Analisa Sinkronisasi PLTS on Grid dan PLN yang Terpasang di Gedung One Satrio Mega Kuningan

Abstract

Panel surya (Photovoltaic) merupakan suatu alat yang dapat mengkonversi energi dari cahaya matahari langsung menjadi energi listrik. Bekerja dengan prinsip photovoltaic dimana proses perubahan energi yang dibawa oleh foton yaitu partikel yang membawa paket energi, menjadi energi listrik yaitu arus dan tegangan. Di Indonesia ada tiga daerah yang memiliki potensi besar energi surya, yaitu Nusa Tenggara Timur, Riau, dan Sumatera Selatan. Kementrian ESDM memperkirakan potensi energi surya di NTT mencapai 369,5 GWp, Riau 290,41 GWp, dan Sumatera Selatan 285,18 GWp. Sistem PLTS On Grid adalah sebuah sistem pembangkit tenaga surya yang terhubung langsung kejaringan listrik utama (Grid). Inverter yang digunakan merk Huawei dengan type String Inverter. Tegangan DC yang diproduksi oleh sel surya yang dibagi dalam beberapa string akan dikonversi menjadi tegangan AC dengan nominal 380 atau sesuai dengan tegangan existing PLN yang disuplay kegedung. Pengujian commisioning sistem pembangkit dilakukan dalam beberapa tahap. Untuk melakukan sinkron terlebih dahulu Inverter mendapatkan tegangan referensi dari PLN untuk bisa menyesuaikan tegangan keluaran dari inverter sehingga bisa sinkron dengan PLN. Dari hasil tes running selama 2 bulan didapat angka rata-rata produksi sebesar 21.937,44 Kwh, dan estimasi produksi tahunan sebesar 263.249,28 Kwh. Angka ini meleset 16,3 % dari data hasil simulasi.