Karakteristik Nyala Api Dan Air Fuel Ratio Minyak Nabati Terhadap Pembakaran Premixed
Abstract
Perkembangan otomotif sebagai sarana transportasi sangat memudahkan manusia dalam melakukan pekerjaan, dalam era modern seperti sekarang ini kendaraan sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok, hal ini dibuktikan dengan melonjaknya penjualan kendaraan bermotor setiap tahunnya. Diketahui bahwa bahan bakar Nabati merupakan sumber energi yang dihasilkan dari tumbuhan dan memiliki potensi yang sangat besar untuk menggantikan bahan bakar fosil, dua jenis bahan bakar yang paling sering digunakan adalah etanol dan biodiesel, biodiesel dari minyak kelapa sawit mencatatkan penurunan emisi sebesar 50% dibanding minyak solar, yang artinya selain sebagai bahan bakar alternative bahan bakar nabati juga lebih ramah lingkungan. Untuk itu dalam penelitian ini dicari karakteristik minyak nabati yaitu minyak kayu putih, minyak kemiri, minyak kedelai dan minyak kacang tanah terhadap pembakaran secara premixed, yang sesuai dengan karakteristik pembakaran pada mobil. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental nyata (true experiment reseach). objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah karakteristik nyala api dan air fuel ratio minyak nabati terhadap pembakaran premixed. Data yang diperoleh akan diplot pada grafik yaitu air fuel rasio terhadap masing-masing minyak nabati dan udara. Grafik ini akan dijadikan acuan untuk menganalisis bagaimana karakteristik bahan bakar minyak nabati terhadap pembakaran premixed. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak kacang tanah memiliki profil nyala api yang paling baik dengan RGB sebesar 155.164 dan jari-jari kontur 2,87, diikuti minyak kedelai dengan RGB sebesar 62.956 dan jari-jari kontur 2,6275, minyak kayu putih memiliki profil nyala api yang paling rendah dengan RGB 12.639 dan jari-jari kontur 1,47, sementara minyak kemiri tidak dapat menyala pada saat perlakuan uji pengambilan data. Sedangkan AFR terbaik pembakaran premixed minyak nabati adalah 20:40. Boilimg point tidak berpengaruh terhadap temperatur, kacang tanah memiliiki boiling point yang tertinggi yaitu 363 derajat celcius, sementara kedelai memiliki temperatur pembakaran yang paling baik yaitu 42,4 derajat celcius
Kata kunci: pembakaran premixed, air fuel ratio, minyak kayu putih, minyak kemiri, minyak kedelai.
uthors who publish with this journal agree to the following terms:
1. Copyright on any article is retained by the author(s).
2. The author grants the journal, the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work’s authorship and initial publication in this journal.
3. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
4. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
5. The article and any associated published material is distributed under the Commons Attribution 4.0 International License.