KARAKTERISASI FISIK DAN MEKANIK EDIBLE FILM DENGAN PENAMBAHAN PEKTIN KULIT PISANG KEPOK (MUSA PARADISIACA LINN)
Abstract
Latar Belakang : Bahan pengemas dari plastik yang banyak digunakan dapat memberikan perlindungan yang baik dalam pengawetan, karena bahan makanan pada umumnya sangat sensitif dan mudah mengalami penurunan kualitas. Penurunan kualitas tersebut dapat dipercepat dengan adanya oksigen, air, cahaya, dan temperatur. Salah satu cara untuk mencegah atau memperlambat fenomena tersebut adalah dengan pengemasan yang tepat. Perkembangan jenis kemasan telah mengarah ke kemasan baru yang memiliki kemampuan yang baik dalam mempertahankan mutu bahan pangan dan bersifat ramah lingkungan , salah satunya adalah bahan kemasan edible film. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari tentang pengaruh penambahan pektin kulit pisang kepok pada pembuatan edible film dengan cara melihat dari karakteristik fisik dan kimianya.
Metode : Edible film dibuat dengan mencampurkan pektin dari ekstraksi kulit pisang kepok (Musa paradisiaca linn) dengan pelarut etanol 96%. Massa kulit pisang kepok 6 g, pelarut HCl sebanyak 0,05 M dan variasi suhu dalam proses ekstraksi yaitu (700C, 750C, 800C, 850C, dan 900C). Penambahan platicizer dan gliserin dilakukan untuk memperbaiki karakteristik fisik dan mekanik film pektin kulit pisang kepok.
Hasil : Karakteristik sifat fisik dan mekanik edible film pektin kulit pisang kepok menunjukkan bahwa penambahan konsentarasi gliserin berpengaruh terhadap nilai ketebalan tertinggi yaitu 70,56 mm dengan konsentrasi gliserin 12 g, nilai kelarutan yang konstan terlihat pada gliserin 3 g dan 6 g yaitu 0,6%, nilai susut bobot tertinggi 19,31% pada konsentrasi gliserin 6 g, kadar air diperoleh nilai terendah 120 % konsentrasi gliserin 9 g. Hasil gugus fungsional FT-IR menunjukkan bahwa ekstraksi yang dihasilkan adalah pektin dan uji SEM menunjukkan perbandingan permukaan film dengan konsentrasi 6 g dan 12 g tidak rata karena proses pembuatan yang tidak homogen. Kesimpulan : Karakteristik kimia pektin hasil ekstraksi limbah kulit pisang kepok menunjukkan hasil yang signifikan