Perbandingan Kemampuan Daya Tahan Otot Lengan Setelah Aktivitas Eksentrik Dengan Mengkonsusmsi Glukosa Dan Kopi
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan efek glukosa dan kopi terhadap kemampuan daya tahan otot lengan setelah aktivitas eksentrik. Subjek penelitian ini adalah atlet bulutangkis putra PB MBC malang yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok control, kelompok pemberian glukosa dan kelompok pemberian kopi yang masing-masing berjumlah 9 orang coba. Desain penelitian menggunakan The Randomize PostTest Only Control Group Design. Kelompok control diberikan air mineral 150 ml, kelompok glukosa diberikan glukosa dengan dosis 75 gram/ 70 Kg BB, sedangkan kelompok kopi diberikan kopi dengan dosis 10 gram/ 70 Kg BB. 1 jam setelah pemberian air mineral, glukosa ataupun kopi, dilakukan aktivitas eksentrik berupa pull up sebanyak 2 set, 7 repetisi dengan interval 30 detik. Daya tahan otot lengan diukur dengan tes push up selama 1 menit. Hasil pengukuran didapatkan rerata daya tahan otot lengan kelompok kontrol 29.22 ± 4.12, kelompok glukosa 35.00 ± 3.43 dan kelompok kopi 33.67 ± 4.36. Hasil uji LSD menunjukkan bahwa pemberian glukosa dapat meningkatkan daya tahan otot lengan dengan nilai p = 0,005, sedangkan pemberian kopi dengan nilai p = 0,026. Namun pemberian kopi tidak lebih meningkatkan daya tahan otot lengan setelah aktivitas eksentrik dengan dengan nilai p = 0,485. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian glukosa maupun kopi dapat meningkatkan daya tahan otot setelah aktivitas eksentrik.