.
Francis FJ. 1982. Analysis of Anthocyanins di dalam : P. Markakis (ed.).1982.
Anthocyanins as Food Colors. New York : Academic Press.
Garry D. Christian. 1971. Analitical Chemistry 2nd Edition. New York : John Wileys & Sons.
Guenter, E. 1987. Minyak Atsiri Jilid 1. Jakarta : UI Press.
Hariyani, Sri. 2006. Pengaruh Waktu Pengadukan Terhadap Kualitas Virgin Coconut oil (VOC). Jurnal Teknologi Technoscientia : Vol.1, 191-197.
Jackman RL and Smith JL. 1996. Anthocyanins and Betalains. Di dalam : GAF Hendry and JD Houghton (ed.). Natural Food Colorants. Blackie Academic and Professional. London, Glasgow, Weinheim. New York : Tokyo, Melbourne, and Madras.
Ketaren. 1986. Minyak dan Lemak Pangan, 1st ed, hal 17-176. Jakarta : Universitas Indonesia.
Khopkar SM. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press.

LarryGHargis.1988.AnalyticalChemistry.PrinciplesAndTechnigues.NewJersey
: Prentice Hall Inc.
Lin, S.S. 1991. Fat and Oils Oxidation in Introduction Co Fat and Oils Technology, Am. Oil Chem. Soc. Champaign, Illinois, 221 – 231.
Lydia S. Wijaya, Simon B. Widjanarko, dan Tri Susanto. 2001. Ekstraksi dan karakterisasi Pigmen dari kulit Buah Rambutan (Nephelium lappaceum). Binjai Biosain, Vol. 1 No. 2, 42-53.
Markakis P. 1982. Anthocyanins as Food Colors. New York : Academis Press. Maysuhara, S. 2009. Rahasia Cantik, Sehat dan Awet Muda. Yogyakarta (ID) :
Pustaka Panasea.
Mitsui. 1997. New Cosmetic Science. NewYork : Elsevier.
Pecsok and Shield. 1968. Modern Methods of Chemical Analysis. New York : John Wiley & Sons.
Samsudin, A. M. dan Khoiruddin. 2008. Ekstraksi, Filtrasi dan Uji Stabilitas Zat Warna dari Kulit Manggis. Semarang : Jurnal Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Standar Nasional Indonesia. 1996. Sediaan Tabir Surya SNI 16-4399-1996. Bandar Standarisasi Nasional.
Syeni, B. A. 2008. Aplikasi Karaginan Dalam Pembuatan Skin Lotion. Bogor : Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Pengetahuan Institut Pertanian Bogor.
Voigt, R. 1984. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Terjemahkan Soendani Noerono Soewandhi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Warisno. 2003. Budi Daya Kelapa Genjah, hal 15-16. Yogyakarta : Kanisius. Wasitaatmadja, S. M. 1997. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Published
2020-09-25
How to Cite
Sri Ayu WulandariI., Endara SafitriR., & Evi Eka SusantiR. (2020). PEMANFAATAN PEWARNA BRAZILIN DARI EKSTRAK KAYU SECANG (CAESALPINIA SAPPAN LINN) UNTUK PEMBUATAN HAND BODY. Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia Dan Terapannya, 2(2), 41 - 53. https://doi.org/10.36526/jc.v2i2.1101