ANALISIS STRUTUR SEL STOMATA PADA RAGAM TANAMAN HIDROFIT HASIL KOLEKSI LAPANGAN DI WILAYAH PERAIRAN KAWASAN GLAGAH BANYUWANGI

  • Fiah Maratuh Sholeha Prodi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi
  • Tika Safitri Prodi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi
  • Ahmad NurFaizy Prodi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi
  • N. Nurchayati Prodi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi
Keywords: Epidermis, stomata, tanaman hidrofit

Abstract

Latar Belakang: Epidermis merupakan lapisan sel paling luar yang menutupi permukaan organ pada tumbuhan dan berfungsi untuk melindungi lapisan dalam organ tumbuhan. Epidermis setiap tumbuhan air berbeda. Perbedaan tersebut meliputi susunan sel, bentuk sel, kedudukan, letak, bentuk, ukuran dan jarak antar stomata. Tumbuhan air memiliki keanekaragaman jenis bentuk dan sifatnya. Belum bnayak yang mengkaji dan mendeskrpsikan, sehingga dilakukan penelitian ini sebagai informasi tentang ragam epidermis dan stomata tumbuhan air.
Metode: Penelitian ini adalah jenis deskriptif dengan metode pengamatan epidermisnya dengan melakukan penyayatan dan membuat preparat dari specimen yang ditemukan, sedangkan pengamatan stomata menggunakan metode replica. Tumbuhan air yang digunakan hasil dari koleksi dari kawasan perairan di wilayah Glagah Banyuwangi
Hasil: Tidak semua tanaman hidrofit memiliki stomata pada kedua sisinya. Ada tiga spesies yang memiliki stomata pada kedua sisinya baik permukaan adaksial maupun abaksial, yaitu eceng gondok (Eichornia crassipes), kangkung (Ipomeae aquatic) dan genjer (Limnocharis flava). Beberapa tanaman memiliki adaptasi morfologi yang berbeda, adaptasi morfologi yang dimiliki yakni memiliki daun yang lebar, batang berongga, akar yang tidak terlalu panjang, tidak memiliki lapisan lilin di bagian atas daun, dan stomatanya mayoritas berada di permukaan daun. Daun yang berukuran relatif lebar bertujuan untuk memperbanyak kuantitas dari stomata dan dapat memaksimalkan proses evaporasi yang terjadi. Hasil dari perhitungan kerapatan dan indeks stomata yakni dapat diketahui bahwa kiambang dan eceng gondok memiliki kerapatan stomata yang relatif besar. Kiambang memiliki kerapatan stomata bagian atas 144 sedangkan eceng gondok memiliki kerapatan stomata 149 dibagian atas dan dibagian bawah 132.
Kesimpulan: Sebagian besar stomata yang diamati bertipe anomocytic, dan satu spesies yang bertipe paracytic. Dan hanya ada tiga spesies yang memiliki stomata pada kedua sisi, yakni eceng gondok (Eichornia crassipes), kangkung (Ipomeae aquatic),dan genjer (Limnocharis flava). Kerapatan stomata paling tinggi terdapat pada spesies eceng gondok dan kiambang

References

Bahri, S., Firdaus M., dan Indhina R. (2015). Kualitas Perairan Situ Gintung, Tangerang Selatan. Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi, 3(1): 16-22.
Haryanti, S. 2010. Jumlah dan Distribusi Stomata Pada Daun Beberapa Spesies Tanaman Dikotil dan Monokotil. Buletin Anatomi dan Fisiologi, 18
Faizzatul Izza, Laily A.N. 2015. Karakteristik Stomata Tempuyung (Sonchus arvensis L.) dan Hubungannya dengan Transpirasi Tanaman di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Prosiding Seminar Nasional Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam. 177-180
Lestari, E.G. 2006. Hubungan Antara Kerapatan Stomata Dengan Ketahanan Kekeringan Pada Somaklon Padi Gajahmungkur, Towuti, dan IR 64. JurnalBiodiversitas. Volume 7 Nomor 1 Halaman 44-48
Mulyani.S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta
Sari Wina Dyah Puspita Dan Herkules. 2017. Analisis Struktur Stomata Pada Daun Beberapa Tumbuhan Hidrofit Sebagai Materi Bahan Ajar Mata Kuliah Anatomi Tumbuhan. Jurnal Biosains Vol 3 No 3. 156-161
Supandie D. 2013. Fisiologi Tanaman terhadap Cekaman Abiotik pada AgroekosistemTropika. Penerbit IPB Press. Bogor
Published
2022-01-29