RESIKO PENULARAN CHILODINELLASIS DAN KOI HERPES VIRUS (KHV) PADA PEMELIHARAAN IKAN KOI (Cyprinus carpio)
Abstract
Latar Belakang: Ikan koi (Cyprinus carpio) merupakan salah satu ikan air tawar yang sangat popular dan memiliki harga yang tinggi, sehingga pada beberapa dekade terakhir pembudidayan ikan koi semakin meningkat, dan menyebabkan mobilitas ikan koi semakin tinggi antara sentral produksi yang satu ke sentral produksi lainnya. Hal tersebut dapat menyebabkan koi menjadi mudah stress dan akibatnya mudah terjadi penularan penyakit dan parasit dari lingkungan ataupun ikan lain.
Metode: Sampel penelitian sebanyak 30 ekor ikan, dengan ukuran antara 25 - 45 cm. Sampel penelitian diaklimatisasi selama 3 – 4 bulan. Perlakuan untuk mendapatkan resiko penularan penyakit ikan dilakukan dengan memasukakn 2 ekor ikan yang sudah terkena Chilodinellasis dan Koi Herpes Virus (KHV). Parameter pengamatan dilihat dari perubahan warna kulit, perubahan warna sirip/kerusakan sirip, penurunan keaktifan ikan, dan kematian ikan.
Hasil: The results showed that there were 18 sick fish with reddened skin, 25 red fins/wounds, 27 inactive fish, and a total mortality of 19 fish consisting of 7 infections of Chilodinellasis and 12 KHV.
Kesimpulan: Total resiko penularan penyakit Chilodinellasis dan KHV hingga mencapai 90%, dengan tingkat kematian sebesar 63,33%
References
Ayunin, Qurrota, Hartati Kartikaningsih, Sri Andayani, Mia Surantika D., Fani Fariedah, Agoes Soeprijantoa, and Nasrullah Bai A. 2019. “Efikasi Oxytetracycline Terhadap Kesehatan Ikan Lele Yang Diinfeksi Bakteri Edwardsiella Tarda.”
JFMR-Journal of Fisheries and Marine Research. https://doi.org/10.21776/ub.jfmr.2019.003.01.15.
Chairunnisa, Sekar Ayu, Sri Nuryati, Alimuddin Alimuddin, Sri Murtini, Ayi Santika, and Dwi Hany Yanti. 2016. “Efficacy Of Gp-11 Khv Dna Vaccine In Cyprinus Carpio Koi.” Indonesian Aquaculture Journal 11 (1): 31–39. https://doi.org/10.15578/iaj.11.1.2016.31-39.
Mahendra, and Nurbadriati. 2019. “Prevalensi Dan Intensitas Ektoparasit Pada Ikan Tawes (Puntius Javanicus) Yang Ada Di Desa Meunasah Krueng Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya.” Jurnal Akuakultura 3 (1): 21–28.
Mustahal, M., M. Manijo, and C. Kirana. 2006. “Pengujian Penyakit Koi Herpes Virus (Khv) Pada Beberapa Ikan Budidaya.” Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan Dan Perikanan Indonesia 13 (1): 21–26.
Rahmi, and Nur Insana Salam. 2016. “Distribusi Parasit Monogenea (Cacing Insang) Pada Ikan Giru (Amphiprion Sp) Di.” Jurnal Ilmu Perikanan Octopus 5 (2): 536–40.
Sarjito, Prayitno, B. Slamet, and Alfabetian H. C. Haditomo. 2013. Buku Pengantar Parasit Dan Penyakit Ikan. Semarang: UPT UNDIP Press.
Subekti, Sri, Kismiyati, and Novy Prasetya. 2019. “Prevalensi Ektoparasit Yang Menyerang Benih Ikan Koi (Cyprinus Carpio) Di Bursa Ikan Hias Surabaya [The Prevalence Of Ectoparasits That Attack The Seed Of Koi Fish In The Stock Of Ornamental Fish Surabaya].” Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan 5 (1): 113. https://doi.org/10.20473/jipk.v5i1.11434.
Sulistyowati, Sulistyowati, and Ridlwan Rabbani Nugroho. 2021. “Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Mata Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining.” Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro, Sistem Informasi, Dan Teknik Informatika (SNESTIK) 1 (1): 309–16.https://ejournal.itats.ac.id/snestik/article/view/1837.
Sumiati, Tuti, and Agus Sunarto. 2012. “Isolasi Koi Herpesvirus (Khv) Dari Beberapa Organ Target Dengan Menggunakan Kultur Sel Kt-2.” Jurnal Riset Akuakultur 7 (1): 93–100.https://doi.org/10.15578/jra.7.1.2012.93-100.
Wildani, Dessi, Muttaqien, and Elia Wardani. 2018. “Identifikasi Ektoparasit Pada Ikan Patin (Pangasius Spp.) Di Tambak Budidaya Ikan Desa Lampeuneurut Kabupaten Aceh Besar.” JIMVET 01 (3): 448–55.