Analisa Cacat Permukaan Akibat Proses Permesinan Friction Drilling Dengan Pahat Tungsten
Abstract
Salah satu bagian komponen utama kereta api adalah dinding kereta (side wall). Salah satu proses pembuatan lubang yang digunakan untuk penyambungan komponen carbody kereta api dengan proses pengeboran (drilling). Pada pengeboran konvensional mempunyai kekurangan, salah satunya yaitu pengeboran konvensional menggunakan mata pahat yang memiliki mata sayat sering mengalami keretakan. Pada penelitian ini inovasi yang menggantikan pengeboran konvensional dengan pengeboran thermal (friction drilling) yang digunakan pada carbody kereta api. Pengeboran gesek ini memiliki kelebihan yaitu pada proses pengeboran yang menggunakan suhu tinggi akan membentuk kembali semua material sehingga tidak ada material yang hilang. Pada penelitian ini digunakan metode friction drilling dengan menentukan variasi diameter mata pahat yaitu, 4 mm, 5 mm, 6 mm, dan ketebalan pelat stainless steel yang digunakan yaitu 2 mm. Material pahat yang digunakan pada proses friction drilling yaitu material tungsten dikarenakan material tungsten sifat tahan panas yang tinggi. Dilakukan pengujian penetrant dan pengamatan pada struktur makro dan mikro untuk mengetahui cacat permukaan, setelah pengujian akan diambil data dari bahan yang sudah diuji yang kemudian data dari mikroskopis akan diolah menggunakan software ImageJ. Dari hasil pengujian yang dilakukan dengan variasi diameter. Semakin besar diameter pahat yang digunakan maka semakin besar cacat yang didapatkan. Hasil dari pengujian foto mikro menunjukan beberapa kecacatan yang terjadi pada material, yaitu cacat titik dan cacat garis. Pada pelat dengan tebal 2 mm yang di bor dengan diameter pahat 6 mm saat dilakukan pengujian foto mikro menghasilkan pemadatan permukaan yang cukup merata dan mengalami kecacatan yang dominan.
uthors who publish with this journal agree to the following terms:
1. Copyright on any article is retained by the author(s).
2. The author grants the journal, the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work’s authorship and initial publication in this journal.
3. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
4. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
5. The article and any associated published material is distributed under the Commons Attribution 4.0 International License.