BERPIKIR KRITIS DALAM PEMECAHAN MASALAH OPEN-ENDED DITINJAU DARI KECEMASAN MATEMATIKA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahap berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal open-ended dilihat dari tingkat kecemasan siswa. Penelitian diawali karena adanya siswa di sekolah yang sering merasa takut atau muncul kegelisahan ketika bertemu dengan pelajaran matematika. Akibatnya siswa belum dapat maksimal memecahkan suatu masalah matematika yang diberikan guru saat dikelas. Kecemasan siswa dalam matematika adalah perasaan siswa yang muncul karena siswa kurang tertarik terhadap pelajaran matematika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah tiga siswa dengan kemampuan berpikir kritis dan masing-masing memiliki tingkat kecemasan rendah, sedang, dan tinggi. Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan langkah : reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa berkategori rendah lebih mampu melakukan perencanaan masalah dan merumuskan strategi penyelesaian masalah dibandingkan siswa berkategori tinggi dan sedang.
References
Aizikovith-undi,E and Cheng, Diana. 2015. Developing Critical Thingking Skill from Dispositions to Abilities : Mathematics Education from Early Childhood to High School. Scientific Research Publishing. Vol. 6 pp 455-462.
Facione, Peter. 2011. Critical Thingking What It Is and Why It Counts. Insight Assesment.
Johnson Elaine. 2006. Contextual Teaching and Learning. Bandung: Mizan Media Utama.
Lestari, Sri. 2013. Proses Berpikir Kritis Siswa dalam Memecahkan Masalah Mate-matika Open-Ended ditinjau dari Kemampuan Matematika Perbedaan Jenis Kelamin Pada Materi Kubus dan Balok. E-Journal Unesa. Vol. 2(5).
NCTM. 2000. Principles and Standard for School Mathematics. USA : Library of Congress Cataloguing-in-Publication Data.
Polya, G. 1973. How to Solve IT. New Jersey : Princenton University Press.
Poppy, Yulianti. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Auditory, Intelectually, And Repetition (AIR) Terhadap Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP. Ban-dung : Universitas Pasundan Bandung.
Ruseffendi. 2006. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika. Bandung: Tarsito.
Sherly, A.P. 2019. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika dibedakan dari Tingkat Kecemasan. Skripsi, tidak dipublikasikan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Shimizu, N. 2000. An analysis of ‘Make an Organized List’ Strategy in Problem Solving Process”. ln T.Nakahara & M. Koyama (Eds.) Proceedings of the 24th Conference of the International Group for the Psychology of Mathematics Education, Vol. 4 (289-296). Hiroshima : Hiroshima University
Suherman. 2008. Belajar dan Pembelajaran Matematika. Bandung : UPI FPMIPA.
Struad, G. W. & Laria, M. T. 2001. Principles and Practice of Psychiatric Nursing. St. Louis : Mosby Book Inc
Yamada, A. 2000. Two Paterus of Problem Solving Process from a Representational Perspective. ln T. Nakahara & M. Koyama (Eds.) Proceedings of the 24th Confer-ence of the International Group for the Psychology of Mathematics Education, Vol. 4 (289-296). Hiroshima: Hiroshima University