Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Pada Materi Himpunan Ditinjau dari Langkah-Langkah Polya

  • Arvina Balqis Arsyad
  • Puguh Darmawan
  • Novi Prayekti

Abstract

Salah satu tujuan mata pelajaran matematika menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) Nomor 22 Tahun 2006 adalah siswa memiliki kemampuan memecahkan masalah
yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan
model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan metode kualitatif dengan jenis studi kasus. Dalam penelitian ini terpilih 3 subjek yang
merupakan siswa kelas VII dengan prestasi tinggi, sedang, dan rendah. Prestasi itu ditinjau dari nilai
harian siswa. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tes dan wawancara. Tes
berupa soal uraian digunakan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
dan wawancara digunakan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang langkah-langkah
siswa dalam memecahkan masalah matematika. Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat 3 kategori
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, yaitu terstruktur, semi terstruktur, dan nonterstruktur. Siswa dikategorikan memecahkan masalah dengan terstruktur jika dalam penyelesaian
masalahnya mampu melaksanakan empat langkah Polya yaitu memahami masalah, menyusun
rencana penyelesaian, menyelesaikan masalah, dan memeriksa kembali, siswa dikategorikan
memecahkan masalah dengan semi terstruktur jika dalam penyelesaiannya mampu melaksanakan
tiga langkah Polya yaitu memahami masalah, menyusun rencana penyelesaian, dan memeriksa
kembali, serta siswa dikategorikan memecahkan masalah dengan non-terstruktur jika dalam
penyelesaiannya mampu melaksanakan kurang dari atau sama dengan dua langkah Polya yaitu
memahami masalah dan memeriksa kembali.

Published
2019-10-07