POTENSI BIOFERTILIZER BERBASIS MIKROORGANISME LOKAL DARI LIMBAH BATANG PISANG KEPOK UNTUK PERTUMBUHAN SAWI HIJAU

  • Fitri Damayanti Universitas Indraprasta PGRI
  • Dheani Amalia Firdaus Universitas Indraprasta PGRI
  • Rifqi Pratama Universitas Indraprasta PGRI
Keywords: batang pisang kapok; biofertilizer; MOL; sawi hijau

Abstract

Biofertilizer berbasis Mikroorganinse Lokal (MOL) merupakan produk hasil fermentasi dari bahan-bahan tertentu yang dapat diperbanyak dengan bahan alami, yang memiliki kandungan karbohidrat, mineral, vitamin dan protein. Selain itu, MOL dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik dan pupuk mikroba untuk tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh dosis terbaik MOL dari limbah batang pisang kepok terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi hijau. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari empat perlakuan konsentrasi MOL limbah batang pisang kepok yaitu: 0, 50, 100, dan 150 mL/L aquades. Masing-masing perlakuan terdiri dari lima ulangan. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pemberian MOL limbah batang pisang kepok berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, lebar daun, dan berat basah tanaman sawi hijau. Dosis MOL terbaik untuk tanaman sawi hijau adalah pada konsentrasi 100 mL/L aquades.

Author Biographies

Dheani Amalia Firdaus, Universitas Indraprasta PGRI

Program Studi Pendidikan Biologi

Rifqi Pratama, Universitas Indraprasta PGRI

Program Studi Pendidikan Biologi

References

[BPS] Badan Pusat Statistik. (2019). Produksi Holtikultura Sayuran dan Buah Semusim. https://www.bps.go.id/indicator//55/61/1/produksi-tanaman-sayuran.html. Diakses pada 27 Desember 2019.

Budiyani, N. K., Soniari, N. N., & Sutari, N. W. S. (2016). Analisis kualitas larutan mikroorganisme lokal (MOL) bonggol pisang. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 5(1), 63–72.

Devani, M. D. (2012). Pengaruh bahan dan dosis kompos cair terhadap pertumbuhan selada (Lactuza sativa). Jurnal Agroteknologi Universitas Jambi, 1(1), 16-22.

Fitriani, L., Krisnawati, Y., & Arisandy, D. A. (2019). Pengaruh pupuk organik cair batang pisang kepok terhadap pertumbuhan dan produktivitas tiga jenis tanaman sawi. Jurnal Biosilampari: Jurnal Biologi, 1(2), 78-86. DOI: https://doi.org/10.31540/biosilampari.v1i2.241

Hudha, A. M. I., Purwa, G. B., Yohanes, C. R., Hudha, D. R. (2022). Manufacture of local microorganism (MOL) from vegetable waste with nutrition source supply variation. Tibuana Journal of applied Industrial Engineering, 5(1), 34-40. DOI: https://doi.org/10.36456/tibuana.5.01.5028.34-40

Istarofah., & Salamah, Z. (2017). Pertumbuhan tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.) dengan pemberian kompos berbahan dasar daun paitan (Thitinoa Diversifolia). Bio-Site, 3(1), 39-46.

Kartana, S. N., Fatmawati, E., & Wawan (2017). Peranan pupuk organik cair (POC) bonggol pisang dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung manis (Zea mays L. Saccharata Sturt.). Piper, 17(2), 85-91. DOI: https://doi.org/10.51826/piper.v17i2.535

Lingga, P., & Marsono. (2013). Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya: Jakarta.

Marpaung, I. H., Harahap, A., & Batubara, L. R. (2017). Pengaruh pemberian pupuk SP-36 dan mol (mikroorganisme lokal) rebung bambu terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tomat (Solanum lycopersicum Mill.). Bernas, 4(1), 126–132.

Nabilah, R. A., & Pratiwi, A. (2019). Pengaruh pupuk organik cair kulit buah pisang kepok (Musa paradisiaca L. var. Balbisina colla) terhadap pertumbuhan tanaman bayam (Amaranthus gracilis Desf.). Prosiding Symbion. Prodi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan, 30 Agustus 2019. 48-58

Pane, E., & Marwazi, M. (2020). Trials of local microorganism composition (MOL) toward growth and production plant lettuce (Lactuca sativa). Budapest International Research in Exact Sciences, 2(1), 44–51. DOI: https://doi.org/10.33258/birex.v2i1.703

Pujiastuti, E. S., Siahaan, F. R., Tampubolon, Y. R., Tarigan, J. R., & Sumihar, S. T. T. (2021). Respon tanah dan tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) pada pemberian beberapa jenis mikroorganisme lokal (MOL) dan pupuk kandang. Agrinula: Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan, 4(1), 1-12. DOI : https://doi.org/10.36490/agri.v4i1.107

Roeswitawati, D., & Huda, M. H. (2018). Effect of local microorganism (banana hump waste) dosage to varieties of mustard crops (Brassica sinensis L.). Agriculture & Food, 6, 271-278.

Sapareng, S., & Arzam, S. T. (2016). Pemanfaatan limbah batang pisang sebagai sumber mikroorganisme lokal (MOL) untuk pertumbuhan dan produksi cabe. Jurnal Galung Tropika, 5(3), 143-150. DOI: http://dx.doi.org/10.31850/jgt.v5i3.185

Sarimunah., Zairin., & Naari, Y. A. (2019). Pengaruh dosis pupuk organik cair bonggol dan kulit buah pisang terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium ascalonicum) AgroekotekView, 2(2), 40–47. DOI: https://doi.org/10.20527/agtview.v2i2.746

Walida, H., Surahman, E., Harahap, F. S., Mahardika, W. A., Agroteknologi, P., & Labuhanbatu, U. (2019). Respon pemberian larutan MOL rebung bambu terhadap pertumbuhan dan produksi cabai merah (Capsicum annum L.) jenggo F1. Jurnal Pertanian Tropik Jurnal Pertanian Tropik, 6(3), 424–429.

Yuliana, M. (2021). The effect of local microorganism (MOL) as liquid organic fertilizer to the growth of Ipomea reptans Poir. Jurnal Biota, 7(1), 51-56. DOI: https://doi.org/https://doi.org/10.19109/Biota.v7i1.7010
Published
2022-05-23
How to Cite
DamayantiF., FirdausD. A., & PratamaR. (2022). POTENSI BIOFERTILIZER BERBASIS MIKROORGANISME LOKAL DARI LIMBAH BATANG PISANG KEPOK UNTUK PERTUMBUHAN SAWI HIJAU . JURNAL BIOSENSE, 5(01), 54-66. https://doi.org/10.36526/biosense.v5i01.1936