KARAKTERISTIK PROSES MENTAL SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PELUANG BERDASARKAN TEORI DUAL-PROCESS

  • Aulia Dwi Safitri Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi
  • Puguh Darmawan Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi
Keywords: Pemecahan masalah, teori dual-process, peluang

Abstract

Latar Belakang: Pemecahan suatu masalah merupakan hal utama dalam pembelajaran matematika di sekolah. Sejak di sekolah dasar pemecahan masalah telah dibelajarkan. Namun, tidak sedikit siswa yang mengalami kesulitan dalam memecahkan suatu masalah. Tak terkecuali pula siswa sekolah menengah pertama. Modus kesulitan yang dialami siswa sekolah menengah pertama terjadi pada pemecahan masalah terkait materi peluang. Hal ini juga terjadi pada siswa sekolah menengah pertama yang telah memiliki berbagai pengalaman materi peluang yang memadai. Dari sudut pandang teori dual-process, terdapat faktor lain yang menentukan keberhasilan menentukan masalah, yaitu proses mental. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari proses berpikir siswa ketika memecahkan masalah peluang.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif eksploratif. Subjek penelitian ini adalah tiga siswa kelas 9 yang sistem 1 dan sistem 2 nya aktif dalam memecahkan masalah peluang. Instrumen penelitian ini ialah masalah peluang, alat rekam suara dan pedoman wawancara. Data untuk penelitian ini adalah hasil rekaman suara wawancara dan jawaban tertulis subjek. Data dianalisa menggunakan rubrik karakteristik sistem 1 dan sistem 2. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memaparkan aplikasi teori dual-process dalam memecahkan masalah peluang yang melibatkan penentuan nilai frekuensi relative munculnya suatu kejadian.
Hasil: Sebagai hasil dari penelitian ini, proses mental subjek dikategorikan ke dalam sistem 1 dan sistem 2. Sistem 1 adalah otomatis, tanpa menyadari dan subjektif-empiris. Disisi lain karateristik sistem 2 adalah menyadari dan akurasi-empiris.
Kesimpulan: Proses mental siswa dalam memecahkan masalah peluang dapat dipahami dengan baik berdasarkan dengan teori dual-process. Memahami pross mental ini dapat digunakan siswa unruk mengatasi kesulitan memecahkan masalahpeluang. Pemahaman ini dapat digunakan untuk memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk memperoleh pengetahuan dengan benar

References

Darmawan, P. (2019) Aplikasi Dual-Process Theory: Karakteristik Proses Mental Siswa dalam Memecahkan Masalah Segibanyak. Journal unibabwi, 205-215.
De Neys W., & Glumicic T. (2008) Conflict monitoring in dual process theories of thinking q. 106:1248–99.
Evans, JSBT. (2007) On the resolution of conflict in dual process theories of reasoning. Think Reason. 13(4):321–39.
Kahneman, D. (2003) Maps Of Bounded Rationality : A Perspective On Intuitive Judgment. In Princeton, NJ 08544: Princeton University, Department of Psychology. p. 449–89.
Kahneman, D. (2012) Thinking, fast and slow. J Econ Psychol. 33:921–3.
Kemendikbud. Kurikulum 2013. (2013) Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTS).
Leron, U., & Hazzan, O. (2006) The Rationality Debate : Application Of Cognitive. Educ Stud Math. 105–26.
Leron, U., & Hazzan, O. (2009) Intuitive vs analytical thinking : four perspectives. Educ Stud Math. 263–78.
NCTM. (2000) Principles and Standards for School Mathematics. Reston, VA 20191-9988: The National Council of Teachers of Mathematics, Inc.
NCTM. (2009) Reasoningand Sense Making. Reston, VA 20191-1502: National Councilof Teachers of Mathematics.
Published
2022-01-29