PENGARUH KOMPOSISI BAHAN BAKU DAN PEREKAT TERHADAP EMISI GAS BRIKET ARANG KULIT KOPI DAN TEMPURUNG KELAPA

  • Bagus Setyawan Teknologi Hasil Pertanian, Universitas PGRI Banyuwangi
  • Rosiana Ulfa Teknologi Hasil Pertanian, Universitas PGRI Banyuwangi

Abstract

Penggunaan briket arang dari limbah biomassa menjadi salah satu alternatif pengganti yang baik bahan bakar yang berasal dari fosil. Kulit kopi dan tempurung kelapa merupakan limbah biomassa yang memiliki potensi tingi untuk dijadikan briket arang. Secara kualitas fisik penggunaan briket arang dari kulit kopi dan tempurung kelapa tidak berbeda jauh dari bahan bakar fosil, hanya saja perlu untuk diteliti lebih lanjut bagaimana kadar emisi gas yang dihasilkan dari berbagai macam komposisi bahan dan juga perekatnya. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan dan perekat terhadap emisi gas yang dihasilkan dari briket arang dari limbah biomassa kulit kopi dan tempurung kelapa dengan perekat menggunakan tepung kanji.Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen dengan percobaan yang dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 perlakuan komposisi bahan (kulit kopi dan tempurung kelapa) dan variasi bahan perekat dengan 3 kali ulangan. Pengujian akan dilakukan untuk melihat emisi gas yang dihasilkan yakni gas CO dan NOx. Pengambilan data emisi gas dilakukan dengan memasukkan sampel ke dalam alat bomb calorimeter. Analisis data penelitian dengan menghitung hasil uji gas CO dan NOx dibandingkan dengan standar emisi gas briket arang internasional dan SNI. Kemudian data penelitian akan dianalisis lebih lanjut dengan aplikasi ANOVA untuk melihat pengaruh secara nyata komposisi bahan dan juga variasi perekatnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emisi gas CO dan NOx briket arang kulit kopi dan tempurung kelapa dibawah standart emisi gas briket arang internasional dan SNI, sehingga dapat dikatakan kandungan gas racun yang ada dalam briket ini rendah. Berdasarkan hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa komposisi bahan pembentuk briket arang dan variasi jumlah perekatberpengaruh nyata terhadap emisi gas CO dan NOx yang dihasilkan. Semakin banyak penambahan komposisi bahan dan jumlah perekat maka akan meningkatkan kadar emisi gas CO dan NOX pada briket arang. Komposisi terbaik untuk menghasilkan emisi gas yang baik terdapat pada komposisi dengan lebih banyak kandungan kulit kopi dan perekat yang paling sedikit. Kesimpulannya variasi komposisi bahan dan variasi jumlah perekat memiliki pengaruh terhadap emisi gas CO dan NOx briket arang dari campuran kulit kopi dan tempurung kelapa dan secara umum jumlah emisi gas yang dihasilkan dapat dikatakan baik karena masih dibawah standar emisi gas briket arang baik internasional dan SNI.

Published
2019-11-29