JURNAL LEMURU
https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/lemuru
<p>Jurnal LEMURU (e-ISSN: 2685-7227) diterbitkan oleh Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Banyuwangi. Saat ini telah mendapatkan pengakuan dan akreditasi dari Science and Technology Index (SINTA) dengan tingkat 5 (SINTA 5). Mulai terbitan di tahun 2022 diterbitkan 3 kali dalam setahun, yaitu bulan Februari, Juli dan Desember.</p> <p>Jurnal LEMURU mencakup bidang-bidang pada ilmu perikanan dan kelautan antara lain:<br>1. Teknologi Hasil Perikanan<br>2. Pengolahan Perikanan<br>3. Budidaya Perikanan<br>4. Bioteknologi Perikanan<br>5. Bioteknologi Kelautan<br>6. Ilmu Kelautan<br>7. Konservasi Perairan <br>8. Pengelolaan Sosial Ekonomi Perikanan.</p>Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangien-USJURNAL LEMURU2685-7227ANALISA FITOKIMIA GULA DARI BUAH PANDAN LAUT (Pandanus tectorius)
https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/lemuru/article/view/4150
<p>Kelimpahan buah pandan laut di Kabupaten Banyuwangi belum banyak diteliti. Oleh karena itu, penelitian tentang karakteristik fitokimia gula cair dari ekstraksi buah pandan laut perlu dilakukan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Variabel terikat adalah fenolik, flavonoid, terpenoid/steroid dan saponin. Ada 4 perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu waktu pemasakan selama 10 menit, 20 menit, 30 menit, dan 40 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan pemanasan 10 menit, gula buah pandan laut tidak mengandung fenolik, flavonoid dan saponin, namun mengandung terpenoid. Pada perlakuan pemanasan 20 menit, gula buah pandan laut tidak mengandung fenolik, flavonoid dan triterpenoid, namun mengandung steroid. Pada perlakuan pemanasan 30 menit, gula buah pandan laut tidak mengandung fenolik dan saponin, namun mengandung flavonoid dan steroid. Pada perlakuan pemanasan 40 menit mengandung fenolik, flavonoid, steroid dan saponin, namun tida mengandung terpenoid.</p>Siti Tsaniyatul Miratis SulthoniyahWidhi Winata SaktiNandya Fitri RachmawatiAlfarado Bagus Prastyo PutraFenik
Copyright (c) 2024 JURNAL LEMURU
2024-07-252024-07-256210.36526/jl.v6i2.4150PENGGUNAAN RADIASI SINAR ULTRAVIOLET SELAMA 48 JAM TERHADAP BAKTERI Vibrio sp. PADA MEDIA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei)
https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/lemuru/article/view/3919
<p>Udang vaname adalah salah satu komoditas yang sangat unggul, hal ini disebabkan karena tingginya daya minat dari masyarakat Indonesia hingga masyarakat luar negeri. Dalam mempertahankan jumlah produksi udang vaname perlu dilakukan sistem budidaya yang baik dan benar, tetapi saat ini banyak petambak mengalami kegagalan panen dikarenakan media pemeliharaan yang tidak optimal. Penyebab utamanya adalah air pada perairan sekitar tambak telah terkontaminasi karena pencemaran menyebabkan banyak bakteri patogen salah satunya <em>Vibrio</em> sp. Upaya dalam pencegahan penyakit <em>Vibrio</em>sis dalam kegiatan budidaya salah satunya menggunakan filter fisik yaitu radiasi sinar ultraviolet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi serta mengetahui pengaruh penggunaan sinar ultraviolet dengan daya berbeda pada desinfeksi media budidaya udang vaname yang telah ditambahkan dengan bakteri <em>Vibrio</em> sp. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu kontrol (tanpa sinar ultraviolet), sinar ultraviolet 9 watt, sinar ultraviolet 25 watt, dan sinar ultraviolet 41 watt. Hasil penelitian didapatkan bahwa nilai SR berkisar 38%-83%, FCR berkisar 1.08-1.16, Laju pertumbuhan bobot spesifik berkisar 14.50%/hari-15.15%/hari, laju pertumbuhan panjang spesifik 1.23%/hari - 1.37%/hari dan TVC pada sinar ultraviolet pada 48 jam pada semua perlakuan P2, P3, dan P4 berkisar 2-13 x10<sup>1</sup> CFU/mL dan P1 109 x 10<sup>2</sup> CFU/mL. Berdasarkan penelitian ini penggunaan sinar <em>ultraviolet</em> sebagai alat disinfeksi pada budidaya vaname dapat menekan jumlah bakteri patogen seperti <em>Vibrio </em>sp. dan mampu meningkatkan nilai tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada udang vaname</p>Muhammad Dzakiy MalikAndre Rachmat ScabraMuhammad Sumsanto
Copyright (c) 2024 JURNAL LEMURU
2024-07-312024-07-316210.36526/jl.v6i2.3919PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA ALAM DI PANTAI TANJUNG SELAKI LAMPUNG SELATAN
https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/lemuru/article/view/4137
<p>Wisata alam Pantai Tanjung Selaki, Lampung Selatan, memiliki keindahan dan kealamian yang sangat menarik untuk dikunjungi wisatawan. Persepsi wisatawan terhadap lokasi wisata Tanjung Selaku masih belum terungkap secara eksplisit dalam berbagai laporan ilmiah. Informasi atau testimoni tentang keindahan lokasi ini terekspos melalui berbagai situs seperti www.balioh.com, rian.or.id, www.pariwisatalamsel.com, yang menginformasikan lokasi Tanjung Selaki sebagai destinasi yang menarik dan layak untuk dikunjungi. Semua destinasi wisata harus didukung dengan kesiapan amenitas dan aksesibilitas yang akan bermanfaat bagi pengembangan kawasan ini sesuai dengan keinginan wisatawan. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah dengan mengukur persepsi pengunjung untuk mengetahui reaksi langsung mereka terhadap daerah tersebut. Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah dengan mengukur persepsi pengunjung untuk mengetahui reaksi langsung mereka terhadap kawasan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan kuesioner terhadap 100 responden yang berkunjung ke pantai Tanjung Sela. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, skor persepsi pengunjung terhadap Pantai Tanjung Selaki adalah pengunjung menjawab setuju terhadap berbagai kegiatan, fasilitas, perubahan perasaan, keindahan alam, dan kenyamanan saat berkunjung, namun mendapat penilaian tidak setuju terhadap penilaian jaringan transportasi dan kondisi jalan menuju lokasi wisata. Saran yang dapat diberikan adalah membangun infrastruktur jaringan transportasi, dan perbaikan jalan untuk mencapai lokasi wisata pantai demi kenyamanan dan keamanan saat berkendara menuju lokasi wisata pantai.</p>Urip RahmaniGaluh CahyaniRiena F. TelussaRustono Farady MartaFitri Sarasati
Copyright (c) 2024 JURNAL LEMURU
2024-07-312024-07-316218820410.36526/jl.v6i2.4137MANAJEMEN BUDIDAYA UDANG VANAMEI (Litopenaeus Vannamei) PADA TAMBAK SEMI INTENSIF DI KABUPATEN BARRU
https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/lemuru/article/view/3978
<p>Kegiatan budidaya udang vaname pada tambak semi intensif sangat berpotentsi untuk dikembangkan dan manajemen budidaya udang vaname sangat penting untuk diperhatikan. Tujuan dalam kegiatan ini yaitu untuk mengevaluasi pertumbuhan dan metode budidaya udang vaname. Luas kolam 4.000 meter persegi (m<sup>2</sup>) dengan kepadatan benih (PL-10) sebanyak 250.000 ekor. Air yang digunakan diambil dari tangki yang langsung dialirkan menggunakan pompa dan filter. Kincir air digunakan sebanyak 3 unit untuk mensuplai oksigen. Penambahan air ditambak dilakukan setiap minggu sebanyak 5-10%. Pakan yang diberikan berupa pakan buatan dengan dosis pemberian pakan sebanyak 5% dari bobot tubuh, untuk udang yang berumur 1 bulan, pemberian pakan dilakukan di pagi hari, siang hari, sore hari, dan malam hari. Parameter yang akan diamati adalah laju pertumbuhan dan sintasan udang vaname setiap kali sampling. Pemeliharaan udang vaname merupakan kegiatan dengan tujuan untuk menghasilkan udang yang berkualitas dan mendapatkan profit yang tinggi. Pemeliharaan dilakukan beberapa tahap yaitu persiapan kolam, manajemen kualitas air, manajemen pakan. Pemberian pakan dengan protein 30% dan frekuensi pemberian pakan 6 kali sehari efektif terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang vaname.</p>Surianti SuriantiM. Halil GibranM. Anugrah SulaemanMuh. Farhansyah W
Copyright (c) 2024 JURNAL LEMURU
2024-07-312024-07-316220521210.36526/jl.v6i2.3978