JURNAL LEMURU https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/lemuru <p>Jurnal LEMURU (e-ISSN: 2685-7227) diterbitkan oleh Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Banyuwangi. Saat ini telah mendapatkan pengakuan dan akreditasi dari Science and Technology Index (SINTA) dengan tingkat 5 (SINTA 5). Mulai terbitan di tahun 2022 diterbitkan 3 kali dalam setahun, yaitu bulan Februari, Juli dan Desember.</p> <p>Jurnal LEMURU mencakup bidang-bidang pada ilmu perikanan dan kelautan antara lain:<br>1. Teknologi Hasil Perikanan<br>2. Pengolahan Perikanan<br>3. Budidaya Perikanan<br>4. Bioteknologi Perikanan<br>5. Bioteknologi Kelautan<br>6. Ilmu Kelautan<br>7. Konservasi Perairan <br>8. Pengelolaan Sosial Ekonomi Perikanan.</p> Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi en-US JURNAL LEMURU 2685-7227 Status stok perikanan tongkol abu-abu (Thunnus tonggol) yang didaratkan di Perairan Kranji, Lamongan, Jawa Timur https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/lemuru/article/view/3502 <p>Perikanan Tongkol merupakan perikanan prioritas di wilayah Jawa Timur yang direncanakan diajukan untuk mendapatkan sertifikasi perikanan <em>Marine Stewardship Council</em> (MSC) untuk menjamin kelestarian sumber daya ikannya. Dalam rangka pemenuhan sertifikasi tersebut, hasil pra-penilaian sertifikasi menunjukkan bahwa perikanan Tongkol, khususnya Tongkol abu-abu (<em>Thunnus tonggol</em>) di wilayah utara Jawa tidak memiliki informasi yang cukup terkait stok perikanan. Oleh karena itu dilakukan penelitian terkait status stok perikanan Tongkol pada bulan Juni 2023 yang didasarkan pada data statistik hasil tangkapan (kg) dan upaya penangkapan (trip) perikanan Tongkol abu-abu yang didaratkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kranji, Lamongan, Jawa Timur pada tahun 2013 – 2021. Model surplus produksi dengan pendekatan model Schaefer 1954 dan Fox 1970 digunakan untuk mengetahui model terbaik untuk menduga status pemanfaatan dari ikan Tongkol abu-abu. Hasil analisis dari model Schaefer 1954 dan Fox 1970 yang digunakan untuk menduga status stok ikan tongkol diketahui bahwa model Schaefer merupakan model terbaik yang digunakan untuk menduga status pemanfaatan ikan tongkol walang (Thunnus tonggol) dengan nilai potensi hasil tangkapan maksimum lestari (YMSY) sebesar 1113663 Kg dan upaya penangkapan maksimum lestari (FMSY) sebesar 2108 trip serta nilai hasil tangkapan yang diperbolehkan (YJTB) sebesar 556831 Kg dan upaya penangkapan yang diperbolehkan sebesar 473 trip, kemudian tingkat pemanfaatan yaitu sebesar 184% yang artinya pemanfaatan ikan tongkol walang di perairan Kranji sudah over exploited atau tereksploitasi secara berlebih. Diperlukan pengelolaan sumber daya perikanan Tongkol abu-abu dalam rangka membatasi laju tangkapan spesies tersebut. &nbsp;&nbsp;&nbsp;</p> Ledhyane Ika Harlyan Muhammad Arif Rahman Rengga Retno Laila Saputri Mihrobi Khalwatu Rihmi Copyright (c) 2024 JURNAL LEMURU 2024-02-09 2024-02-09 6 1 1 14 10.36526/jl.v6i1.3502 KARAKTERISTIK KIMIAWI BAKSO IKAN PATIN (Pangasius pangasius) DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG PORANG (Amorphophallus oncophyllus) https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/lemuru/article/view/3500 <p>Bakso adalah salah satu produk olahan ikan atau daging yang telah dilumatkan kemudian diberi bumbu dan tepung kemudian dibentuk bulat-bulat. Ikan patin (<em>Pangasius </em>sp.) merupakan salah satu jenis ikan yang dapat digunakan dalam pembuatan bakso, karena ikan patin memiliki karakteristik daging berwarna putih dengan rasa yang gurih yang keberadaannya mudah ditemukan, sehingga digemari oleh masyarakat. Penambahan tepung porang (<em>Amorphophallus oncophyllus</em>) pada pembuatan bakso ikan patin berfungsi sebagai <em>gelling agent</em>, sehingga dapat mengurangi penggunaan BTP (Bahan Tambahan Pangan) sintetis. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki status gizi dari bakso ikan yang dihasilkan. Keuntungan lainnya adalah meningkatnya produksi bahan baku pangan asli Indonesia, sehingga mengurangi impor bahan pangan dari luar negeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik kimiawi bakso ikan patin melalui penambahan tepung porang. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 2 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini terdiri dari perlakuan kontrol (tanpa pemberian tepung porang); pembuatan bakso dengan pemberian tepung porang &nbsp;5%: 10%; 15% dalam setiap 250 g daging ikan patin.&nbsp; Data hasil penelitian dianalisis secara kuantitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik bakso ikan patin dengan penambahan tepung porang memiliki kadar abu, kadar air, dan kadar lemak sesuai syarat mutu SNI 01-3818-2014. Akan tetapi, kadar protein yang dihasilkan lebih rendah dari ketentuan yang ditetapkan SNI 01-3818-2014. Persentase bakso ikan patin dengan penambahan tepung porang memiliki kadar abu (0,521% - 0,631%); kadar air (57,606% - 62,417%); dan kadar lemak (0,345% - 0,581%). Sementara persentase kadar protein berkisar antara 0,345% - 0,488%.</p> Arlin Wijayanti Copyright (c) 2024 JURNAL LEMURU 2024-02-10 2024-02-10 6 1 15 29 10.36526/jl.v6i1.3500 PELESTARIAN TANAMAN MANGROVE DI PESISIR BOJONG SALAWE, PANGANDARAN, JAWA BARAT https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/lemuru/article/view/3519 <p style="font-weight: 400;">Mangrove merupakan tanaman yang memiliki potensi dan manfaat yang beragam. Salah satu daerah yang memiliki potensi mangrove di Indonesia adalah Kabupaten Pangandaran. Sayangnya sebagian hutan mangrove di Kabupaten Pangandaran mengalami kerusakan akibat tsunami pada tahun 2006, tidak terkecuali hutan mangrove di Desa Bojong Salawe Kabupaten Pangandaran. Menindaklanjuti kondisi tersebut dilakukan kegiatan identifikasi, pengelolaan dan penanaman ulang hutan mangrove bersama warga. Dalam kegiatan ini dilakukan penanaman 30 bibit mangrove dari jenis Rhizophora spp., Sonneratia spp. dan Avicennia spp.</p> Luthfi Thirafi Nora Akbarsyah Farisadri Fauzan Copyright (c) 2024 JURNAL LEMURU 2024-02-12 2024-02-12 6 1 30 38 10.36526/jl.v6i1.3519 IDENTIFIKASI AWAL INTRUSI AIR LAUT DI DUSUN BOJONG SALAWE, DESA KARANGJALADRI, KABUPATEN PANGANDARAN https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/lemuru/article/view/3516 <p style="font-weight: 400;">Air tanah merupakan salah satu sumber air bersih bagi masyarakat, tidak terkecuali masyarakat yang tinggal di daerah pesisir. Hanya saja penggunaan air tanah yang berlebihan, khususnya di daerah pesisir, dapat menyebabkan penurunan kuantitas dan kuantitas air tanah. Salah satu hal yang sering ditemui adalah terjadinya intrusi air laut. Hal ini menyebabkan air tanah menjadi tidak layak konsumsi. Salah satu wilayah yang beresiko mengalami permasalahan ini adalah Dusun Bojong Salawe yang terletak di Desa Karangjaladri, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Untuk itu dilakukan pengambilan sample di 10 sumur warga untuk mengukur nilai pH, TDS, EC dan temperatur air menggunakan Multifunction Meter. Hasil pengamatan menunjukkan pada daerah Bojongsalawe, sebaran nilai EC&nbsp; berkisar antara 207-748 mS/cm. Nilai Total Disolves Solid dari 10 sumur di Bojongsalawe berkisar antara 104-243mg/L. Suhu air sumur berkisar pada suhu ruangan yaitu 27oC-28oC. Terdapat indikasi awal terjadinya intrusi air laut pada dusun Bojongsalawe dilihat dari adanya anomali persebaran nilai Electrical Conductivity, terdapat depresi pada wilayah penelitian, serta&nbsp; air tanah yang berlebiohna pada beberapa titik.</p> Regi Mahardika Wijaya Nora Akbarsyah Luthfi Thirafi Farisadri Fauzan Mutiara Nualiza Copyright (c) 2024 JURNAL LEMURU 2024-02-12 2024-02-12 6 1 39 47 10.36526/jl.v6i1.3516 Analisis Karantina Ekspor Lobster Laut (Panulirus sp.) di CV. Bumi Pertiwi https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/lemuru/article/view/3455 <p>Salah satu aspek penting dalam pengembangan industri perikanan adalah peningkatan volume ekspor produk perikanan ke berbagai negara tujuan. Karantina ikan memiliki peranan penting dalam menjamin keamanan produk perikanan yang diekspor. Mengingat permintaan negara-negara pengimpor lobster yang hingga saat ini belum terpenuhi, harga lobster akan cenderung meningkat. Hal ini merupakan peluang bagi para nelayan dan pembudidaya untuk mengembangkan usaha penangkapan dan budidaya lobster untuk di ekspor dengan memperhatikan standar kesehatan dan keamanan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan instalansi karantina ikan (IKI) dan proses ekspor lobster laut di perusahaan Bumi Pertiwi. Metode deskriptif digunakan melalui pengamatan dan wawancara langsung. Hasil menunjukkan Perusahaan Bumi Pertiwi telah menerapkan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) dan memiliki sertifikat IKI dengan grade B dari BKIPM. Sarana meliputi 30 bak karantina, laboratorium, dan fasilitas penunjang seperti genset dan limbah cair. Pemasukan lobster laut dilakukan sortasi dan karantina intensif kelengkapan sarana dan prasarana utama, selama beberapa hari sebelum pengemasan rapat berdasarkan standar tujuan ekspor. Sehingga diharapkan penyebaran penyakit yang berbahaya dapat ditekan agar kualitas dan kuantitas tercukupi dan mendukung kegiatan penangkapan dan budidaya lobster. Selain itu, persentase margin terbesar berada pada sektor ekspor dengan nilai 0,97% dibandingkan nelayan atau pembudidaya serta pengumpul.</p> Ashari Fahrurrozi Copyright (c) 2024 JURNAL LEMURU 2024-02-15 2024-02-15 6 1 48 59 10.36526/jl.v6i1.3455 Penerapan Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Dengan Sistem Super Intensif (Studi Kasus: PT XYZ, Karangasem, Bali) https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/lemuru/article/view/3241 <p>Penerapan budidaya udang vaname dengan sistem super intensif diharapkan mampu menghasilkan produktivtas tinggi dan prospek usaha yang menguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan budidaya udang vaname dengan sistem super intensif, kinerja pertumbuhan dan produktivitas di PT XYZ, Karangasem, Bali.&nbsp; Penelitian ini dilakukan di PT XYZ yang berlokasi di Desa Sukadana, Kec. Kubu, Kab. Karangasem, Provinsi Bali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisa deskriptif kuantitatif dengan menggumpulkan seluruh data di kegiatan pembesaran udang vaname. Adapun penerapan budidaya udang vaname, kinerja pertumbuhan dan produktivitas berupa data primer dan sekunder dengan studi kasus di PT XYZ, Karangasem, Bali. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan budidaya udang vaname dengan sistem super intensif terdiri atas persiapan tambak; tata letak dan pemasangan oksigenasi; persiapan media air budidaya; penebaran benur; pemeliharaan udang; pengelolaan pakan; pengelolaan kualitas air; monitoring pertumbuhan; pengendalian hama dan penyakit; pemanenan dan biosekuriti. Kinerja pertumbuhan udang vaname melalui pengamatan ADG dan ABW terlihat target proyeksi pertumbuan belum sesuai dengan target perusahaan. Produktivitas hasil kerja menunjukkan bahwa kinerja produksi belum maksimal dan target masih belum tercapai meliputi SR 40%, jumlah hasil panen 1.478 kg, FCR 2,58 dan produktivitas 13,3 ton/Ha/siklus.</p> Annisa Khairani Aras Wifky Ezra Mohammad Faruq Copyright (c) 2024 JURNAL LEMURU 2024-02-15 2024-02-15 6 1 60 75 10.36526/jl.v6i1.3241 ANALISIS KANDUNGAN LOGAM SENG (Zn) PADA AIR DAN DAGING IKAN TILAN (Mastacembelus armatus) DI SUNGAI ASAHAN KOTA TANJUNGBALAI https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/lemuru/article/view/3493 <p>Tanjungbalai salah satu kota yang dialiri oleh aliran sungai Asahan yang melintasi kawasan industri. Akibat limbah industri limbah dosmestik, kapal nelayan dan aktivitas masyarakat dapat mempengaruhi tercemarnya kualitas biota air sehingga masuk ke metabolisme tubuh manusia menyebabkan muntah, diare, demam, anemia, dan gangguan reproduksi menjadi masalah bagi manusia. Tujuannya untuk melihat tingkatan kadarlogamSeng (Zn) pada Air sungai dan Ikan tilan di sungai Asahan Kota Tanjungbalai. Penentuan stasiun menggunakan metode purposive sampling. Pengujian logam air sungai dan daging menggunakan alat AAS (Atomic Absobtion Spectrophotometer). Hasil kandungan logam berat seng (Zn) pada airsungai Asahan Kota Tanjungbalai seluruh stasiun sebesar 3,38 - 3,45 mg/L sudah melibihi batas baku mutu (PP RI No 22 Tahun 2021) dan kandungan logam berat Seng (Zn) pada daging ikan tilan (Mastacembelus armatus) stasiun I sebesar (15,4 mg/L), stasiun II sebesar (17,7 mg/L) dan stasiun III sebesar (14,9 mg/L), melebihi dari batas baku mutu yang sudah ditetapkan oleh Nomor 51 Tahun 2004 pada logam seng (Zn) sebesar 0.05 mg/L.&nbsp;</p> Risti Arianti Husnarika Febriani Syukriah Syukriah Copyright (c) 2024 JURNAL LEMURU 2024-02-16 2024-02-16 6 1 76 92 10.36526/jl.v6i1.3493 Teknik Pemijahan Ikan Koi (Cyprinus carpio) Secara Buatan Untuk Meningkatkan Produktivitas Benih Di Labaik Koi Hatchery Sukabumi https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/lemuru/article/view/3512 <p>Ikan koi (<em>Cyprinus carpio</em>) menjadi salah satu komoditas ikan hias yang memiliki nilai ekonomis tinggi, sehingga ketersedian benih harus tersedia secara kontinyu. Penelitian ini bertujuan meningkatkan produktivitas benih melalui&nbsp; metode pemijahan buatan di Labaik Koi Hatchery Sukabumi. Metode pemijahan menggunakan metode buatan dengan penambahan hormon <em>Luteinizing Hormon</em> (LH) dan <em>Luteinizing Hormon Releasing Hormon</em> (LHRH) pada merk dagang Ovaspek. Hasil penelitian menunjukkan pada pemijahan I nilai fekunditas 135.000, <em>Fertilization Rate</em> (FR) 85%, <em>Hatching Rate</em> (HR) 97 % dan <em>Survival Rate</em> (SR) 79%. Sedangkan pada pemijahan II nilai fekunditas 150.000, FR 87%, HR 95 % dan SR 86%. Hasil ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan produksi benih ikan koi, tetapi juga dapat memberikan wawasan dan metode yang efektif bagi praktisi perikanan dalam upaya mendukung kelangsungan dan pertumbuhan industri budidaya ikan hias secara berkelanjutan.</p> Lusiana BR Ritonga Copyright (c) 2024 JURNAL LEMURU 2024-03-20 2024-03-20 6 1 93 100 10.36526/jl.v6i1.3512 Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) Pada Sektor Budidaya Laut Dengan Sistem Keramba Jaring Apung (KJA) Di perairan Teluk Ekas Lombok Timur Nusa Tenggara Barat https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/lemuru/article/view/3503 <p>Pengembangan sektor perikanan budidaya laut di perairan Nusa Tenggara Barat (NTB) salah satunya terletak diperairan Teluk Ekas, Lombok Timur, dimana umumnya kegiatan budidaya yang dilakukan merupakan budidaya ikan dengan sistem keramba jaring apung. Perairan Teluk Ekas sangat berpotensi bagi pengembangan budidaya laut, karena memiliki sumberdaya ikan yang cukup beragam serta karakteristik perairannya yang terlindung dan relatif tenang. Kawasan Teluk Ekas merupakan salah satu sentral terbesar budidaya laut di kabupaten Lombok Timur. Namun, patut disadari bahwa salah satu kunci keberhasilan budidaya adalah dengan penentuan lokasi yang sesuai dan memperhatikan aspek daya dukung lingkungannya. Kegiatan budidaya juga menghasilkan limbah organik yang berasal dari sisa pakan dan hasil metabolisme kultivan budidaya. Karena itu perlu dilakukan tinjauan terhadap daya dukung lingkungan perairan Teluk Ekas dari pra produksi-produksi dan pasca produksi. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis daya dukung lingkungan budidaya keramba jarring apung. Metodologi yang digunakan adalah dengan telaah pustaka dari beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan &nbsp;dampak kegiatan budidaya laut. Dari kajian diamati tahap produksi lebih menimbulkan banyak dampak negatif bila dibandingkan dengan tahap pra produksi dan pasca produksi. Dampak yang dihasilkan pada tahap produksi, lebih banyak ditimbulkan saat kegiatan pemeliharaan. Hal tersebut menimbulkan perubahan pada lingkungan sekitar seperti adanya perubahan bentuk lahan, penurunan kualitas air laut, dan terganggunya biota disekitar kawasan perairan.</p> Asep Akmal Aonullah Lusiana BR Ritonga Andina Chairun Nisa Faisal Fahruddin Nazran Copyright (c) 2024 JURNAL LEMURU 2024-02-29 2024-02-29 6 1 101 114 10.36526/jl.v6i1.3503