KEHIDUPAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL DALAM MEMPERTAHANKAN KEBHINEKAAN PADA ERA INDUSTRI 4.0 DI DESA PATOMAN KECAMATAN BLIMBINGSARI KABUPATEN BANYUWANGI

  • irmawati UNIVERSITAS PGRI BANYUWANGI
  • Sri Sedar Marhaeni UNIVERSITAS PGRI BANYUWANGI
  • Arie Ramadhani UNIVERSITAS PGRI BANYUWANGI
Keywords: Era Industri 4.0, Masyarakat Multikultural, Mempertahankan Kebhinekaan

Abstract

Penelitian ini merupakan Gambaran kehidupan masyarakat multikultural dalam mempertahankan kebhinekaan pada Era Industri 4.0. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Kehidupan masyarakat multikultural Desa Patoman dan untuk mengetahui bentuk kegiatan dalam mempertahankan kebhinekaan pada era industri 4.0 di desa Patoman.
Keanekaragaman yang ada di Desa Patoman ini merupakan hal yang rawan terhadap perpecahan, hal itu dapat terasa pada saat orang berbeda kebiasaan, berbeda agama, berbeda suku dan berbeda bahasa. Apalagi pada saat ini sudah memasuki era industri 4.0 yang seluruh kegiatan aktivitas manusia sudah menggunakan teknologi informasi yang cepat. Selain itu letak Desa Patoman yang dekat dengan bandara dan dekat dengan tempat wisata Blimbingsari dan pantai Blibis yang memungkinkan banyak masyarakat yang datang dari luar daerah, dan hal itu juga dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku masyarakat yang nantinya akan mengarah pada perpecahan.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitataif dengan pendekatan fenomenologi, dengan subjek yaitu masyarakat Desa Patoman. Teknik Pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan ialah deksripsi analitik yaitu dengan mendeskripsikan data yang dikumpulkan berupa kata-kata atau gambar. Terdapat tiga alur analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Proses pengecekan data dengan menggunakan teknik trianggulasi.
Hasil dari penelitian ini adalah Desa Patoman memiliki masyarakat yang multikultural. Hal ini terlihat dari keragaman agama,suku, bahasa dan budaya. Meski demikian, masyarakat hidup desa Patoman tetap menjaga hubungan baik. Mereka hidup berdampingan dengan damai dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Adapun kegiatan yang melibatkan seluruh masyarakat antara lain pertemuan lintas agama, kegiatan bersih desa yang mengundang masyarakat dari berbagai suku dan agama, kegiatan keagamaan dan kepedulian sosial lainnya.

References

Alamsyah Reno. 2018. Analisis Dampak Industri 4.0 Terhadap Sistem Pengawasan Ketenaganukliran di Indonesia. Jurnal. Vol 12. No 2: 47-54.
Amar Bustomi. 2016. Prospektif Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan Dalam Konstruksi Multikultural Masyarakat Indonesia. Jurnal Manajemen & Pendidikan Islam . Vol 2. No 2. 132-145
Andini Gardina Jufi. 2018. Strategi Merawat Kebhinekaan Dan Model Masyarakat Multikultural Di Kecamatan Seputih Raman, Lampung Tengah. Skripsi. Universitas Lampung, Bandar Lampung.
Baharun Hasan, Awwaliyah. 2017. Pendidikan Multikultural Dalam Menanggulangi Narasi Islamisme Di Indonesia. Jurnal Pendidikan Agama Islam. Vol 5. No 2 : 225-243.
Bauto Laode. 2014. Perspektif Agama Dan Kebudayaan Dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial. Vol 23. No 2. 11-25
Boty Middya. 2017. Masyarakat Multikultural: Studi Interaksi Sosial Masyarakat Islam Melayu Dengan Non Melayu Pada Masyarakat Sukabangun Kel. Sukajadi Kec. Sukarami Palembang. Jurnal. Vol 1. No 2 : 1-17.
Deliani Nurfarida. 2018. Bimbingan Konseling Pada Masyarakat Multikultural. Jurnal Pengembangan Masyarakat. 11-27.
Hamdan. 2018. Industri 4.0: Pengaruh Revolusi Industri Pada Kewirausahaan Demi Kemandirian Ekonomi. Jurnal. Vol 3. No 2. 1-8.
Handoyo Eko. 2015. Study Masyarakat Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Konstruksi Multikultural Masyarakat Indonesia. Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam. Vol 2. No 1 : 132-145.
Mursidi dkk. Studi Deskriptif Tentang Pengembangan Desa Kebangsaan Sebagai Desa Wisata Di Desa Wonorejo Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo. Jurnal PPKn. Vol 4. No 1. 13-19
Rambe, Tappil. 2017. Membingkai Kebhinekaan Dan Kedaulatan Dalam Berbangsa Dan Bernegara Dari Sudut Pandang Sosial Politik Nasional. Jurnal. Vol 10. No 2 : 211-233.
Suardi. 2017. Masyarakat Multikultutalisme Indonesia. Makasar. Universitas Muhammadiyah Makasar.
https://www.researchgate.net/publication/321728030. diakses pada 3 November 2019. Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.
Suwarsono. 2016. Pengantar Penelitian Kualitatif. Prosiding. Universitas Sanata Dharma:Yogyakarta.
Tejokusumo Bambang. 2014. Dinamika Masyarakat Sebagai Sumber Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Jurnal. Vol 3. No 1. 38-43.
Wahyuniardi Rizki. 2017. Kebhinekaan Sebagai Penguat Organisasi. Bandung: Universitas Pasundan. https://www.researchgate.net/publication/317040921. diakses tanggal 9 Januari 2020.
Published
2020-10-06
How to Cite
irmawati, Sri Sedar Marhaeni, & Arie Ramadhani. (2020). KEHIDUPAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL DALAM MEMPERTAHANKAN KEBHINEKAAN PADA ERA INDUSTRI 4.0 DI DESA PATOMAN KECAMATAN BLIMBINGSARI KABUPATEN BANYUWANGI. JPPKn (Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan), 5(1), 12-21. https://doi.org/10.36526/jppkn.v5i2.1028
Section
Articles